Dream

5.6K 266 4
                                    

COLD
by garisatas

Pikiran yang terkadang berkecamuk, tekanan yang terkadang membebani. Membuat malam-malam terakhir kini terasa begitu menyiksa. Jeon Jungkook, pelajar yang baru saja masuk SMA terus di buat mandi keringat setiap paginya. Mimpi yang seakan membuat dirinya jatuh ke dalam masa lalu menyakitkan. Keringat yang terus mengalir di pelipis juga deru nafas yang terus memburu membangkitkan kesadarannya; tak nyaman

Mimpi yang terus terulang. Memimpikan seorang gadis cantik dengan rambut hitam legam yang harum, berlarian menuju sebuah tempat ramai yang disebut dengan festival. Penuh keceriaan dan juga warna. Namun selalu berakhir dengan gadis itu yang mengalami kecelakaan. Ini aneh, ia hanya tak mengerti bagaimana bisa ia selalu bermimpi hal yang sama berulang kali

"Jungkook ah? Bangun lah. Sarapan sudah siap"

Bergegas ia menghalau semua kecemasan itu, waktu sudah hampir siang dan ia takkan meninggalkan jam pertama di hari pertama sekolahnya. Sepotong roti berselai stroberi dan segelas susu sudah habis dalam beberapa menit

"mau berangkat dengan ayah?" tawaran yang selalu Tuan Jeon lontarkan pada Jungkook, selalu dan akan terus begitu

"tak apa ayah. Aku akan berangkat dengan bis, aku sudah besar" dan jawaban untuk mengusir segala rasa merepotkan dari Jungkook itu selalu keluar. Jungkook hanya tidak ingin terlalu membebankan mengingat ia hanya menumpang hidup dengan orang tua tiri yang mengadopsinya. Orang tuanya paham dan tidak terlalu mengambil hati dengan jawaban itu. Mereka yakin suatu hari nanti Jungkook akan pergi walau tidak benar-benar pergi

Ia berjalan cepat menuju halte terdekat. Waktu belum terlalu terlambat, hanya saja ia tidak tahu ruangan mana yang akan menjadi ruang kelasnya. Earphone setia menghiasi telinganya setiap pagi; itulah semangat paginya

"Jungkookie?"

"oh? Taehyung hyung. Annyeong"

Pemuda yang juga berstatus sebagai pelajar bernama Taehyung itu menyapa. Dengan mobil pribadi mewahnya, Taehyung menawarkan tumpangan yang di setujui oleh Jungkook. Mereka adalah dua sahabat yang terkenal sangat akrab sejak mereka masih berada di panti asuhan. Taehyung yang lebih dulu di asuh oleh keluarga konglomerat dan Jungkook yang di asuh setahun setelah Taehyung di adopsi. Keduanya sangat beruntung; di adopsi oleh keluarga yang mampu untuk mencapai cita-cita mereka perlahan

Meskipun begitu Taehyung yang dewasa menasihati Jungkook untuk tetap menunduk dan tahu diri bahwa mereka hanyalah anak asuh, sehingga sifat manja tetap jauh dari kepribadian mereka

"wah nyonya Jeon benar-benar mendaftarkanmu di SMA tempat ku. Tak ku sangka mereka masih takut membiarkanmu sendiri" ledek Taehyung. Orang tua tiri mereka memiliki tali persaudaraan berkat persahabatan mereka. Walau tuan Jeon berulang kali mendengar kata 'dewasa' dari mulut Jungkook, tapi tetap nyonya Jeon akan mempercayakan Jungkook pada Taehyung; sebagai kakak yang akan menjaga adik kecilnya

"kau sudah tahu ruang kelasmu?"

Jungkook hanya tersenyum lebar sementara Taehyung terlihat jengah. Taehyung sudah mengerti arti senyuman itu. Ia melajukan mobilnya stabil. Kesibukan pagi yang menjadi seni kehidupan, mengukir senyuman di wajah Jungkook. Kaca mobil yang ia biarkan terbuka tak menghalangi sinar mentari pagi; seakan tubuhnya menyerap energi lebih untuk menjalani hari

"kau membawa surat registrasi? Biasanya ruang kelasmu sudah tertera disana"

"ya, aku sudah bawa" ucapnya sembari mengeluarkan selembar kertas lalu menyerahkannya pada Taehyung

"1-1, baiklah itu kelasku dulu. Ayo"

Ketika keluar dari mobil mereka sudah di sambut beberapa pelajar wanita. Beberapa membawa bunga, coklat sampai kotak bekal. Berhasil membuat Jungkook memiringkan kepalanya dan mengerjap beberapa kali. Taehyung menarik tangan Jungkook untuk segera berjalan keluar dari kerumunan itu

COLD [ COMPLETED ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang