First Time : Sehun and Irene

29 1 0
                                    

From : Haejun

Jangan pergi kemana-mana setelah siaran. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.


Raejin hanya bisa menghela napas begitu membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

Apa yang ingin dia bicarakan? Mengenaik kaleng soda tadi?

Dia hanya bisa bergumam dalam hati.

Pluk

Gadis itu mengerjapkan matanya sebelum mengambil minuman yang baru saja turun sambil memasukkan ponselnya.

Tangannya bergerak membuka penutup minuman kaleng tersebut lalu meneguknya hingga menyisakan setengah dari isi semula.

Kakinya melangkah menjauhi tempat minuman tadi dan beralih mendekati lift. Tangannya kembali bergerak untuk menekan tombol lift. Perempuan itu masuk setelah pintu lift terbuka. Kotak yang terbuat dari besi itu pun membawanya ke lantai yang lebih tinggi.

"Raejin,"

Suara seseorang memanggilnya begitu dirinya keluar dari lift.

Perempuan berkelopak mata satu ini menoleh lalu mendapati Jung Jae Hyung, seniornya sedang berlari kecil ke arahnya.

"Ah, sunbae, annyeonghaseyo!"

Perempuan itu membungkuk dengan satu tangan di atas perutnya dan tangan yang lain masih memegang kaleng minuman.

"Jangan pulang dulu setelah siaran. Haejun bilang, dia ada urusan denganmu."

Laki-laki di hadapannya ini sangat to the point.

Raejin sempat terdiam sesaat sebelum menyunggingkan sebuah senyuman sebagai balasan dari ucapan Jaehyung.

"Baiklah, sunbae. Terima kasih banyak,"

Badan perempuan itu kembali merendah dan kembali seperti semula setelah seniornya tadi sudah pergi dari hadapannya.

Apakah dia harus bilang kepada semua orang hanya untuk memberitahuku hal tidak penting itu? Batinnya dengan sedikit gerutuan dan dengusan kecil.

Raejin kembali membawa langkahnya menuju studio siarannya.

"Raejin-ah, cepatlah! Siaranmu sebentar lagi mulai. Ini script  untuk hari ini dan aku sudah mengecek e-mail yang masuk. Hari ini kau mendapat jackpot,"

Seruan yang keluar dari mulut Park Kyung Jin, salah satu penanggung jawab acara siarannya membuat Raejin menganggukkan kepalanya sambil menatap lekat kertas putih yang ada di tangannya.

"Ne, eonni. Terima kasih,"

Raejin tersenyum lalu duduk di salah satu sofa yang ada di dalam studio siaran.

"Aku harus pergi dulu, Raejin-ah. Nanti Seojoon oppa yang akan menemanimu siaran. Fighting!"

Raejin hanya bisa tersenyum dan mengangguk menanggapi ucapan salah satu seniornya itu.

The Playlist [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang