احبك فى الله (2)

1.1K 30 0
                                    

KERUDUNG ??? NO WAY !!
Ternyata hari itu benar-benar hari yang mendung untuk Alisya. Sesampainya di rumah, ia dikagetkan dengan permintan orang tuanya untuk menghadiri acara pernikahan kakak sepupunya dengan memakai kerudung. Jelas saja Alisya tidak mau. Meskipun ibu kandung nya sendiri adalah seorang muslimah berkerudung, namun baginya ini adalah privasi. Ia tidak biasa memakai kerudung, dan ia tidak mau melakukan itu.
" Dari kecil papa selalu mengikuti kemauan kamu, sekarang papa minta kamu pakai kerudung ke acara pernikahan kakak sepupu kamu, dan kamu tidak mau?!! Keterlaluan!!! Sepertinya papa sudah salah mendidik kamu!!!" bentak sang Ayah.Alisya menunduk, ia paling tidak bisa melihat papanya marah.
" Sudahlah! Kalau kamu tidak mau,,,kamu tidak usah ikut,,,!" karena kesal, Alisya ditinggalkan begitu saja oleh papanya. Namun mamanya masih disana, mendekatinya sambil mengelus rambut Alisya penuh kasih sayang.
"Coba difikirkan lagi, cuma sebentar sayang, tidak akan lama..." bujuk mamanya lalu meninggalkan Alisya sendiri. Alisya yang kesal memasuki kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya diatas ranjang. Kesal! Namun belum berapa lama ia merebahkan badannya, handphone nya berdering. Jelas saja rasa kesalnya semakin memuncak. Dia mengangkat telp dengan kesal.
" Hallo,,!"
" Dek,,,jangan keras kepala seperti itu dong,," Al sudah bisa menebak siapa yang sedang menelpnya saat ini, Haikal kakak kandungnyayang sedang kuliah di Oxford university. Selalu begitu, setiap kali Al bawel atau tidak mau menuruti perkataan orang tuanya maka Haikal akan menelponnya semenit kemudian.
"Aduh,,,ini lagi, kalau mau ikut-ikutan ngomong yang gak jelas mending nggak usah telp deh.."
' Al dengerin dulu,,,kamu kan nggak pakai itu tiap hari, sehari doang... gak sampai sehari malah,,, cuma beberapa jam.." Haikal kakak laki-lakinya berusaha membujuk Al. Ia tahu karakter asli adiknya. Karena itu dia mengingatkan adiknya setiap ia melakukan kesalahan.
" Tau ah,,,!!! Mau tidur..!!!!" Alisya menutup telp dan memejamkan matanya untuk tidur. Semoga dengan ini ia bisa melupakan hal ini untuk sekejap.
...........................@@@@
Siang hari, sepulangnya dari campus Alisya mampir ke toko buku Rani berharap akan wujud sang pujaan hati yang ia inginkan. Namun mendadak dosennya memanggilnya ke kantor, mau tidak mau Al menunda sejenak dan mengikuti perintah dosennya.
Setelah selesai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh sang dosen, Al buru-buru mendatangi toko buku Rani, Namun ternyata penantiaan Al sia- sia. Sang pujaan hatinya ternyata tidak kunjung datang.
" Kamu lagi ada masalah...?" Tanya Rani
" Abis berantem tadi malem sama papa, Cuma gara-gara gue gak mau berkerudung di pernikahan sepupu gue,,,," lirih Alisya
" Trus kenapa kamu nggak mau?..." Tanya Rani
" Ran,,, itu privasi, gue gak suka dipaksa atas apa yang nggak gue suka,,," bantah Al. Rani hanya bisa tersenyum melihat jawaban Al.
" Alasan kamu nggak mau makai kerudung emang apa?.." Tanya Rani
" PRIVASI!!!'' bantah Al sengit
" Kamu takut kelihatan jelek?? Aku bahkan bisa menjamin kalau kamu akan terlihat lebih cantik, kalau kamu mau pakai kerudung, toh juga cuma sebentar, ..." bujuk Rani. Rasanya Al ingin berteriak akan kondisi hatinya siang ini. Ntahlah, dia sendiri kebingungan dengan perasaannya yang sesungguhnya. Dengan berat hati Al mengikuti saran Rani untuk mengikuti kemauan mamanya berkerudung di pesta pernikahan mba Nadia, sepupu Alisya. Sebenarnya bisa saja Al menolak tawaran kedua orang tuanya ditambah dengan bujukan Rani, namun hari ini Al benar-benar sedang gundah, ia tidak ingin memperbanyak masalah. Hanya satu hal yang sedang mengganggu fikirannya sat ini, kemana laki-laki yang biasanya datang ke toko buku itu?.
" Tapi ntar bantuin masangnya lho,,," pinta Al. Rani mengangguk dengan semangat. Al masih sibuk dengan fikirannya sendiri, masih bertahan dengan penantiannya yang tidak begitu jelas ujungnya, meskipun harapan untuk bertemu lagi sangat sedikit. Satu hal yang baru disadari Al, ini bukan perpustakaan, tetapi toko buku, wajar saja laki-laki itu tidak datang setiap hari. Argh... tapi Al benar-benar merindukan sosok laki-laki itu.
.......... (((....
Sore menjelang malam, Rani sibuk mendandani Al agar terlihat cantik, awalnya Rani berniat menemani Al untuk ke pesta, namun mendadak ia ditelp karyawannya untuk mengurusi buku yang baru saja masuk.
" Cantik..!" Rani setengah berteriak saat ia selesai merias Al. Al hanya bisa diam. Dia mulai merasa gerah dengan pakaian tertutup itu. Akhirnya Alisya meminta orang tuanya untuk berangkat lebih cepat.
" Semangat,,,senyum dong,,,cantik-cantik kok jutek,,?" goda Rani.
Alisya tersenyum sejenak, mencoba menghargai hasil jerih payah Rani. Lalu dia berangkat bersama kedua orangtuanya menuju pesta.
(((.....

Mencintaimu Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang