احبك فى الله (12)

755 28 1
                                    


“ Masih marah..?” Tanya Haikal, saat menghampiri adiknya yang sedang duduk di dapur, sedang menyeduh sesuatu. Al menggeleng ringan,
“ Kakak minta maaf karena belum ngabarin kamu soal ini, kakak cuma gak mau kamu sedih, kakak gak akan ninggalin kamu sampai kamu benar-benar ada yang menjaga dan menyayangi kamu, sebesar kakak sayang sama kamu…” ujar Haikal, Al mengangguk ringan, Dia sangat mengerti maksud Haikal bertingkah seperti itu.
“ Jangan diem dong..” pinta Haikal, Al hanya menjawab dengan anggukan kecil. Al sedang malas berkomunikasi dengan siapapun saat itu
“ Kamu tau nggak sih, rasanya dikacangin orang yang kita sayang itu kayak apa?...” tanya Haikal,
“ Tau…”
“ Kata oraang kalau kita tau rasanya dicubit itu sakit, jangan berani nyubit orang lain,,,” Haikal berusaha menasehati Al,
“ Iya,, Al minta maaf ,,,” suara Al terdengar lirih , Haikal hanya bisa tersenyum karena tingkah adiknya yang memang tidak berubah sejak dulu, masih terlihat seperti anak-anak, meskipun begitu Haikal yakin suatu hari adiknya akan menjelma menajdi wanita yanng membanggakan ,
“Abis ini Al mau ijin ke rumah Rani, sekalian bantu-bantu. Vee udah disana, Al udah masak untuk makan malam.Takutnya Al kelamaan disana, kasihan kalo mba Nadia terus yang masak,,,“ujar Al, Haikal mengangguk pertanda paham ,
“ Kamu yakin, gak apa-apa, kalau kamu menghadiri pesta pernikahan Rani?..” tanya Haikal dengan hati-hati.
“ Percuma juga aku ngumpet, toh rasanya gak akan hilang kalau gak segera dimusnahkan,,, Al bisa kok,, Al cuma gak mau semakin jatuh terlalu dalam, karena perasaan Al sendiri. Toh, ini udah akhir dari semuanya,, dan Insya Allah ini yang terbaik,,,”
“ Anak baik,,, good luck deh buat kamu,, kakak akan selalu ada di belakang kamu..” Haikal seakan berusaha menguatkan adik kesayangannya itu, Al percaya banyak jalan untuk mengatasi permasalahannya saat ini.
@@@@
Al sedang membaca buku diatas ranjang pengantin Rani, sementara Vee sibuk mengotak atik laptopnya Rani, hari itu mereka sibuk membantu Rani yang akan jadi pengantin, namun Rani malah mengajak mereka bercanda sepanjang hari, ngobrol dan melakukan banyak hal. Rani hanya ingin melalui detik-detik terakhir dia menjadi seorang lajang dengan bermain dengan Al dan Vee. Al hanya bisa memaklumi, setelah ini Rani sudah pasti akan sibuk dengan urusan rumah tangganya sendiri. Setelah lama mereka bermain dan bercanda bersama, Rani mengajak Al dan Vee untuk perawatan, sejak tadi Rani ditegur oleh Fandy untuk melaksanakan tugasnya sebelum menjadi pengantin, setidaknya agar dia terlihat cantik di hari pernikahannya, karena itulah dia mengajak Al dan Vee. Namun mereka menolak permintaan Rani. Mau tidak mau Rani melakukannya sendiri.
“ Tok…tok…” pintu kamar diketuk oleh seseorang yang tidak lain adalah Zacky, Al yang tahu itu adalah suara Zacky, berpura-pura tidak mendengar suara salam juga ketukan tadi.
“ Al,, tolong bukain dong,, itu pasti Zacky, dia bawa baju yang mau dipakai besok,,, aku gak mungkin kalau harus nemuin dia dalam keadaan seperti ini,,,” ujar Rani. Al terdiam sejenak, Vee mengangguk untuk membantu Al membuat keputusan, mau tidak mau Al pergi utuk membukakan pintu,
“ Maaf akhi, Rani lagi sibuk,, jadi kalau mau titip pesen,, ke saya aja,, nanti di sampaikan,,,” ujar Al, Zacky tersenyum melihat Al ada disana.
“ Kirain udah pulang ternyata masih disini,,, tolong bilangin ke Rani, didalam ada dua model baju sesuai pesanan. Jadi biarin dia yang milih, cewek kan lebih tau soal begituan,,,trus sama cincinnya juga ada didalam, tinggal pilih. Kalau kamu mau bantuin milih juga gak apa-apa…” ujar Zacky, Al hanya tertawa ringan. Untuk apa dia harus membantu Rani untuk itu?
Zacky berlalu pergi, Al menghembuskan nafas lega. Dia paling tidak suka jika harus berhadapan dengan Zacky, itu hanya akan membuatya semakin gugup,

“ Ran,,cuci muka dulu,,, disuruh milih baju sama calonnya,,” ujar Al, Vee langsung mendekati bingkisan itu dan membukanya,
“ Vee gak baik,, pengantinnya aja belum buka masa kamu duluan,,,” tegur Al, Vee cemberut. Dia ingin tahu baju seperti apa yang akan dipakai oleh Rani.
“ Gak apa-apa Vee, ntar sekalian bantuin milih. Aku gak begitu oke kalau soal selera,,,” ujar Rani sambil beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka, Vee menggelengkan kepalanya, pertanda menolak permintaan Rani.
“ Aku juga gak begitu paham sama hal seperti itu. Al aja nih,, dia kan tahu banyak hal soal fashion...” ungkap Vee jujur,
“ Tapi kan gak lucu kalau gaun pengantinnya dipilihin sama orang lain,,, kamu sendiri aja Ran,,, biar lebih pas...” elak Al, bagaimana mungkin ia yang harus memilihkan baju pengantin untuk Rani, meskipun ia tahu harusnya dia tidak menolak tawaran yang sebenarnya biasa diajukan seorang teman untuk teman.
“ Al,,apa kamu ngerasa orang lain buat aku? Kamu udah seperti saudara sendiri untuk aku, jadi apa salah aku minta pendapat kamu,,, pokoknya aku gak mau tahu kamu harus milihin aku baju nya,, jangan ada penolakan.” Ancam Rani lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan wajah nya yang masih tertutupi dengan masker. Al hanya bisa diam.
“ Kamu udah janji untuk mengikhlaskan semuanya, jangan pernah langgar janji kamu Al,,, jangan buat keadaan semakin rumit,,,” Vee menasihati Al yang masih terlihat tidak biasa saat membicarkan masalah pernikahan Rani dan Zacky, sesaat kemudian Rani keluar sambil tersenyum,,,
“ Jadinya yang mana?” tanya Rani, Al akhirnya memilihkan baju yang cocok untuk dipakai oleh Rani besok. Rani tersenyum senang karena Al mau memilihkannya baju, bahkaan Al juga memilihkan cincin untuk pernikahan Rani meskipun dengan sedikit paksaan namun hal itu sudah membuat Rani merasa lebih baik dan tidak dikejar rasa bersalah yang ia pendam.
Al melirik jam sudah pkul 9 malam, ia lalu mengajak Vee pamit untuk pulang ke rumah.
“ Jangan lupa besok dateng lho Al,, kalau bisa lebih pagi,,” pinta Rani, Al hanya mengacungkan jempolnya.
“ Eh ,,bentar Al... aku bisa minta tolong nggak?...” mendadak Rani menghentikan langkah kaki Al yang hendak keluar dari kamar Rani, sementara Vee sudah terlanjur keluar, Al berbalik.
‘” Tolong balikin ini ke akhi Zacky ya,, nggak enak kalau aku turun sekarang,, tolong bilangin juga yang mana yang aku pilih untuk walimahan sama akad nikah .,..” Al mengangguk dan segera mengembalikan barang itu kepada Zacky. Kebtulan Zacky sedang berada di ujung tangga, jadi Al tidak perlu repot-repot untuk mencari dimana Zacky berada.
“ Udah mau pulang..?” tanya Zacky, Al mengangguk sambil menyerahkan titipan dari Rani. Al juga tidak lupa menjelaskan tentang baju yang sudah mereka pilihkan untuk Rani. Zacky mengangguk paham,
“ Oke,,, makasih ya,,, maaf merepotkan kamu Al,,,” ujar Zacky,Al hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya lalu berbalik,
“ Hati-hati di jalan Al...” ujar Zacky, Al hanya berhenti sejenak lalu melanjutkan perjalanannya kembali. Al cukup senang dan bersyukur bahwa Zacky tetap menjaga hubungan mereka, meskipun sebenarnya masing-masing dari mereka merasakan hal yang sebenarnya mengganggu fikiran mereka. Karena itu Al berfikir, Zacky sudah bisa melupakan apa yang terjadi diantara mereka dan mengapa Al tidak?. Akhirnya Al bertekad untuk bersikap biasa.
###@@@@
Pagi-pagi sekali Al sudahsibuk membereskan rumah, memasak, memanaskan air dan bersih-bersih.Hari ini ia dan keluarganya akan menghadiri penikahan Rani, tidak baik jika meninggalkan rumah dalam keadaan kotor dan berantakan. Tadi malan Vee dijemput kembali untuk menemani Rani di rumahnya semuanya atas pemintaan Rani. Harusnya Al juga ikut namun ia tidak ingin merepotkan Nadia dengan mengurus rumahnya karena itu dia membiarkan Vee yang menemani Rani disana. Toh juga besok mereka akan bertemu dan menjadi pendamping Rani.
“ Dek nggak usah masak ,,,nanti malah gak ada yang makan,,,” ujar Nadia yang baru saja keluar dari kamarnya ,
“ Iya,, mba mau ngapain?... “ tanya Al,
“Kamu mau nggak bantuin mba mandiin si kembar?... mba gak enak kalau harus ngebanguni mas Tyo, soalnya baru pulang tengah malem..” ujar Nadia,
“ Emang si kembar mau dibawa?...” tanya Al
“ Iyalah, di rumah sama siapa?..” jawab Nadia, Al mengangguk setuju
“ Hal yang paling penting kamu tenangin diri kamu,, ikhlaskan segalanya.. Allah itu maha tahu mana yang terbaik untuk kamu dan mana yang tidak baik,, tawakkal aja yang penting..” nasehat Nadia, Al mengangguk mantap. Hari ini dia harus melakukan yang terbaik, dia harus bisa melupakan segalanya setelah pesta pernikahan ini. Nadia dan Al memandikan si kembar. Setelah selesai mereka pun bersiap-siap.
####
Pada pukul 8 tepat, sekeluarga sudah bersiap di ruang tengah kecuali Al, dia belum juga keluar dari kamarnya.
“ Al cepetan... “ Haikal meneriakinya tidak sabaran, Nadia menyenggol tangan Haikal untuk memberinya peringatan untuk tidak mendesak Al. Mereka masih terlau cepat sebenarnya, namun sebagai keluarga yang sudah begitu dekat dengan kedua mempelai mereka tidak ingin hadir hanya sebagai tamu, setidaknya sebelum acara dimulai mereka bisa membantu beberapa hal untuk menyempurnakan acara,
Tak berapa lama kemudian Al turun, Nadia menundukan kepalanya tidak sanggup melihat Al yang sedang memakai pakaian yang sama ketika ia menghadiri pernikahan Nadia, semua tahu bahwa tidak ada yang lebih sulit selain saat seseoang harus melepaskan hal yang sudah menjadi bagian ssdari hatinya, sedangkan Al sendiri memang sengaja memakai pakaian yag sama ketika ia di pernikahan Nadia.Ketika benih-benih cinta yang sudah ada semakin berkembang, ia ingin mengubur segalanya hari ini, setidaknya pakaian ini yang menjadi saksi pertemuan dan perpisahannya dengan Zacky. Al mengerti Tuhan selalu mengabulkan apa yang diinginkan hambanya meskipun tidak detik itu,meskipun Tuhan tidak mengabulkanapa yang diminta oleh hambanya, namun Tuhan pasti sudah menyiapkan rencana lain untuk hamba-Nya, dia selalu memberikan apa yang ddibutuhkan hamba-Nya, bukan hanya sekedar hal yang diinginkan oleh hamba-Nya.
Sepanjang perjalanan Al hanya bisa menundukkan kepalanya dia tidak ingin memancing hal yang tidak diinginkan terjadi di suasana yang seperti ini, meskipunia sudah berjanji untuk tidak menangis namun ia tidak memungkiri ada perasaan terluka di hatinya, dia sendiri tidak bisa mengerti apa yang harus ia lakukan agar ia bisa terlihatnormal di depan banyak orang,
Sesampainya disana, Al sudah disambut oleh Vee yang berdiri di depan pintu, sambil tersenyum .
“Come on,,, smile please,,,” bujuk Vee, Al tersenyum, dia berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan perasaan aneh itu dari hatinya,
“ Pengantinnya mana?...” tanya Al ,Vee tidak menjawab ia hanya menunjuk ke arah Rani yang terlihat sedang berjalan ke arah mereka,dia terlihat sangat cantik, dengan gaun yang ia pakai.Rani datang memeluk Al,
“ Aku senang kamu datang, bahkan lebih awal dari yang aku perkirakan...” ujar Rani, Al hanya tersenyum. Rani menarik Al menuju ke sebuah meja,
“ Al hampir setahun kita jauh, mungkin karena faktor jarak, tapi,, saat kamu dan aku sudah bertemu seperti ini,,apa aku masih tidak boleh tahu Al...?” tanya Rani,Al diam tidak mengerti, Rani menyalakan laptop yang ada di sampingnya.
“ Masih ingat ini,,,?” Rani membuka sebuah file, dan menunjukkannya kepada Al,
“ Ran....” Al melarangRani untuk membuka file itu lebih jauh lagi, dia tidak ingin mengungkit hal yang sudah berlalu. Namun Rani terlihat tidak peduli dengan teguran Al , diaterus membuka file yang berisikan isi hati Al semenjak dia bertemu dengan Zacky,
“ Itu sudah berlalu..” tandas Al, rasanya benar-benar menyesakkan untuk Al, lalu ia mengalihkan perhatiannya dari laptop agar tangisannya tidak pecah hanya karena sebuah memori yang sudah tidak ada gunanya lagi, namun lagi-lagi ia dikagetkanoleh sesuatuyang benar-benar membuatnya tidak percaya. Dia buru-buru mengambil undangan yang tergeletak diatas meja yang mengagetkannya beberapa saat yang lalu.
Selamat berbahagia atas pernikahan saudara dan saudari kami :
Zacky Afrizal Irham
&
Alisya Cintya Mellan
Al menutup mulutnya tidak percaya, bagaimana mungkin namanya yang tercatat di undangan pernikahan orang lain?
“ Terimakasih untuk pengorbanan kamu Al, aku yang salah ,,, bahkan aku sama sekali gak tahu kalau sahabat aku mati-matian menghilangkan perasaannya demi menghargai aku,,, aku yang gak pernah mengerti kamu Al,, aku yang egois,,, tolong izinkan aku untuk menebus kesalahan ku,,,” ujar Rani, jelas saja Al tercengang.Sontak dia menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan permintaan Rani,
“ Gak lucu,, ini benar-benar aneh, gila!! “ bentak Al,
“ Kamu fikir gampang memainkan penikahan seenak kamu?... kamu fikir kamu bisa mengubah skenario Tuhan?... it’s enough Ran.... sekarang kamu benar-benar bikin aku kecewa  “ Al sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia sudah berusaha mengikhlaskan segalanya tidak perlu dipermasalahkan, semuanya sudah jelas.
“ Ternyata aku bener-bener udah nyakitin kamu Al,, “ Rani berkata lirih sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan airmatanya yang mengalir deras.
“ STOP!!! Apa-apan sih kamu?... jangan bodoh Ran,,, Kamu benar-benar keterlaluan! Ada yang lebih gila nggak sih dari ini?...” Al tertawa sinis, dia tidak ingin perih itu diusik kembali, ia ingin tenang.Ia ingin segera bebas dari perasaan yang membelenggunya hampir genap satu tahun.Perasaan yang cukup menyiksanya bahkan hingga detik ini,
“ Al,,,” tiba-tiba terdengar suara yang sangat ia kenal memanggil namanya, Al menoleh dan mendapati Zacky bahkan belum berganti pakaian, Al hanya bisa geleng-geleng, tidak percaya, kesal.
“ Akhi,, sudah tahu kan ,,? umat manusia dilarang untuk melanggar janji?... tolong tepatin janji akhi,,, jika saya mau menghadiri pernikahan ini ,, maka semua akan berjalan sesuai skenario...” Al mengajukan permintaan kepada Zacky,
“ Al ini sudah sesuai dengan skenario... hanya satu hal dibutuhkan,, tolong akui perasaan kamu Al...” pinta Zacky, Al tertawa, namun butiran bening terus mengalir melalui pipinya,
“ Oke,,, saya akan menjawab semuanya dengan persyaratan,, lanjtukan prosesi pernikahan ini,,,” ancam Al, Zacky diam,
“ Tolong katakan iya akhi,,,” bentak Al, Zacky menganggukkan kepalanya.
“ Saya pernah jatuh cinta pada anda,, saya pernah menyukai anda,, “ ungkap Al jujur, tenaganya benar-benar habis hanya untuk mengungkapkan satu hal saja, Zacky tersenyum.
“ Saya juga merasakan hal yang sama...” jawab Zacky, Al kebingungan,
“ Ini bukan moment untuk mengakui perasaan akhi,, saya hanya menuruti apa yang  anda minta,, tolong jangan jadikan saya tersangka disini,, “ kali ini emosi Al benar-benar diluar kontrol  dia tidak tahu harus berbuat apa, bahkan dia sendiri tidak mengerti ati dari perasaan nya sendiri,
Sedetik kemudian Vee mendekati Al yang terlihat bingung, Vee menarik tangan Al keluar,dia ingin memberi tahu sesuatu kepada Al,
“ Lihat Al,,, semua orang ingin kamu bahagia,, pernikahan ini murni untuk kamu,,, mungkin memang ada sedikit sandiwara, semuanya hanya agar kamu mau kembali ke Indonesia, dan bisa berbahagia dengan orang yang kamu cintai dan mencintai kamu.... “ uajr Veee, Al kaget.Semua krans bunga bertuliskan ucapan selamat untuk dirinya dan Zacky, ia menoleh kepada Vee, tidak percaya. sedangkan  Vee meganggukkan kepalanya meyakinkan Al,
“ Ini rencana Tuhan untuk kamu, orang yang selalu berusaha membahagiakan orang lain meskipun ia sendiri menderita, bersedia memberikan cintanya untuk orang lain bahkan dia sendiri kekurangan cinta, tidak apa Al,, semuanya menginginkan hal ini untuk kamu...” uajr Vee, Al memeluk Vee dia tidak yakin sepenuhnya bahwa Al akan suka dengan ini, tapi ini adalah permintaan dari Rani sendiri, juga keluarga Al.
Al kembali menegakkan kepalanya menatap sekeliling, dan matanya tertuju kepada Nadia dan Haikalyang sedang duduk berdampingan, mereka menganggukkan kepalanya kepada Al,
“ Kamu tidak berniat membatalkan niat baik keluarga kamu untuk kejutan kecil ini kan?... ayolah Al,,semuanya ikhlas,  Rani juga sudah ikhlas,..”ungkap Vee jujur,
“ Al,,, aku mengagumi Zacky hanya sebatas kagum, sedangkan kamu mencintainya dan dia pun mencintai kamu, bukankah pernikahan yang didasari cinta akan berbuah bahagia?...” Rani kembali mendekat dan mencoba meyakinkan Al akan segalanya. Al hanya bisa menghela nafas, ia masih bimbang dengan apa yang harus ia putuskan untuk hari ini, karena keputusan hari ini akan menentukan apa yang akan terjadi ke depannya.

@@

Mencintaimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang