Tidak membutuhkan waktu lama Yoongi akhirnya terlelap dengan deru nafasnya yang mulai terdengar teratur, Jimin kembali dengan membawa handuk dan air hangat namun tidak tega membangunkan namja yang terbaring itu. Jimin dengan hati hati mengusap kening Yoongi dengan lembut "nghhh" racauan Yoongi, Jimin pun meletakkan handuk kecil itu di kening Yoongi, berharap Yoongi segera sembuh. Waktu semakin malam, Jimin beranjak tidur bersebelahan Yoongi
Sebelum beranjak ia meraih bibir Yoongi semerah cherry itu dengan sedikit lumatan, maafkan otak Jimin yang tidak tahu kondisi. Yoongi yang merasa ada sesuatu yang mengganjal ia bergerak dengan tidak nyaman.
Jimin menyadari akan itu, ia langsung berhenti dan tidak mau mendengar suara teriakan seekor macan betina, ia pun ikut naik ke kasur dan menyamakan posisinya dengan Yoongi. Seiring waktu berjalan matahari menampakkan sinar di celah jendela kamar mereka, hangatnya matahari membangunkan Yoongi dari alam mimpinya.
Pemandangan yang pertama ia lihat adalah seorang namja tampan berparas seperti malaikat berada didepannya sambil memeluk erat badannya seakan tidak mau melepaskan Yoongi sedetik pun.
Sebuah garis melekung terukir di wajah Yoongi, Yoongi tersenyum terharu melihat keadaannya sekarang, yang dimana dulu ia mengemis cinta Jimin melakukan apapun demi mendapatkan perhatian dari seorang Jimin, tapi sekarang Jimin begitu menyayanginya begitu sebaliknya.
Yoongi meraih wajah mulus Jimin mencoba meraba kulit wajahnya untuk memastikan apa ini benar nyata? atau ini hanya sebuah cerita dongeng penghantar tidur? Yoongi mengikis jarak nya dengan Jimin, dan sekarang ia dapat merasakan bahwa ini benar nyata bukan mimpi.
Butiran air mata lolos begitu saja di mata sipitnya, Yoongi berusaha menahan isak tangisnya.
"Wae? Kenapa kau enangis?"
Yoongi terkejut mendengar suara Jimin yang sudah bangun.
"Tidak ada" Yoongi menggelengkan kepala menandakan ia tidak apa apa
"Jangan bohong, kau tidak bisa bohong kepada ku hyung"
"Kau mau tahu mengapa aku menangis?" Yoongi memegang wajah Jimin dengan lembut.
"Karena aku bahagia aku bisa memiliki mu, aku bahagia ini nyata bukan mimpi, this real"
Tersentuh mendengarkan perkataan Yoongi, Jimin mengikis jaraknya dengan Yoongi, ia meraih kening ditutupi helaian rambut dan mengucup beberapa lama, Yoongi pun menutup matanya merasakan kenyamanan yang diberikan Jimin.
Setelah itu Jimin meraih kelopak mata Yoongi, menciumnya dengan lembut "Mata ini, jangan pernah keluarin butiran bening" Jimin mengusap bekas air mata dengan jari nya.
"Kau tahu, apa yang begitu menyakitkan? yaitu melihat orang aku cintai menangis, itu buat aku sedih"
Yoongi yang tidak kuat tahan air matanya, ia terisak dengan kencang, biarkan dia di anggap cengeng di mata Jimin, tapi ini bukan air mata kesedihan namun air mata kebahagiaan.
"Hei!! kenapa nangis nya tambah parah hyung?" Jimin ketawa dan bingung melihat tingkah Yoongi sekarang.
"Bodoh bodoh bodoh" Yoongi mukul kecil dibidang Jimin
"Wae? wae? apa salah aku?" Jimin meraih kedua tangan Yoongi supaya menghentikan pukulan darinya.
Tiba tiba Yoongi mencium sekilas tepat dibibir Jimin. " Saranghae" bisikkan Yoongi ke telinga Jimin
"Apa hyung? kau ucap apa barusan?" Jimin pura pura bego, dan menggoda Yoongi dengan mukanya udah semerah tomat.
"Sudah ah! abaikan saja" Yoongi yang mode on merajuk dan membalikkan badannya dari hadapan Jimin, membuat ia membelakangi Jimin.
"Hahahaha aku bercanda, nado saranghae hyung" Jimin memeluk dan mengucup leher putih Yoongi
Yoongi yang merasa kegelian dan kembali menghadapkan badannya ke Jimin, ia senyum bahagia.
"Aku selalu mencintai kau hyung, kau adalah malaikatku, dimana pun kau berada aku selalu berada disamping mu, walau mau memisahkan kita"
"Aku juga, walau maut memisahkan kita, aku akan selalu berada disamping mu"
Jimin meraih bibir cherry itu dengan menciumnya dengan lembut bagaikan takut kalau badan itu akan rapuh, namun beberapa lama ciuman itu berubah menjadi ciuman ganas, jangan lupa Jimin itu otaknya mesum. Dan hari itu juga berubah hari memanaskan antara Jimin dan Yoongi sex morning
Ending
gantung bukan? hahahaha kejadian Jungkook itu biarkan menjadi cerita diantara Yoongi dan author saja :v jangan sampai Jimin tahu.
Author mengucapkan banyak terimakasih buat readers dari awal sampai akhir menunggu ff gaje ini, dan update nya yah bisa dibilang begitu lama.
dan terimakasih buat pembaca gelap, yang mau singgah dan tidak mau meninggalkan jejak, semoga diberi hidayah :v
sekian, dan baca juga ff lainnya ya.
see youu
salam peluk
Minyoon:*
