Tamu Misterius

11.3K 676 2
                                    

Dengan terburu-buru aku menggendong Eve, masuk ke mobil dan memarkirkannya tepat disebrang rumah. Belum genap 5 menit, sebuah mobil polisi datang. Di dalam nya ada 2 orang polisi, yang satu agak tambun, yang lain cukup kekar. Aku langsung keluar dari mobilku menyambut mereka, polisi yang agak tambun itu menghampiriku sedangkan yang lainnya masuk kedalam rumah.
"Selamat siang Nyonya, saya Paul. Apakah anda nyonya Judith, pemilik rumah?" Tanya polisi itu.
"Iya Pak." Jawabku, masih gemetar.
"Jangan khawatir Nyonya, teman saya Mathew akan memeriksa keadaan didalam. Apakah anda baik-baik saja?"
"Saya baik-baik saja. Terima kasih."
Paul menemaniku hingga Adam tiba 10 menit kemudian.
"Nyonya Judith, apakah anda baik-baik saja? Saya langsung menuju kesini setelah menerima panggilan anda." Ucap Adam sambil mengatur nafasnya, jelas sekali dia terburu-buru kesini.
"Saya baik-baik saja detektif. Maaf sudah membuat kehebohan seperti ini." Jawabku dengan muram. Aku sudah sedikit lebih tenang, namun rasa takut masih menyelimutiku.
"Panggil saya Adam saja nyonya. Jangan khawatir, saya akan menempatkan 2 orang petugas untuk mengawasi rumah anda selama 24 jam. Itu jika anda tidak keberatan." Ucap Adam sambil tersenyum. Entah karena senyumnya atau tawarannya, yang jelas aku merasa lebih lega sekarang. "Kalau begitu panggil saya Judith. Saya tidak ingin merepotkan, tapi saya juga tahu bahwa saya tidak dalam posisi yang dapat menolak tawaran anda saat ini. Terima kasih Adam." Jawabku membalas senyumannya. Tidak lama kemudian Mathew keluar dari rumah, dia meyakinkanku bahwa siapapun yang tadi masuk dan menggeledah rumahku, sudah tidak ada.

"Judith, maaf mungkin ini bukan waktu yang tepat. Tapi kami perlu anda datang ke kantor polisi untuk menjalani interogasi formal." Kata Adam, saat kami memasuki rumah.
"Baiklah, aku akan datang. Kapan?" Tanyaku
"Hari Kamis, setelah jam makan siang." Jawab Adam
"Baiklah. Sekali lagi terima kasih telah datang hari ini dan telah menempatkan petugas anda disini. Saya sangat menghargainya."
"Itu sudah kewajiban saya. Saya permisi dulu. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika ada yang mencurigakan." Pamit Adam.

Setelah kepergian Adam, aku memutuskan untuk memeriksa rumahku. Tapi tidak ada bagian lain selain ruang tamu yang berubah. Bahkan kamarku dan perhiasanku tidak tersentuh, entah apa tujuannya masuk kerumahku.
Aku mempersilahkan petugas yang berjaga untuk menggunakan kamar tamu untuk beristirahat secara bergantian.
Aku menghabiskan sisa hariku dengan beristirahat. Esok harinya aku keluar untuk berkeliling ke tempat yang mungkin didatangi Jake, namun tidak ada hasil. Rasanya airmata ku tidak akan habis menangisi hilangnya Jake. Yang paling kutakutkan adalah bila Jake tidak kembali, entah karena meninggal atau terluka. Dia tidak akan pernah tahu bahwa dia akan segera menjadi ayah.
Hari Kamis tiba, saat aku tiba di kantor polisi, Adam sedang mewawancarai orang lain. Jadi aku harus menunggu di luar ruangannya bersama dengan beberapa gadis cantik yang ada disana. Entah masalah macam apa yang membuat mereka harus ada di kantor polisi. Setelah menunggu kurang lebih setengah jam seorang gadis cantik lainnya keluar dari ruangan Adam dengan mata sembab. Lalu aku pun masuk untuk menemui Adam.
"Selamat siang Adam. Sepertinya pekerjaan detektif tidak terlalu membosankan yah." Tanyaku sambil menunjuk gadis-gadis cantik diluar kantornya.
"Hai Judith, menjadi seorang bandar judi lebih tidak membosankan lagi." Sahut Adam sambil tersenyum kecut. "Maksud anda?" Pertanyaanku itu membuat senyum di wajah Adam menghilang seketika.
"Maaf, mereka adalah gadis-gadis panggilan Judith. Beberapa dari mereka sempat 'menemani' suamimu saat harus berada diluar kota." Adam membuat tanda petik di udara saat mengatakannya.

Catatan penulis
Terima kasih sudah membaca, tolong vote kalau kalian suka ceritanya yah :)

Silahkan comment kritik dan saran jika ada..

With Love
Nie 😘

[COMPLETED] Istri Sang BandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang