Maukah kau menikah denganku ?

25.6K 1K 8
                                    

Namaku Judith, 24 tahun. Cita-citaku adalah menjadi pengacara handal. Beberapa bulan lalu aku baru menyelesaikan kuliahku di bagian hukum dengan nilai yang memuaskan. Berkat nilaiku, aku diterima bekerja oleh salah satu kantor pengacara terkenal.

Malam ini aku akan pergi berkencan dengan Jake, ini adalah perayaan kecil untuk pekerjaan pertamaku. Kami sudah menjadi kekasih selama 4 tahun, tepatnya saat nenekku tersayang meninggal. Saat itu Jake selalu ada di sampingku, mendukung dan menghiburku. Saat itulah aku menyadari bahwa dia dengan tulus mencintaiku.

Aku mengenal Jake sejak Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia tidak pernah ragu mengutarakan apa yang dipikirkannya, sering menjahili anak-anak lain dan banyak gadis yang menyukainya. Sedangkan aku hanya pendiam yang membosankan. Entah mengapa dia memilih untuk duduk di sebelahku pada tahun ajaran baru. Aku bersyukur, sebab sejak itu kami berteman baik.

Masa SMA ku bukanlah masa-masa yang ingin ku ingat. Orang tuaku meninggal saat aku masih sangat kecil. Aku dibesarkan nenekku hingga pertengahan masa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu dia terlalu tua untuk merawatku dan aku terlalu muda untuk merawatnya, sehingga tidak ada pilihan lain bagi nenekku selain pindah ke panti jompo dan melepasku untuk dibesarkan oleh orang tua asuh.

Orang tua asuhku tidak seperti yang aku harapkan. Tanpa pernah menghargaiku, mereka selalu menyuruhku membersihkan rumah, mengerjakan pekerjaan rumah anak mereka yang 3 tahun lebih muda dariku. Aku bertahan dengan mereka karena aku punya tujuan, aku ingin menyelesaikan sekolahku hingga aku cukup umur untuk tinggal sendiri dan aku tidak ingin membuat nenekku khawatir.

Perjuanganku tidak sia-sia, aku lulus dengan nilai yang baik sehingga aku mendapat beasiswa dan dapat melanjutkan kuliah dengan biaya yang lebih murah. Selama kuliah aku bekerja paruh waktu di sebuah pet shop tidak jauh dari kampusku. Aku tinggal di rumah kos, dekat dengan tempat tinggal Jake. Karena dia adalah satu-satunya teman baikku, aku merasa lebih aman kalau tetap dekat dengannya. Terkadang aku meminjam uangnya untuk kebutuhanku, tapi itu semua akan aku kembalikan suatu saat nanti. Aku bersumpah.

Jake tidak melanjutkan pendidikannya. Setelah lulus sekolah dia langsung bekerja, entah apa yang dikerjakannya, tapi dia cukup sukses. Dan aku bersyukur karena dia selalu mendukungku untuk mencapai cita-citaku.

Tok tok
"Jude, apakah kamu sudah siap?"

Panggilan Jake menyadarkanku dari lamunanku.
"Sudah" jawabku sambil membukakan pintu dan memeluknya. Jake balas memelukku dengan erat. Aku sangat menyukai pelukannya, sangat melindungi.
"Kau terlihat cantik hari ini. Ayo kita berangkat." Ajak Jake.
"Terima kasih. Untuk menemani pria tampan sepertimu aku harus cantik." Balasku sambil tersenyum.

Kami berangkat menuju restoran favoritku. Tidak terlalu ramai dan tempatnya menyenangkan.
Sesampainya disana kami langsung menuju meja yang sudah Jake reservasi sebelumnya. Setelah menyelesaikan makan malam kami, Jake menatapku dengan matanya yang dalam dan indah. Mata yang selalu berhasil membuat jantungku naik ke kerongkongan. Lalu dia mengeluarkan sebuah kotak dari saku nya. Kotaknya hanya sebesar buku catatan, dengan pita cantik.

"Bukalah Jude. Kau akan menyukainya." Sekali lagi Jake membuyarkan lamunanku.
Kubuka perlahan pita yang menghiasi kotak hadiah tersebut dan kubuka penutupnya.
Isinya kunci?
"Kunci apa ini Jake? Apa maksudnya ini?" Tanyaku kebingungan dengan hadiah Jake.
Jake melihatku dan tersenyum.
Oh senyumnya sangat mempesona.
"Judith, maukah kau menikah denganku? Jika ya, kunci itu adalah kunci rumah kita. Aku sudah menyiapkan semuanya."
Aku terdiam.
Aku DILAMAR??? JAKE MELAMARKU?!!! Dengan rumah? Apakah aku sedang bermimpi??? Apa maksudnya dengan dia sudah menyiapkan semuanya? Ada apa dengan melamar gadis dengan cincin?

Catatan penulis
Terima kasih sudah membaca, tolong vote kalau kalian suka ceritanya yah :)

Silahkan comment kritik dan saran jika ada..

With Love
Nie 😘

[COMPLETED] Istri Sang BandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang