"Jimin, ayo kesini sayang!"Kaki mungil itu berlari kecil, tidak beralas menapaki pasir yang terbentang panjang di pinggiran laut. Suara debur ombak terdengar samar dikejauhan, dengan suasana pantai diujung Busan ini yang tidak seramai biasanya.
Ini adalah musim dingin, dan keluarga kecil itu nampak menikmati pemandangan yang sedang menenangkan itu.
"Jimin, cepat kesini sayang, kau bisa sakit kalau tidak memakai sepatu seperti itu, udara sangat dingin!" Suara perempuan itu terdengar keras namun lembut, bersautan dengan angin serta suara deburan ombak di kejauhan.
"Sayang, sudah mulai sore. Sebaiknya kita pulang, jalanan berbahaya ketika malam." Seorang lelaki dengan tubuh tinggi berjalan pelan menghampiri si wanita.
"Baiklah siapkan mobilnya dulu, aku akan membawa Jimin kesana." Sang istri tersenyum, kemudian dijawab dengan anggukan kecil dari sang suami yang mulai berjalan menjauh.
"Jimin, ayo sayang kita pulang." Wanita itu berjalan pelan menghampiri sosok kecil yang sedang bermain pasir.
"Cimin gamau puyang." Gelengnya kuat dengan masih menumpuk pasir di depannya menggunakan sepasang tangan yang terbungkus sarung tangan tebal.
"Jimin..."
"Gamau!"
Perempuan itu tersenyum, kemudian meraih tangan si kecil. "Sayang-"
"Gamauuuu!! Cimin gamau puyaaanngg!!"
"Hemm.." Terdengar suara helaan panjang, "Baiklah kalo Jimin gamau pulang. Soalnya, papa tadi udah beliin Jimin mainan Batman. Tapi karena Jimin gamau pulang-"
"Batman?" Kepala mungil itu menoleh cepat. Lalu menatap ibunya dengan mata berbinar.
Wanita itu tersenyum, "Iya batman. Mau?"
Yang dijawab dengan anggukan cepat dari si kecil. "Mauuuu."
"Kalau begitu ayo kita ke papa?"
Si bocah kecil kembali mengangguk sembari melompat-lompat kecil. "Papa timana?"
"Papa ada di parkiran, sayang." Ucapnya lembut sambil menunjuk kearah parkiran yang ada di bagian ujung dekat sebuah restoran seafood.
Jimin kembali mengangguk, lalu mulai berlari meninggalkan ibunya yang tengah memunguti sepatu mungil yang nyaris terkubur pasir di belakang.
"Jimin, jangan berlari sayang! Tunggu mama!"
Seperti tidak mendengar, Jimin terus berlari menuju kearah parkiran.
"Jimin tunggu mama!" Ulang sang ibu yang bergegas mengambil tas kemudian ikut berjalan menuju parkiran.
...
"Sayang, tolong bantu letakkan boots papa ini ke jok belakang." Ucap pria tegap ketika melihat sang istri berjalan mendekat ke arahnya.
"Iya." Ucap si wanita lembut yang mulai membuka pintu belakang mobil. "Oh ya, Jimin kalo sudah di pasang sabuk pengamannya, tolong papa kasihin roti yang ada di atas dashboard itu ya pa, biar ga rewel di belakang."
Kening pria itu berkerut, "Jimin?"
Si wanita selesai meletakkan barang di belakang, menutup pintunya kemudian menghampiri sang suami. "Iya, udah di dalem kan?"
"Siapa?" Si pria kembali memandang bingung.
"Jangan bercanda pa. Jimin."
"Jimin? Bukannya dari tadi sama mama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Nerd [MinYoon/GS] ON HOLD
FanfictionMin Yoongi -cantik, kaya, loyal, idaman semua pria. Mendapat penolakan dari pemuda cupu, misterius, sederhana, si Park Jimin? WARNING!!! GS [Gender Switch]!!! Rated-T Or Rated-M (maybe, liat ntar hehe) #1 Minyoon