A Way

49 11 1
                                    

"Kay! Kayla!" Panggil Renata yang melihat Kayla berjalan semakin jauh. Baru saja Kara melangkah akan mengejar Kayla, tapi Rio menghentikannya.

"Biar gue aja" Kata yang Rio segera bergegas mengejar Kayla yang sudah jauh.

"Meraka apaan sih! Kok ngajak gue ke tempat kayak gitu! Kita kan temenan udah bertahun-tahun, masak mereka nggak tau sih kalau gue, ah, Semuanya nyebelin!" Kata Kayla dalam hati.

Senyum manis di bibir Kayla hilang. Batu di depannya pun jadi sasaran. Untung nggak ngenain orang.

Kayla jalan terusssss...Sampai dia nggak tau di mana dia sekarang. Mungkin karena Kayla jalannya sambil melamun dan menunduk ke bawah.

Kayla akhirnya bertemu dengan bangku. Dia duduk di bangku berwarna putih elegan itu. Dia melihat ke sekitar, dan tentu saja dia bingung sekarang.

"Huh, ini di mana? Jalan mana ini?" Kata Kayla bingung. "Mana kakiku pegel lagi, aduh..." Keluh Kayla sambil menepuk-nepuk kakinya.

"Kayaknya udah jauh deh" Pikir Kayla.

"Huh, gila! Emang bener ya kalau anak cewek itu betah banget jalan" Kata Seorang cowok yang mukanya indo banget.

"Lo juga suka belanja di mall ya? Iya sih, semua cewek emang suka. Tapi lo kayaknya lebih sering deh" Lanjutnya.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Kayla tanpa menatap Rio.

"Galak amat sih! Gue tau kalau lo bakal kayak gini. Makanya gue ikutin" Jawab Rio

"Kayak gini gimana? Nggak tau jalan maksudnya?" Kata Kayla dengan nada yang masih sama.

"Udah tau nanya" Jawab Rio singkat dangan nada mengejek.

"Gue tau kok!" Bantah Kayla. "Inikan jalan, ehm...." Kayla bingung sekarang mereka ada di mana.

"Pake bohong lagi, udahlah Kay ngaku aja!" Balas Rio. Kayla tak menjawab.

"Yuk!" Rio menatap Kayla bingung.

"Kasian tuh cacing di perut lo udah
pada kelaparan, punya hewan peliharaan nggak di kasih makan" Ejek Rio yang mendengar bunyi perut lapar Kayla.

"Ah, capek Ri! Gendong!" Kata Kayla dengan menunjukkan muka imutnya.

"Ogah! Lo kira gue kuli? Mending lo mati kelaparan di sini!" Kata Rio sadis, meninggalkan Kayla sendiri di bangku tadi. Kayla langsung nyusul Rio dan gandeng tangannya.

"Tungguin kalik, masak lo tega sih ninggalin cewek manis ini" Kata Kayla sambil natap cowok yang di gandengnya ini.

"Ihh, najis! Manis dari mananya yang ada juga asem gue liat muka lo" Jawab Rio sambil ngelepas gandengan Kayla dan melipat tangannya di depan dada. Kayla tersenyum senang.

Mereka makan di sebuah cafe kecil di sekitar jalan itu

"Lo, kawatir sama gue ya?" Tanya Kayla saat mereka makan.

"Nope! Nggak usah mimpi siang-siang gini!" Jawab Rio yang tadinya agak terkejut mendengar pertanyaan Kayla.

"Kalau nggak yaudah" Jawab Kayla singkat dan kembali memakan makanannya.

"Ah, kenyang. Habis ini kita mau ke mana?" Tanya Kayla saat keluar dari cafe.

"Go home!" Jawab Rio singkat sambil menelaah di mana mereka sekarang.

"Ah! Nggak asik! Mending kita jalan-jalan dulu!" Usul Kayla. Rio hanya menatap Kayla tanpa menjawab apapun.

Satu detik berikutnya Kayla sudah lari-lari kegirangan di taman luas deket Menara Eiffel. Sedangkan Rio hanya melihat Kayla dari jauh.

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang