S.e.p.u.l.u.h

4.9K 548 7
                                    

Setelah pulang dari berolah raga, aku mendapat telepon dari HaEun yang menawarkanku untuk ke makam Ayah yang tanpa sadar selama ini telah aku lupakan.

Bilang saja aku anak durhaka, bisa-bisanya aku kabur dihari pemakaman Ayah dan hampir melupakannya beberapa minggu ini.

HaEun tidak bisa ikut pergi karena ada suatu urusan, jadi dia mengirimkanku alamat rumah abunya.

Aku sempat kesal melihat alamat yang tertera, kenapa abunya tidak berada ditempat yang sama dengan abunya Ibu? Sepertinya Ibu tiriku sengaja melakukan itu, mengingat betapa bencinya dia saat Ayah mengingat soal Ibu.

Tidak mau terlalu banyak berpikir, akupun turun dari kamar setelah selesai mandi dan bersiap. Saat itu juga aku menemui Taehyung yabg sedang duduk menikmati makanannya di meja makan.

Kemudian aku menghampirinya, ingin memberitahunya kalau aku ingin keluar karena ada urusan.

"Taehyung-ah." panggilku

"Kau ingin pergi?" Dia melihat pakaianku yang tertutup dan terlihat rapi.

Aku mengangguk.

"Kemana? Rapi sekali." tanyanya dengan kening mengernyit.

"Mengunjungi Ayah."

Dia mengangguk,  "Pergilah."

Aku mengangguk, lalu meneruskan melangkah keluar rumah.

Tapi tidak lama kemudian aku merasa Taehyung beranjak dari duduknya dan mengikutiku dari belakang. Aku membalikkan badan, menatapnya dengan heran.

"Ingin kemana?" tanyaku

"Mengantarmu." ujarnya sambil menunjukkan kunci mobilnya padaku.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri." aku menolak

"Tidak bisa. Aku ingin mengantarmu. Kajja." ucapnya kemudian melangkah lebih dulu menuju mobilnya.

Aku diam-diam menghela napas namun tersenyum setelahnya.

***

"Kau ingin ikut?"

Aku menawarkan Taehyung untuk ikut masuk, tapi dia menolak dan ingin menunggu di dalam mobil saja. Aku hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil lalu memasuki rumah abu itu.

Mengingat perkataan HaEun tadi saat di telpon kalau abu Ayahku ada disebelah barat paling pojok kanan barisan ketiga. Dan aku menemukannya.

Aku tersenyum menatap foto Ayah yang tersenyum dibalik kaca.

Tidak ada bunga.

Apakah tidak ada yang mengunjungi Ayah selama beberapa minggu ini?

Termasuk aku ya....mianhae, jeongmal mianhae Appa.

Aku meletakkan setangkai bunga lily kedalam disamping gucci abu Ayah, kemudian kembali menutup kaca lemarinya.

"Appa, annyeong."  Aku tersenyum, lebih tepatnya menahan agar tidak menangis.

My Life ▪Kth▪✔[re-publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang