The Operational Gentleman ♣︎ [COMPLETED]

3. Mengerikan

Kegelapan terasa pekat, hanya dibantu dengan satu bolam lampu kuning menyilaukan mata. Tampak sebuah ruangan bawah tanah, berbau amis darah mendominasi setiap sudut di dalamnya. Terdengar napas Rhys tersengal, ia lelah menghajar selama lima jam lebih seorang laki-laki pengkhianat dari pengikut Nolan. Belum lagi hampir tiga puluh jam Rhys belum sempat beristirahat.

Si tua bangka Nolan memang tidak punya hati, memberinya setumpuk pekerjaan yang harus di selesaikan dalam waktu cepat. Memang dirinya sebuah robot tanpa merasakan lelah.

"Urus dia..." ujar Rhys pada salah satu bawahan kepercayaannya, sembari ia meraih handuk yang telah disiapkan oleh si tua Andre-ketua pelayan di kediamannya ini. Kemudian Rhys menghapus peluh keringatnya di sekitar lehernya.

Selanjutnya, Andre mengatakan sesuatu penting pada tuannya, "Tadi tuan Wilton menghubungi anda. Dan ada beberapa pesan darinya." Andre mengeluarkan ponsel Rhys dari saku jasnya, sembari mengikuti langkah tuannya menuju kamar berletak di lantai dua.

"Bacakan pesannya untukku." Sungguh Rhys begitu kelelahan. Matanya terasa berat, cepat-cepat ingin terpejam. Setelah itu Andre membacakan pesan dari Wilton..

"Hei.. Bajingan!" Seketika Andre langsung kaget dan hampir tersedak ludah, mendengar ucapannya sendiri saat membaca awal pesan teks dari Wilton. Sikapnya ini sangat memalukan dan tidak pantas bersikap keterlaluan terhadap tuannya sendiri.

Rhys menghela napas, ia terlalu lelah untuk memaki pesan dari Wilton. Jadilah, ia melanjutkan kegiatannya menggganti pakaiannya, lalu tubuhnya akan dimanjakan dengan kasur empuk menggiurkan terpampang dihadapannya. "Lanjutkan, kemudian kau enyahlah dari sini Andre."

Andre segera mengikuti instruksi tuannya. "Wanita tak bernama itu ada di Mocba Club. Kau ingin bertemu dengannya tidak?" ucap Andre dengan nada sedikit bingung. Mulai dari kapan tuannya ini tertarik dengan seorang wanita sampai seperti ini?

Andre merupakan mata-mata suruhan Nolan Giovinco yang disiapkan untuk memantau kehidupan Rhys, maka dari itu Rhys berusaha menghindari kontak langsung dengan Andre, supaya ayahnya tak mencampuri kehidupan pribadinya. Tapi pesan dari Wilton, membuat rahasia Rhys terbongkar, pasti sebentar lagi si tua bangka akan mengintrogasinya lagi melalui laporan mingguan Andre. Bagi Rhys, sayangnya semua itu bukanlah menjadi hal penting lagi, dia terlalu terpaku pada pesan yang Wilton berikan padanya.

Rasa kantuk Rhys menguap seketika. Dia langsung mengambil ponselnya dari tangan Andre dan membaca beberapa pesan dari Wilton yang berkaitan dengan wanita tak bernama itu.

Dari : Wilton

Cepat datang kemari, dia sepertinya cukup lama disini. (1)                                                                          Dia berada di lantai dua. (2)                                                                                                                                                           KAU DATANG TIDAK! JAWAB PANGGILANKU BRENGSEK! (3)                                                                                       Aku mendapatkan nama gadis itu. Namanya Emma Austen. (4)

Rhys terdiam sebentar, meresapi nama Emma Austen ke dalam benaknya. Akhirnya ia mengetahui nama itu, entah kenapa Rhys langsung melonjak terbahak. Selama ini dia berusaha mencari wanita itu dan tak kunjung ketemu, namun di titik lain malah wanita itu sendiri yang datang tanpa paksaan dari manapun. Takdir seolah memainkan Rhys, tetapi masih memihaknya.

"Bawa mobilku Andre. Dalam waktu cepat kita harus sampai di Mocba Club." Ujar Rhys sambil terburu menggunakan mantel hitamnya.

Sedangkan Andre masih diliputi kebingungan. Apakah ia tidak salah dengar kalau tuan Rhys menyuruhnya mengemudikan mobilnya? selama ini tuannya sering menghindari interaksi dengannya, tapi bukan berarti Andre tidak bisa diandalkan dalam menyetir mobil. Malah sebaliknya, Andre adalah pengawal yang cukup menakutkan dengan latihan keras dari didikan keluarga Giovinco, walaupun umurnya telah mencapai lima puluh tahun lebih.