Bareng Hanif

161 17 2
                                    

Audrey dan teman-temannya selesai latihan menari. Cukup lama karena Audrey dan Putri tidak bisa menari.
Jam telah menunjukan pukul 7 malam. Salsa mengajukan untuk makan dahulu sebelum pulang. Audrey dan teman-temannya memutuskan makan di KFC karena tempat itu yang paling dekat dengan rumah Larisa. Tidak mau membuang waktu menahan lapar akhirnya mereka memutuskan pergi ke KFC.

Audrey dan teman-temannya telah memesan makanan masing-masing. Mereka memakannya dengan semangat, karena perut mereka benar-benar lapar. Mereka tidak peduli dengan perkataan orang yang melihat mereka ilfeel karena bagi mereka itu tidak masalah yang penting perut terisi.

"Drey pinjem hp lu bentar dong."

Suara Thalia menghentikan makan Audrey.

Audrey merogoh tasnya dan memberikan ponselnya kepada Thalia.
Setelah memberikan Thalia ponsel, Audrey melanjutkan acara makannya.

Selesai makan mereka ber-6 mengobrol ringan. Dimulai dari pelajaran sampai gosip terpanas di sekolah.

Audrey melihat Thalia dan Salsa senyum-senyum dengan ponselnya. Apa sih yang dilakukan Thalia dan Salsa. Jangan bilang stalking cogan pake ponselnya (?)

Karena penasaran Audrey mengambil ponselnya dari teman-temannya.

"Eh lu ngapain hp gw?"

Audrey menatap selidik ke arah Thalia dan Salsa. Keduanya yang ditatap hanya tertawa.

"Apaan sih?"  Putri mulai kepo.

"Eh kalian kenapa?" Ratu ikut bertanya

"Kenapa sih? Emang ada yang lucu?" Giliran Larisa yang bertanya.

Thalia dan Salsa masih tertawa. Sehingga membuat perhatian di dalam KFC teralih ke arah meja mereka.

"Hmm jadi , duh hahaha" Thalia ingin menjelaskan tetapi malah tertawa.

"Jadi gw tadi sama Thalia buka line Audrey,terus chat cogan yang tadi kita omongin. Seriusan Audrey punya kontak linenya."

Audrey yang mendengar perkataan itu, langsung beralih manatap ponselnya.

Nathdrey : kak bisa dateng ke KFC enggak?

HanifR_    : Ngapain? Lu ada di sana?

Nathdrey : Iya kak, kesini yah. Aku pusing mau pulang sama siapa😢. Taukan KFC yang tadi kita lewatin?

HanifR_    : Rio gak mau jemput lu? Atau emang gak ada yang jemput?
Pilihan yang bagus ngabarin gw Drey. Iya gw tau.

Nathdrey : enggak, bang Rio lagi sibuk.

HanifR_    : Gw kesana, tunggu.

Nathdrey : Okay.

Audrey yang melihat chat percakapannya itu langsung panik.

"Ih ngapain malah nyuruh dia jemput gw?"

"Tadinya gw iseng sama Salsa, tapi dianya mau. Yaudah jadinya keterusan." Thalia menjelaskan.

"Ihh kalian malu-maluin aja."

Audrey menutup mukanya menggunakan tangan. Audrey ingin marah tapi dia tidak bisa meluapkan di tempat umum seperti ini.

"Gpp dong Drey, lumayan gratis. Gw pengen liat mukanya seganteng apa sih."

"Ihh Putri apaan sih, malah ikut-ikutan mereka. Bisanya lu gak tertarik juga sama cogan-cogan yang mereka gosipin."

Audrey menatap sebal ke arah Putri.

"Kali-kali napa, gw juga cewek normal. Bisa lah liat cogan." Putri tertawa renyah.

"Akhirnya Putri bisa seperti cewek juga."

"Alhamdulilah dia masih normal guys!"

"Alhamdulilah."

"Gw bersyukur dia ternyata cewek."

"Eh emang gw cewek kali Lar."

"Sorry gw lupa."

Larisa dan teman-temannya tertawa. Audrey dan Putri hanya diam. Audrey yang memikirkan Hanif dan Putri yang sebal kepada teman-temannya.

Pintu KFC terbuka, menampakan sosok cowok tinggi dengan menggunakan jaket dan celana jeans. Ia menatap ke arah sekeliling tempat dan memusatkan tatapannya ke arah meja kelompok perempuan.
Audrey menundukan kepalanya. Audrey tidak ingin diketahui oleh Hanif.

Hanif yang tau baju yang dikenakan Audrey saat mengantarkannya langsung menuju meja sekelompok gadis yang salah seorangnya menggunakan baju seperti Audrey. Postur badannya seperti Audrey dan potongan rambutnya juga.

"Sorry gw lama."

Audrey mendongakan kepalanya. Hanif sudah ada di sebelahnya. Audrey memberikan senyuman ke arah Hanif kemudian menggeleng.
Audrey menatatap ke arah teman-temannya. Mereka memperhatikan Hanif tanpa berkedip. Audrey tahu Hanig memang tampan tapi please cara ngeliatinnya gak usah kayak giu. Kayak yang gak pernah liat cogan aja.
Dasar memalukan.

"Mau pulang sekarang?"

Audrey mengangguk ke arah Hanif.

Hanif tersenyum ke arah teman-teman Audrey.
Teman-teman Audrey yang diberikan senyuman itu langsung melted. Termasuk Putri juga.

Audrey berdiri.

"Gw duluan yah!"

Audrey dan Hanif berjalan bersisian keluar dari KFC.

"Demi apa. Sumpah itu ganteng banget gila. Udah tinggi, putih, karismatik,cool." Salsabila senyum-senyum.

"Cowok idaman banget." Thalia bersuara.

"Senyumannya itu loh."

"Mau gw gebet deh."

Semua langsung menatap ke arah Larisa. Larisa yang mendapat tatapan seperti itu langsung tertawa.

"Enggak, gw mah becanda. Nanti Sean mau gw kemanain coba."

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Kok lu mau sih jemput gw?"

Hanif menatap sekilas ke arah Audrey dan memfokuskan ke arah jalan raya.

"Gpp, mau aja. Lagian gw gabut."

"Ohh, gw gak ngerepotinkan?"

"Kalau lu ngerepotin gak akan gw jemput Drey."

Audrey yang mendengar itu langsung tertawa.

"Temenin gw makan dulu yah. Gw laper."

Audrey mengangguk.

Mobil hitam Hanif berhenti di pinggir jalan. Hanif membawa ke pedagang yang berada di pi ggir jalan itu.

"Sorry, gw nyuruh lu nemenin gw disini. Gw gak suka cafe-cafe, disini juga tempat makan yang enak. Kalau lu gak suka tempat ini maafin yah."

"Enggak kok, gpp. Gw juga sering kok sama bang Rio makan di tempat kayak gini."

"Jadi gak masalahkan?"

Audrey menggelengkan kepalanya.

Makanan yang di pesan Hanif sudah siap. Audrey menatap Hanif yang makan dengan tenang.
Hanif yang merasa diperhatikan langsung menatap Audtey.

"Kenapa? Lu mau?"

"Enggak, gak usah. Gw masih kenyang. Gw suka aja liatin makan lu. Tenang banget."

Audrey tersenyum melihatkan gigi rapinya.

Selesai menunggu Hanif makan Audrey dan Hanif melanjutka perjalanannya menuju rumah Audrey.

Maaf baru updet 😭😭
Please cek  @Boomapps_ lagi ngadain promo aplikasi dan ebook
Thnx 💕💕💕

Stairway to DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang