My Life ▪Kth▪✔[re-publish]

E.n.a.m.b.e.l.a.s

Taehyung's Pov.

Disini aku, Kim Taehyung.

Berjalan menelusuri kota, berusaha melupakan masalah yang ada dipikiranku.

Aku berjalan dengan gontai sambil memasukan tanganku kedalam kedua saku Coatku.

Sampai aku mendongak ketika mendengar suara klakson truck yang ada ditengah jalan.

Pandanganku terhenti pada sosok perempuan yang beridiri tidak jauh dari truck itu.
Mataku melebar, perempuan itu tidak beranjak sama sekali dari tempatnya.

Apa dia ingin mati?!

"Nona!! Awas!!"aku berteriak namun sepertinya dia mengabaikanku.

Truck semakin mendekat, dan tanpa pikir panjang aku berlari menghampirinya lalu menarik tangannya untuk menepi.

Dan mulai dari saat itu, kehidupanku mulai berubah....

*****

Sejak saat itu, saat aku menyelamatkannya, sejak dia menginap dirumahku, sejak dia bekerja di Cafeku, semuanya seakan berubah.

Dia cantik.

Aku mengakuinya.

Dua bulan telah berlalu, Aku dan Hyena nampak seperti biasa.

Namun kabar yang paling tidak ingin aku dengar terucap dari mulutnya

"Besok aku akan pergi."

Aku tahu maksudnya kata pergi itu.

Dia akan meninggalkan rumah ini. Dan entahlah, Aku tidak rela dengan semua itu.

Disaat aku sudah merasa sangat nyaman dengannya, dan dia memutuskan untuk pergi. Pergi dari rumahku.

Dan syukurlah, dia menyewa sebuah apartment yang tidak jauh dari sini.

Aparteman Temanku, Jeon jungkook.

Dan kabar mengejutkannya lagi, Jungkook mengenal Hyena, begitupun sebaliknya.

Mereka begitu sangat akrab, dan itu membuatku sedikit cemburu.

Kuingat-ingat, saat kuliah Jungkook pernah mengatakan jika dia pernah menyukai teman SMAnya.

Dan jangan bilang itu Hyena.

***************

"Aku akan keluar!"

Aku membanting pintu kamarku lalu berjalan keluar rumah.

"KIM TAEHYUNG! MAU KEMANA KAU HUH?!"

Aku menghentikan langkahku, dan memejamkan mataku menahan emosi.

Aku berbalik melihat Ayah yang masih dengan Amarah di wajahnya.

"Aku bilang ingin keluar!apa kau tidak dengar?" aku berucap dengan setenang mungkin.

"Kami baru saja datang dan kau ingin pergi?! Apa kau tidak merindukan kami?!"

Aku menyeringai sinis.

Untuk apa aku merindukan dia yang sudah membuat ibuku hancur.