Walaupun jadwal disekolah libur, tapi karena berhubung turnamen tinggal hitungan hari mereka latihan rutin
Priiiiitt...
Suara peluit menandakan dimulainya pertandingan antar anggota, dengan serius mereka menjalankannya tanpa kesalahan atau cidera sedikit pun dan semakin membuat Yoongi sang guru sekaligus pelatih percaya dengan semua tim
"baiklah istirahat, kita akan lanjutkan nanti"
"ne ssaem" seru seluruh tim
Jungkook memilih duduk menyendiri di kursi penonton dengan botol minum digenggamannya, pandangannya tertuju pada hyung berharganya, Kim Taehyung. Namja itu hanya dengan teman timnya, tanpanya. Tertawa bersama timnya. Jungkook berusaha perfikir positif
'Tae-hyung adalah kapten tentunya dia harus lebih dekat dengan anggota lainnya'
Tapi kenapa tanpanya? Semenjak kemarin Taehyung berubah entah apa alasannya. Pandangannya tak pernah lepas dari Taehyung sampai akhirnya Jungkook menyadari kalau wajah Taehyung lebih pucat dari sebelumnya dan matanya sedikit sayu
"semuanya berkumpul!" panggilan Yoongi ssaem membuat pandangan Jungkook terputus
-00-
Selesai latihan Jungkook berjalan menyusuri lorong berniat menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Satu persatu rak buku ia telusuri sampai akhirnya matanya tertarik pada sebuah buku kesehatan, Jungkook mengambil dan membacanya di sudut meja yang hanya ada satu siswa laki-laki disana
Fokus. Halaman per halaman ia baca, dari penyakit biasa, menular hingga membunuh. Jarinya terhenti di halaman penyakit Anemia yang dimana si terjangkit mengalami kelelahan dengan wajah yang pucat, Jungkook langsung ingat pada Taehyung yang terlihat pucat tadi dan berniat membeli obat Anemia nanti walau hatinya selalu sakit menatap wajah hyungnya
"Jungkook ah"
Yang dipanggil memutar kepalanya
"Jieun noona? Bukankah sekolah libur?"
"ne, perpustakaan kota tutup karena perbaikan dan aku dengar sekolah ada aktivitas jadi aku kesini untuk membaca" 'bohong'
Jelas Jieun dan Jungkook mengangguk paham
"apa yang kau baca? Anemia?"
"oh tidak, aku hanya ingin tau gejala penyakit ini"
"untuk apa?"
Haruskah ia memberi tau? Bagaimana kalau Jieun lebih memperhatikan Taehyung daripada dirinya? Bagaimana kalau setelah Jieun mendengar ini dia khawatir dan malah lebih mencemaskan Taehyung daripada Jungkook yang sedang sakit hati karena yeoja itu?
"emm aku akan memilih fakultas kedokteran nanti, jadi aku akan membaca ini sebagai awal bekalku"
Jieun tak menggubris, yeoja itu tau kalau sebenarnya Jungkook berbohong
"Jungkook ah" Jieun melingkarkan tangannya di lengan Jungkook dan meletakkan kepalanya dibahu namja itu dengan memejamkan matanya. Tak ingin melewati kesempatan, Jungkook juga meletakkan kepalanya di atas kepala Jieun dan mengusap tangan Jieun lembut
"jangan tinggalkan aku" lirih Jieun menatap Jungkook dan tersenyum manis
"aku tidak akan meninggalkanmu, noona. Tidak akan pernah" Jungkook mencubit gemas pipi Jieun dan menangkup yeoja itu ke dalam pelukannya
"Doegopa neoui oppa Neoui sarangi nan neomu gopa Doegopa neoui oppa Neol gatgo mal geoya dugo bwa"
"yak! Bagaimana bisa? Kau kan hoobaeku"
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD [ COMPLETED ✔️ ]
Hayran KurguRasanya terlalu adil jika seseorang yang diberikan anugerah selalu memiliki apa yang di harapkan Lee Jieun, gadis cantik yang menjadi pujaan hati untuk lelaki manis bernama Jeon Jungkook. Untuk mendapatkan hati yang sekiranya cukup menguras tenaga m...