Rain

2K 137 14
                                    


"Jungkook ah, hari ini aku ada urusan dengan pak Jin, jadi kau pulang sendiri"

"kau pasti ada masalah"

"jangan asal bicara. Aku ini anak baik. Pulang hati-hati" ujar Taehyung kemudian lekas pergi sebelum Jungkook berubah pikiran dan kembali mengusik jadwalnya

Jungkook berjalan linglung ke arah gerbang sekolah. Kali ini Jungkook harus pulang sendirian naik bus. Ya mau diapakan lagi Taehyung selalu memiliki urusan penting dengan para guru disekolahnya. Dia baru mengetahui bahwa Taehyung adalah orang paling berpengaruh disekolah ini

"hyung sebenarnya, kenapa kau sangat terkenal disini?"

"ayahku pemilik sekolah ini dan aku disekolahkan disini juga untuk memantau bagaimana proses pengajaran disini. Eommaku sangat menginginkan aku menjadi penerus pemegang sekolah ini"

Takdir yang menakjubkan dari anak asal panti asuhan

Jungkook berdiri di halte dengan earphone ditelinganya. Rintik hujan yang perlahan turun berganti hujan deras yang membasahi area bawah seragamnya, untungnya Jungkook selalu menyediakan jaket dilokernya. Walaupun ada sedikit aroma apek, ia tetap mensyukurinya

Tumben sekali bus lama datang padahal udara dingin sudah menusuk hingga tulang, awan hitam juga masih setia menyelimuti daerah sekolahnya. Jika seperti ini terus Jungkook akan hipotermia

Ditengah kalutnya pikiran, Jungkook mendengar langkah kaki yang terdengar menggebu. Kedua mata doe itu membola, dan sensasi menggelitik muncul di area perutnya

Jieun. Gadis itu berlari ke arah halte tempat Jungkook berada. Gerak-geriknya ketika mengikat rambut dan membersihkan dirinya dari tetes air hujan menghipnotis Jungkook untuk tidak berpaling dari gadis itu. Jika saja hujan tidak turun, Jungkook yakin detak jantungnya akan sangat terdengar. Jieun terlihat terus mengusap wajah dan lengannya, ia menggigil

Jungkook yang menyadari hal itu melepas jaketnya dan menghampiri Jieun

"kak, pakai ini"

Jieun mendongakkan kepalanya

"kau-"

"sstt, pakailah jaketku" Jungkook pun memakaikan jaketnya pada tubuh Jieun

"ka-"

"sama-sama" potong Jungkook. Senyum bahagia terpancar cerah dari wajah Jungkook. Merasa bangga akan perbuatannya dan halusinasi akan Jieun yang berterima kasih padanya membuat Jungkook terbang dalam pikirannya

"siapa yang berterima kasih? Aku hanya mau bertanya, kau sedang apa disini?"

Malu. Rasanya seperti jatuh dari pohon milik Taehyung ke lubang kubur. Jungkook berdehem agar rasa malunya sedikit tertutupi

"tapi terima kasih jaketnya. Akan aku kembalikan besok"

"tidak perlu terburu-buru. Jaket itu bisa di kembalikan kapan-kapan"

Kecanggungan mulai menggerogotinya. Sial, ia kekurangan bahan pembicaraan

Sudah hampir sejam mereka menunggu, namun bus tak ada yang lewat. Ada apa dengan transportasi umum itu. Padahal masih pukul 8 malam sementara bus berhenti beroperasi pukul 10 malam. Di tengah kebingungannya, Jungkook mendengar getaran gigi yang saling beradu, sangat keras

Lalu ia menyadari kalau itu adalah Jieun. Gadis itu menggigil parah. BIbirnya sedikit pucat. Sigap Jungkook menggenggam tangan Jieun

"a-apa yang kau lakukan?" Jieun terkejut

Sementara Jungkook yang menggenggam tangan Jieun sibuk menyalurkan kehangatannya, memejamkan matanya dan mengarahkan tangan Jieun ke dada bidangnya

COLD [ COMPLETED ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang