Friendzone

139 17 6
                                    

Suara gemuruh tepuk tangan memenuhi seantero aula. Musik sudah terdengar sangat jelas.

Seolleimeul oneulbuteo urineun
Kkumkkumyeo gidohaneun oneulbuteo urineun
Jeo barame
Noeul bit nae mameul sireo bonaelge
Geuriun maeumi moyeoseo naerineun

Me gustas tu gustas tu
Sutuduru johahaeyo
Gustas tu suturu sutu~ru

Suara musik K-pop mulai terdengar, dimana kelas Audrey lah yang sedang menampilankan tari. Audrey,Putri,Larisa,Thalia,Salsabilla dan Ratu sudah berada di atas panggung. Mereka menggunakan baju yang menyambung dengan rok berwarna hitam, sepatu putih bergaris hitam membuat lebih menarik. Audrey dan teman-temannya menampilkan dengan penuh semangat.

"Eh Yo Yo adek lu kok beda sih pas didandanin gitu?"

Rio menggelengkan kepala.

"Eh Yo adek lu makin cantik sumpah."

"Abangnya aja ganteng, Ya adeknya cantik lah."

Hanif memandang Rio. Rio memberikan gaya stay cool.

"Beda, lu mah gak natural Yo."

"Lu pikir gw pake efek kamera gitu?"

"Hahaha iya, kek cewek disono yg foto-foto mulu tuh."

"Eh monyong itu Zahra, kenapa gak bilang dari tadi. Gw kesana dulu."

Bodo amat dengan Rio, Hanif langsung mencari tempat strategis agar lebih puas menonton orang yang sedang menari diatas panggung.

Tari K-pop dilanjutkan dengan tari jaipong,kecak, dan modern serta ditutup dengan menari bersama diatas panggung. Semua yang menonton bertepuk tangan melihat penampilan dari kelas Audrey.

Audrey dan teman-teman turun dari atas panggung. Audrey merasakan perutnya sakit. Jika Audrey berjalan rasanya bertambah sakit. Audrey memegang tangan Putri, Putri yang melihat muka kesakitan Audrey mulai panik.

"Lu kenapa Drey? Lu nahan sakit apa?"

Audrey tidak menjawab tetapi malah semakin mengeratkan pegangan tangannya kepada Putri.

"Woy Audrey sakit, bantuin."

Suara toa Putri membuat anak-anak yang sudah berada di barisan depan kembali menghampiri mereka.
Terlihat muka-muka khawatir yang diperlihatkan mereka.

"Gw baik-baik aja. Lanjutin jalan kalian ke kelas aja."

"Larisa cari Rio!" Fadli seorang ketua kelas bertindak.

"Yang lainnya balik ke kelas, gw tau kalian lapar. Disini beberapa tungguin Audrey sampai ada Kak Rio."

Semua mengangguk, beberapa orang kembali meneruskan jalannya. Audrey ditemani oleh Fadli dan teman-teman menari K-pop.

Larisa mencari kesana kemari, matanya tak berhenti menatap sekeliling, tetapi sosok yang dicarinya tak kunjung terlihat.
Larisa tersenyum ketika ditemukannya sahabat Rio, dia Hanif sedang duduk di tempat yang mengarah ke panggung. Tanpa mau mebuang waktu Larisa langsung menghampiri Hanif.

Dengan nafas memburu Larisa sudah sampai di hadapan Hanif.
Hanif yang melihat kasihan ke arah Larisa, menyuruhnya untuk tenang sejenak.

"Kak gw nyari Kak Rio, dia ada dimana? Audrey kesakitan."

Mendengar nama Audrey Hanif langsung panik. Hanif melihat ke arah tempat tadi Rio, tetapi Rio tidak ada.

"Gw gak tau Rio dimana. Tapi biar gw aja yang gantiin Rio. Sekarang Audrey dimana?"

Stairway to DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang