Again

26 6 0
                                    

Beberapa jam kemudian bibi Cea datang dan langsung memeluk Beyza. Bibi Cea menangis dan berkata bahwa dia sangat merindukan Beyza, Kayla juga ikut menangis walaupun dia tidak tau apa yang di katakan Bibi Cea pada Beyza setelah itu.

Bibi Cea berterima kasih pada Rio karena telah menemukan anaknya. Rio menceritakan yang sebenarnya tentang Airin yang menyebabkan Beyza tak dapat pulang ke rumah. Rio juga berkata akan menanggung biaya perobatan Beyza.

Bibi Cea tidak masalah dengan itu. Yang penting Beyza sekarang baik-baik saja dan tersenyum dengan manis, tak kalah manis dari Kayla. Bibi Cea bertanya pada Beyza bagaimana bisa dia pergi jauh dari pengawasan guru sekolahnya.

Beyza mulai bercerita dengan bahasa isyarat yang hanya bisa di mengerti oleh ibunya sendiri. Ibunya mengerti dan langsung memeluk anak semata wayangnya. Anaknya yang sangat ia sayangi.

"Pardonne mére, mére torte!" -maafkan ibu, ibu yang salah- kata Bibi Cea sambil menangis memeluk Beyza.

Bibi Cea menjelaskan apa yang sebenaranya terjadi pada Beyza malam itu. Kayla mengerti walaupun bahasa Bibi Cea bercampur antara Prancis dan Inggris.

Ponsel Kayla berbunyi, telpon masuk dari Nerey. Nerey menanyakan di mana Kayla sekarang. Kayla berkata jika dia akan kembali sebentar lagi.

Kayla meminta izin pada Bibi Cea dan Beyza. Kayla menatap Rio. Rio mengerti arti tatapan itu. Rio segera mendorong kursi roda Kayla ke luar ruangan Beyza. Tepat di depan pintu Airin menghentikannya. Airin berkata jika dia yang akan mengantar Kayla pulang.

Rio memperbolehkannya, begitu juga dengan Kayla, kayla merasa senang Airin mau akrab lagi dengannya seperti dulu. Airin mendorong kursi roda Kayla dengan hati-hati dan lembut. Di tengah jalan Airin mulai membuka percakapan.

"Kay," panggil Airin.

"Hmm?" Jawab Kayla singkat.

"Lo, pasti benci sama gue kan? Dalam hati lo pasti nyumpahin gue, iya kan?"

"Nggak kok. Ngapain gue benci apalagi sampai nyumpahin lo, nggak ada gunanya juga!"

"Tapi lo pasti masih punya rasa sebel sama gue"

"Hmm, kadang sih, tapi gue mulai hilangin rasa itu dikit-dikit biar kita bisa jadi teman baik lagi"

"Jangan Kay,"

"Eh? Kenapa? lo nggak mau jadi temen gue?"

"Jangan berusaha terlalu keras Kay, soalnya  itu nggak mungkin. Selama lo masih suka sama Rio, itu nggak mungkin,"

"..."

"Maaf Kay, gue pernah fitnah lo, ninggalin Rio tanpa sebab, bikin pertemanan lo hancur, tapi sekarang gue nggak akan pernah ngelakuin itu lagi! Udah nggak ada alasan buat gue ngelakuin itu lagi!"

"Emang, alasan lo sebenarnya apa?"

Airin berhenti dan menghela nafas panjang.

"Awalnya gue pengen Rio benci dan menjauh dari gue."

"Kenapa lo pengen gitu?"

"Karena dulu gue ngerasa gue nggak pantes buat Rio. Gue ngerasa Rio terlalu sempurna untuk gue. Gue takut Rio mutusin gue dan gue bakal sakit hati, makanya gue putusan dia dulu"

"Lo pantes kok buat Rio. Lo cantik, pinter, keluarga lo juga baik. Kenapa lo ngerasa nggak pantes?"

"Zeen bukan kakak gue, papa sama mamanya Zeen, bukan papa sama mama gue, darah yang mengalir di tubuh gue sama tubuhnya Zeen itu beda. Jadi, martabat Zeen sama gue, beda Kay,"

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang