احبك فى الله (13)

1.3K 38 10
                                    

" Saya terima nikahnya Alisya Cintya Mellan,dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai,," suara Zacky menjadi topic utama saat itu, terdengar tegas dan lancar. Al hanya bisa menundukkan kepalanya saat mendengar lantunan akad nikah yang diucapkan Zacky, dia tidak percaya saat ini dia sudah sah menjadi istri Zacky.
Sesaat kemudian, Al benar-benar merasa seperti mimpi.Ia duduk bersanding dua bersama dengan Zacky dan memakai gaun hasil design dari Zacky sendiri. Indah, pas untuk Al, bahkan Al benar-benar terlihat menawan saat memakai gaun hasil ciptaan Zacky. Mereka duduk berdua sambil menonton beberapa atraksi yang memang sudah disediakan untuk menjadi bahan tontonan untuk mereka dan para undangan.
" Al,,," Zacky terdengar berbisik kepada Al, namun wajahnya masih menatap undangan sambil tersenyum,Al tidak menjawab dan hanya menunggu perkataan selanjutnya.
" Kamu bahagia?..." Tanya Zacky, mendengar ucapan itu Al hanya bisa tertawa di dalam hati.Ternyata tidak hanya dia yang merasa gugup, sepertinya orang yang sedang duduk di sampingnya juga merasakan hal yang sama, terdengar dari suaranya yang sedikit bergetar.
" Tidak"
" Akhi bahagia,, sangat bahagia,,," Zacky seakan tidak peduli dengan perkataan Al, dia mengungkapkan perasaannya kepada Al.
" Gimana mau bahagia, kalau dibohongin?.." Tanya Al, Zacky tertawa lirih.
" Butuh pengorbanan untuk semua ini Al,,, akhi rasa semua ini belum cukup untuk menebus semuanya, akhi tidak pernah merasa begitu dicintai seperti ini, kecuali kamu,,," ungkap Zacky jujur. Al tidak menjawab, dia ingin sekali mengiyakan perkataan Zacky, ia sendiri tidak pernah merasakan cinta yang begitu dalam untuk seseorang yang bahkan belum ia kenal. Untuk seseorang yang bahkan belum tentu mencintainya.
" Al,, enak nya manggil apa ya?... kok masih kerasa canggung ya?... " Zacky merasa tidak nyaman mungkin karena masih terbawa nada formal yang selalu ia pakai di depan Al,
" Gue,, lo?.." Tanya Zacky seakan menggoda Al, yang dulunya memakai kata itu. Al menggeleng cepat,
" Gimana kalau aku manggil kamu cinta?.. selain nama kamu yang ada Cintya nya, sekalian aja diplesetin.... "
" Ya ampun akhi, itu berlebihan.." ujar Al sambil menoleh kearahZacky,
" Akhirnya,,, kamu noleh juga, akhi takut sekali kamu tidak ingin melihat kesini..." ungkap Zacky jujur. Sejak tadi dia menunggu saat-saat dia dan Al bisa saling bertatapan layaknya pasangan. Namun berhubung keduanya dilanda ketegangan dan rasa malu, tidak ada yang berani menoleh satusama lain.
Dari kejauhan terlihat Naya datang sambil menggendong si kecil Nayla, Al dan saling berpandangan sambil tersenyum. Mereka sama-sama menyayangi Nayla lebih dari yang lainnya.
" Kita bakal punya berapa ya?..." ujar Zacky santai.Jelas saja pertanyaan Zacky membuat Al malu setengah mati, ia tidak berani menjawab hanya bisa diam tertunduk. Zacky tersenyum puas, setidaknya dia sudah bisa menghilangkan ketegangan yang melanda dirinya.
" Selamat ya sayang,,," ujar Nayla yang sudah hadir di depan mereka, sementara Nayla kecil sudah langsung menempel pada Al. Al berjabat tangan dengan Naya dan berpelukan, Al sangat menghormati Naya sejak pertama kali bertemu, hingga saat ini. Apalagi dengan statusnya sebagai kakak ipar dan Al adalah adik iparnya.
" Al foto dulu yuk..." ajak Vee yang datang dengan membawa kamera untuk mengambil foto keluarga Al dan zacky,kedua mempelai mengangguk setuju.
" Owh,, aku tau,, Nayla nya di gendong berdua,,, taruh di tengah, Al yang sebelah kiri, trus Zacky yang sebelah kanan,," uajr Vee menetunkan pose yang akan dipakai untuk pengambilan gambar setelah ini, Al menatap Vee bingung, maksud nya apa?
" Aduh,, Al, jangan bilang kamu gak paham,," Vee gemas melihat Al yang tidak mengerti dengan perkataannya, Al hanya bisa menggeleng. Dia memang tidak mengerti dengan ucapan Vee, Zacky menarik tangan Al dan membisikinya sesuatu, cukup malu sebenarnya namun memang kenyataannya Al tidak mengerti, dia hanya bisa menahan malu saat ia mengetahui maksud Vee dari mulut Zacky, seseorang yang sudah berganti status menjadi suaminya dalam beberapa detik yang lalu.
" Paham nggak?..." Tanya Vee, Al mengangguk cemberut menahan malu karena tidak mengerti dari awal apa yang dimaksud Vee,
Vee yang dibantu oleh Rani sibuk menghitung, agar rencana yang disusun oleh Vee berjalan dengan baik, ia ingin dalam hitungan ketiga Al mencium pipi nayla kecil yang sebelah kanan dan Zacky mencium yang sebelah kiri.Tepat pada hitungan ketiga Zacky yang sedang menggendong Nayla menjauhkannya dan malah mencium pipi kanan Alisya, dan
" JEPRET.." satu hasil foto telah terekam di kamera Vee. Al menahan malu, dia hanya bisa tertunduk, tidak berani menatap ke depan menutupi wajahnya yang merah padam. Vee mengacungkan jempol nya dan mengatakan hasil fotonya sempurna, tinggal menunggu hasinya. Zacky hanya mengangguk dan tersenyum, dia berpura-pura tidak tahu, namun sebenarnya ia memang sengaja melakukan hal yang membuat Al gugup.Sedangkan yang lain hanya bisa menahan tawa meihat tindakan jahil sang mempelai pria.
" Tos sayang..." Zacky malah mengajak Nayla kecil tos, meskipun dia tahu bahwa muka Al sudah sangat merah dikarenakan tingkahnya,
" Ini sih curang namanya,," Al menggerutu di dalam hatinya, namun Al mencoba bersikap biasa, wajar-wajar saja jika Zacky bertingkah seperti itu, bukankah mereka sepasang suami istri sekarang?
" Vee... Mba Nadia sama kak Haikal mana?.. aku mau foto sama mereka...' pinta Al, sejak tadi Haikal dan Nadia memang sangat sibuk mengurusi tamu-tamu yang datang, meskipun pesta diadakan di rumah Rani tetap saja yang mengadakan acara adalah keluarga Al
" Sama kita dulu..." potong Rani, lalu meneriaki Andra agar mau mengambil foto mereka bersama.
" Huss,,, kamu tuh,, gak baik teriak seperti itu,, " tegur Vee, Al tiba-tiba ingat sesuatu, Rani tidak mengenal Andra, kenapa dia bisa tahu jika itu Andra?
" Kamu kenal dari mana sama Andra?..." Tanya Al,
"Kenal dong.,,, kamu lupa waktu di ke kairo?.. itu atas rekomendasi aku,,,, yah buat jaga-jaga dan membuktikan yang sebenarnya,, tapi kalau Zacky memang atas kemauan sendiri. Aku malah baru tahu, setelah Andra nyusulin kesana, Zacky ngikutin kamu sejak kamu ada disana. Jadi pengorbanan dia untuk kamu emang nggak main-main, sampai rela bolak- balik Indonesia-Kairo... jadi aku rasa aku tidak akan mungkin hidup dengan orang yang masih dibawah bayang seseorang yang begitu berarti di dalam hidupnya,,," ujar Rani dengan santainya. Al hanya bisa diam, Al tidak pernah tahu tentang hal itu, dia tidak pernah tahu jika Zacky memang mengikutinya sejak awal, dan yang terpenting Al tidak tahu bagaimana hancurnya perasaan Rani saat tahu akan hal yang sebenarnya, setidaknya perasaan Rani yang jauh berbeda dari sekarang, ntah Karena ia yang mengubahnya atau karena memang sudah tidak ada cinta.
" Dan kamu juga nyuruh Andra untuk sms in aku terus?.." tanya Al penasaran dengan nomor misterius yang selalu menemaninya selama disana. Rani menggeleng, lalu melirik ke arah Zacky. Saat itu Zacky tidak mendengar pembicaraan Rani dan Alisya sama sekali, ia sedang berbicara serius dengan kakaknya.
Kemudian mereka berfoto bersama, Al tidak begitu memperdulikan tentang sms misterius itu. Setidaknya dia sudah tahu bahwa Zacky lah orangnya. Tidak lama kemudian Al dikagetkan dengan suara sapaan seseorang yang sangat ia kenal beberapa bulan terakhir ini di Kairo.
"Selamat ya Al..."
" Rayhan..." Al kaget dengan kehadiran Rayhan, yang benar-benar mendadak. Bagaimana bisa Rayhan tahu jika ia sedang melangsungkan akad nikah?
" Ternyata akhwat bawel seperti kamu menikah juga,,,"
" Yee,, gak separah itu kali,,, bukan bawel,, tapi aktif,,," ujar Al. Rayhan hanya tertawa kecil, Rayhan tidak memungkiri berbincang dengan Al adalah hal yang menyenangkan baginya,
" Kok bisa disini,,? Siapa yang ngasih kabar aku nikah?" tanya Al
" Dari seseorang,, sekalian aku juga mau nemuin dia untuk membicarakan soal masa depan.." ujar Rayhan sambil melirik kearah Rani. Al terdiam sejenak, melirik kearah Vee yang sudah memalingkan wajahnya. Al tidak tahu harus berkata apa, Vee mencintai Rayhan, namun kenyataannya Rayhan malah akan membicarakan masa depannya bersama Rani,
" Wow,,,kejutan. Aku selalu mendukung jika itu memang yang terbaik,," ujar Al, sambil menjaga nada suara nya agar tidak begitu bahagia dan tidak begitu sedih, karena jika ia melakukan salah satu dari itu, berarti ia akan melukai salah seorang dari mereka, sahabat terbaik didalam hidupnya.
" Ehem..Ehem.." Haikal yang baru saja selesai mengurus para tamu datang menghampiri adik kesayangannya bersama keluarga besar mereka. Al memeluk kakaknya erat, dia sangat berterimakasih untuk semua orang yang selalu mendukungnya termasuk kakak kandungnya yang sangat setia membimbing dan memberi motivasi
" Jangan bawel lagi ya..." lirih Haikal
"Yakin gak bakal kangen samba bawelnya Al?..." Tanya Al,
" Gak dong,, kan udah ada Syifa,,," Nadya ikut-ikutan bergurau, Haikal hanya bisa tertawa sementara Syifa tersipu malu,
" Beda dong mba,, kalau ini kan adik tersayang,,, kalau mba Syifa blabla bla,, tersayang..." ujar Haikal, Syifa semakin bersemu merah.
" Ayo foto dulu.." ajak Nadya, mereka pun berfoto bersama sekeluarga besar, sesaat kemudian keadaan mejadi hangat mereka seakan terbawa suasana yang begitu nyaman,.

@@@@@@@@

Sementara dua keluarga itu sedang berbahagia, Rani mengasingkan dirinya ke ayunan belakang rumah.Dia duduk sendirian sibuk dengan fikirannya sendiri, bahkan saking sibuknya ia tidak sadar jika Rayhan sudah duduk di depannya dalam satu ayunan.
" Rayhan..." Rani berseru kaget,
" Kamu tidak boleh menyesali keputusan kamu sendiri,,, kamu yang memutuskan jadi kamu harus menjalaninya tanpa ada rasa mengeluh sedikitpun,,, karena itu akan mengurangi hasil jerih payah kamu selama ini,,," ujar Rayhan memulai pembicaraan.
" Aku sama sekali tidak menyesal akan ini, aku bahagia,,,"
" Lalu selanjutnya?.."
" Aku akan melanjutkan sekolah ku, kebetulan kak Fandy sudah mendaftarkan ku di salah satu universitas di Turki, aku juga sudah mempersiapkan bekal hafalan ku,,, semoga semuanya bisa lancar,," ujar Rani. Rayhan tidak menjawab dia hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya,
"Aku juga ingi menyempurnakan hilangnya kenangan tentang Zacky, jika hanya hilang setengah, kapanpun ia bisa muncul kembali, setidaknya aku sudah bisa berdamai dengan satu hal yang paling aku takutkan,, rasanya lega sekali saat kita bisa mengembalikan senyuman sahabat lama.." Rayhan hanya bisa diam, dia memberikan ruang untuk Rani berfikir dan kembali menata hatinya,
Sementara tidak jauh disana, Vee membekap mulutnya erat, seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Vee membeku di tempat, enggan pergi, namun sebenarnya ia tidak akan sanggup bertahan lebih lama disana.
" Lalu kamu?..' Tanya Rani. Rayhan hanya bisa menatap rerumputan di bawah kakinya, ntah apa yang sedang ia fikirkan.
" Setidaknya aku berterima kasih karena kamu mau melaksanakan misi kebohongan ini, semoga Allah mengampuni kita ya,,," ujar Rani lirih
" Amin..."
" Bagaimana perasaan kamu pada Vee,,? Tanya Rani,
" Belum waktunya.."
" Maksudmu..?"
" Aku tidak ingin mengganggunya, aku akan menunggu hingga ia menyelesaikan kuliahnya,,,"
" Kalau sudah mantap lebih baik secepatnya, sebelum semuanya menjadi rumit,,, jika dia memang calonmu, dia tidak akan terganggu dengan kehadiran kamu,,"
" Insya Allah secepatnya akan kufikirkan..."

SementaraVee yang mendengar semakin tergugu, tidak tahu harus berbuat apa, ia memang tahu akan sandiwara yang diciptakan oleh Rani dan juga keluarga Al, namun Vee tidak pernah menyangka Rani berbuat sejauh itu. Hanya untuk menghargai hubungan pertemananya dengan Al, dan dia bahkan rela melibatkan Rayhan dalam permasalahan ini?
" Ehem,,, tidak baik berdua-duaan di tempat yang sepi,,," tanpa mereka sadari Zacky dan Al sudah berdiri di samping ayunan mereka, Rani salah tingkah,
" Duluan ya.." Rani buru-buru pamit, tak lama kemudian Rayhan juga kembali ke dalam, Al dan Zacky hanya bisa saling berpandang, lalu tertawa bersama.

$$$$$$$$$$$$$

" Akhi bangun,, subuh..." Al membangunkanZacky yang kelihatan masih tertidur,
" Akhi,, bangun,,," panggilnya lagi, Zacky pun terbangun,
" Udah subuh??? Kok belum sholat?.." Tanya Zacky asal,
" Imamnya gak ada, masih tidur katanya,," ujar Al cemberut,Zacky tertawa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Siapa bilang masih tidur?.. akhi udah bangun dari tadi, kamunya aja yang telat, .." jawab Zacky membenarkan ucapan Al, memang sedari tadi ia sudah terbangun dari tidurnya,
" Berarti udah sholat duluan?.. kok Al nggak dibangunin?..." Al protes,Zacky mendekatkan wajahnya kearah Al, berniat mencium istri yang sangat ia sayangi, namun Al menghindar,ia masih menunjukkan aksi protesnya karena tidak dibangunkan.
" Siapa bilang akhi udah sholat, orang dari tadi sibuk ngeliatin wajah bidadari yang lagi tidur..." Zacky malah menggoda Al,
" Udah ah,,, ayo sholat,," Al berdiri lalu berbalik pergi, ia menutupi merah di pipinya karena ucapan Zacky.
Segala sesuatu itu memang akan indah jika sudah waktunya, bahkan akan berbuah pahala, bukan dosa. Itulah indah cinta, tidak usah terburu-buru ingin mendapatkan cinta, karena ia akan datang dengan sendirinya. Ia akan selalu hadir di setiap hati nurani manusia.

CINTA ITU NALURIAH
CINTA ITU HAK SEGALA HATI DAN RASA
KALAU MAU CINTAI APA SAJA
HANYA KAU AKAN KEHILANGANNYA
ATAU DIA AKAN KEHILANGANMU
HANYA CINTA KEPADA ZAT YANG MAHA KUASA
YANG MENGALIR BEGITU INDAH
DIA TIDAK AKAN MENINGGALKAN MU
ATAU BAHKAN IA TIDAK AKAN MEMBIARKANMU MENINGGALKANNYA

THE END

Mencintaimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang