Step

20 10 1
                                    

Kayla bukan type orang yang mudah menyerah. Dia masih berusaha dengan keras untuk menggapai bunga yang dia inginkan.

Tangan kanannya terus menarik tangkai bunga agar sedikit turun. Tapi tangan kirinya masih belum dapat menggapai bunga itu.

Dari arah belakang sebuah tangan yang kekar tiba-tiba membantu tangan kanan Kayla menarik tangkai bunga.

Akhirnya tangan kiri Kayla berhasil menggapai bunga yang dia inginkan berkat bantuan tangan seseorang.

"Ah, akhirnya dapet juga!" Batin Kayla.

"Vous ne devriez pas cueillir des fleurs!"

"Oh? What did he say?" Kata Kayla bingung.

"You can't pick that flower!" Katanya.

"Owh! Sorry! I don't know!" Kata Kayla menyesal.

"Don't do it again!" Katanya tanpa berbalik dan berjalan menjauh.

"Kalo nggak boleh kenapa tadi bantu gue? Dasar orang aneh!" Cibir Kayla.

Laki-laki itu berhenti seperti dia mendengar apa yang barusan Kayla katakan. Dia berbalik ke arah Kayla.

"Eh, Zeen?" Panggil Kayla ragu saat laki-laki itu berbalik.

"Ka...ka...Kayla? Lo...kenapa?" Tanya Zeen heran.

"Kecelakaan kecil biasa" Jawab Kayla sambil duduk di bangku.

"Kok bisa sih?" Tanya Zeen yang masih keheranan dan langsung duduk di samping Kayla.

"Gue yang kurang hati-hati aja kok! Udah baikan juga! Kemarin tangan gue nggak bisa di gerak in tapi sekarang udah bisa"

"Pasti sakit banget ya?"

"Masih tanya lagi, sakit lah! Hmm, Ngomong-ngomong gimana kabar Airin?"

"Oh? Hmm, baik kok! Dia lagi kerja di caffe tempat kita ketemu waktu itu"

"Owh, pasti Rio sering ke sana kan?"

"Cuma sekali doang. Itu aja waktu gue yang jaga bukan Airin"

"Lo juga kerja di sana?"

"Iyalah! Kalau nggak kerja gue dapet uang dari mana? Tapi, waktu Rio dateng dia tanya kabar lo ke gue. Gue jadi ngerasa agak aneh! Harusnyakan dia lebih tau kabar lo daripada gue"

"Mungkin dia kira gue sering main ke tempat lo kalik"

"Eh? Emang lo jarang main sama Rio?"

"Sering sebelum kita berantem!"

"Berantem? Kapan? Kenapa?"

"Hmm, sebelum gue kecelakaan, cuma gara-gara salah paham doang kok!"

"Owh, Lo di sini buat periksa sama ngambil obat kan? Ayo gue bantu!"

"Enggak usah! Gue udah periksa tinggal ambil obat aja! Obatnya juga udah di ambilan sama temen gue! Tinggal nuggu mereka aja!"

"Owh, Syukurlah kalo udah beres!"

"Lo sendiri ngapain di sini?"

"Gue beli obat"

"Harus di rumah sakit ya? Emangnya di apotek umum nggak ada?"

"Hmm,"

"Kayla!" Panggil Renata tiba-tiba.

"Udah selesai?" Tanya Kayla.

"Udah. Eh, itu...siapa Kay?" Tanya Renata.

"Lo yang waktu di halte bis depan toko roti...yang lagi ngomong sama Kayla itu kan?" Tanya Nerey tak yakin.

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang