"Bagaimana bisa aku melepas Ragha?"
Rashi berjalan mondar-mandir dari utara ke selatan, selatan ke utara.
Apa yang kau lakukan jika dirimu sudah merasa nyaman dengan seseorang namun temanmu menyuruh untuk melepas laki-laki itu?
Bimbang.
Rashi ingin keluar dari masalah ini. Tapi tidak tahu bagaimana caranya.
Teringat dirinya kemarin sore yang membuatnya kacau hari ini,
"Lepasin Ragha Shi, tinggalin dia."
Shasi terkejut,
"Haa kenapa Mi?" tanya Rashi.
Mia terlihat berpikir, "Ya kan Ragha itu kelasnya 'tinggi', emang nanti kamu enggak minder kalau jadi sama dia?"
Mia benar, Rashi mulai berpikir positif.
"Tapi aku sudah nyaman sama Ragha Mia." nada kecewa terdengar dari bibir Rashi.
Mia menautkan alisnya, "Kenapa bisa nyaman Rashi?! Aku menyuruhmu dekat dengannya hanya untuk balas dendam, tapi..."
"Caranya berbeda, itu yang membuat aku bertahan padanya." Rashi memantapkan diri.
Rashi tahu, temannya ini kecewa padanya. Kenyataan tak seperti yang diharapkan keduanya.
"Pokoknya aku enggak mau tau Shi, kamu harus lepasin Ragha. Karena apa? Nanti imbasnya juga ke kamu."
Rashi menunduk lesu, "Akan kucoba."
Nyatanya, Rashi tidak bisa mencobanya. Laki-laki itu berkali-kali menghubungi Rashi.
"Ya Tuhan, semoga ini yang terbaik dan benar."
Rashi mengambil ponselnya, mengetikkan sesuatu membalas pesan Ragha.
Misi ku selesai.
Ragha telah di blokir.
***-*****
Oke g jelas.
9 kosong empat 03.30
KAMU SEDANG MEMBACA
DICTUM
Short StoryDictum sama dengan ungkapan. Cinta tak akan pernah habis mencipta ekspresi rasa. Menumpahkannya dalam tulisan memberikan pembebasan rasa yang lebih melegakan -asmara dini hari -setiap bagian tidak saling menyambung