21

1.1K 71 9
                                    


Malam ini terasa sangat panjang, Jungkook yang sudah kembali ke atas ranjangnya sulit memejamkan mata. Bayang-banyang ke khawatiran terus mengelilinginya menanamkan sejuta kegundahan yang sulit ia abaikan

"Kookie?"

Dirinya mengalihkan pandangannya kearah orang yang memanggilnya, Yoongi, wajahnya datar. Bahkan ketika Jungkook melarangnya untuk mendekat, ia tetap datar dan tak mengatakan sepatah katapun

Yoongi terus memainkan smart phone nya, entah apa yang ia lakukan. suara bantingan benda pun langsung membuat Jungkook terlonjak menatap Yoongi yang kini terus mengatakan kata-kata kasar

"Jungkook ah" namja yang dipanggil namanya itu hanya menengok dengan wajah penuh tanya

"aku akan memberi tau ini padamu. Mereka bodoh dan hanya mementingkan diri sendiri" Jungkook semakin menajamkan pendengarannya karena suara Yoongi yang terbilang seperti berbisik

"kau tau kenapa Taehyung sudah kembali?" kini pandangannya menatap kedua mata doe yang membulat lucu namun berbeda arti dalam benaknya

"Tae-hyung kembali, itu artinya ia sudah sembuh dan berhasil melakukan transplantasinya. Hehe aku yakin itu. Tae-hyung memang kuat" Jungkook menjawab dengan semangat, senyumannya mengembang sambil memainkan selimut yang menutupi kedua kakinya. Yoongi hanya tersenyum meremehkan hingga akhirnya membuang pandangannya menatap kedua tangannya yang saling bertautan

"Taehyung sudah tidak memiliki harapan hidup"

Kedua tangannya menegang seketika, senyuman yang ia berikan pudar begitu saja. Sesak didada menyekat nafasnya yang memberikan dampak negatif pada paru-paru dan jantungnya. Diambilnya nafas sebanyak mungkin agar dampak itu tak membuatnya tak sadarkan diri. Dirinya menggelengkan kepala membantah pernyataan Yoongi yang terdengar mengada-ngada

"Jin hyung yang memberitauku tentang itu. ya, Taehyung sudah pulang untuk benar-benar pulang. Transplantasinya berhasil, hanya saja penyakit lain yang semakin mengganas"

"penyakit lain?" suaranya parau. Namun ia usahakan untuk tegar dan terlihat baik-baik saja

"Gejala yang ia alami selama ini bukanlah anemia melainkan kanker darah. Jika kau buka penutup kepalanya kau tak akan melihat satu helai rambutpun"

Ia dongakkan kepalanya menatap langit putih yang terlihat ada kunang-kunang kecil yang terbang di atasnya. Dirinya seketika hancur, harapannya lenyap. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa sakit menahan tangis yang lagi-lagi dirasanya akan keluar. Mengapa kali ini ia selalu ingin menangis mungkin inilah jawabannya. Apa hyungnya akan meninggalkannya? Satu-satunya orang berharga di dalam hidupnya. Seseorang yang selalu merawatnya

Without you i am nothing

Saebyeogeul jinaseo duriseo

Hamkke majneun achim

Yeongwonhi neoneun naui soneul nohji ma

Nado dasi neol nohji anheul taenikka

Mentari sudah menampakkan dirinya dan perlahan cahayanya sudah memasuki ruangannya lewat celah gorden. Yoongi sudah tertidur pulas di sofa sebelah ranjangnya. Jungkook tak kunjung bisa tertidur membuatnya terjaga dengan pikiran yang kalut. Terus merenungi sesuatu yang takkan pernah bisa diubah. Yang ia inginkan saat ini hanyalah keajaiban

"Apa ini salahku? Apa aku yang menyebabkan ini semua?"

Jungkook memejamkan kedua matanya mencoba berfikir keras untuk semua ini. Matanya yang sedikit sembab lagi-lagi mengeluarkan setetes air bening dari pelupuk matanya

COLD [ COMPLETED ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang