E.n.a.m

5.3K 588 9
                                    

Pagi harinya, aku dikejutkan dengan pemandangan dihadapanku.

Bagaimana tidak, baru saja membuka mata dari tidur lelap, kemudian mendapati pemandangan kurang ajar yang membuatku refleks memekik.

Kim Taehyung sedang berada didalam kamarku dengan hanya memakai balutan handuk di pinggangnya.

"Astaga, aku membangunkanmu, ya?" tanyanya dengan raut wajah tidak enak.

Aku membelalak, apa-apaan ekspresinya bisa setenang itu. Tidak sadarkah dia dengan apa yang dilakukannya sekarang disini?

"Taehyung....kau....sedang apa?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, kemudian ekspresinya berubah seperti tersadar akan satu hal.

"Ah itu. Maaf, aku ingin numpang mandi. Air sedang macet, dan sedang diperbaiki, di kamar ini satu-satunya yang memiliki saluran air lain." jelasnya, masih dengan raut wajah tenang.

Aishh...dia tidak menyadari pakaiannya itu ya? Menyebalkan sekali.

Aku mengangguk dengan canggung.

Kemudian dia melangkah memasuki kamar mandi, barulah aku bisa  bernapas dengan lega.

Suara percikan air terdengar, sekitar 15 menit suaranya berhenti dan itu menandakan Taehyung sudah selesai mandi dan aku sedari tadi tidak beranjak dari kasur ini. Aku kembali merebahkan diriku dengan posisi miring dengan balutan selimut yang menutupi seluruh tubuhku.

Suara gesekan pintu diiringi dengan langkah kaki terdengar jelas di telingaku, menandakan Taehyung sudah selesai dengan ritual mandinya.

"Kau tidur lagi?" dia bertanya, dan aku hanya diam saja tidak menjawab agar dia menyangka aku benar-benar kembali tidur.

"Ya! Hyena-ssi, apa kau tidak bekerja?"

Aku mengulum penuh bibirku dibalik selimut, menahan agar tidak menimbulkan suara.

"Hyena? Kau sungguh tidur kembali?"

Astaga kenapa dia terlalu banyak bertanya? Kenapa tidak langsung keluar saja dari kamar ini.

Dan nasib baik tidak berpihak padaku.
Aku mendengar suara langkahnya yang mendekat kesamping tempat tidur, dan detik berikutnya selimut tersibak begitu saja karenanya, namun dengan refleks aku menarik kembali selimut itu membuat Taehyung kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpaku.

Aku memekik tertahan.

Situasi macam apa ini? Niatku menghindari untuk menatapnya yang hanya dengan balutan handuk, sekarang malah dia berada diatasku dengan pakaian seperti itu.

Dengan jarak dekat begini, wajah Taehyung ku akui benar-benar diluar normal. Dia tampan sekali, ditambah rambutnya yang masih basah karena baru selesai mandi.

"Kau pura-pura tidur?"

Aku mengerjap, rasa-rasanya pertanyaannya begitu samar untuk jelas terdengar.

"Hm? Ah...a...bisa kau berdiri? Posisi ini sangat tidak nyaman." cicitku.

Dia sepertinya baru tersadar, kemudian segara mengubah posisinya untuk kembali berdiri, lalu aku ikut merubah posisiku menjadi duduk.

"Maaf." ucapnya dengan tiba-tiba, membuat aku mengernyit.

"Maaf sudah membuatmu tidak nyaman. Aku akan segera kembali ke kamarku, terimakasih kamar mandinya." lanjutnya kemudian melangkah pergi tanpa membiarkanku untuk balas petkataannya.

Aku terkekeh tanpa sadar.

Ini rumahnya, kamar ini beserta kamar mandi juga haknya, kenapa dia jadi berterimakasih padaku?

***

Aku melangkah menuruni anak tangga dan menghampiri Eunha Ahjumma yang sedang menyiapkan sarapan.

Sepertinya dia menyadari kehadiranku oleh karena itu dia menoleh dan tersenyum padaku.

"Hyena-ya, duduklah. Tunggu roti panggangku akan segera matang." ucapnya.

Aku mengangguk, tapi bukannya menuruti perintahnya untuk duduk di meja makan, aku malah menghampiri dia yang sedang sibuk dengan panggangan roti.

"Perlu aku bantu?" tawarku

Dia menggeleng, "tidak perlu, hanya memanggang roti bukanlah hal yang sulit." ujarnya kemudian aku mengangguk.

"Ahjumma, Taehyung eodiga?" tanyaku, sembari melihat kesekeliling mencari keberadaan Taehyung.(Taehyung dimana)

"Ah..dia sedang diruang tamu. Ada yang mencarinya tadi."

Aku mengangkat alisku, "Tamu pagi-pagi begini? "

Ahjumma mengangguk, "Aku tidak mau menebak,  tapi sepertinya itu adalah kekasih Taehyung." ucapnya dengan nada bercanda tapi sukses membuatku seketika terdiam.

"Ah...begitu ya." ucapku dengan anggukan kecil.

"Ya! Serius sekali, aku kan hanya menebak, lagipula tebakanku hanya bercanda." kata Ahjumma.

Aku terkekeh, "Tidak kok, aku tahu. Yasudah, Ahjumma aku mau rotinya, apakah sudah matang?"

Ahjumma tersenyum, kemudian dia memberikanku roti yang barusan dipanggangnya.

Setelah selesai memakan roti, aku beranjak membawa bekas piringku ke tempat cuci, tapi kemudian ditahan oleh Ahjumma yang tidak membiarkanku untuk menyuci, dia menyuruhku untuk segera berangkat kerja saja.

Aku hanya pasrah menurutinya saja, tapi aku mengambil alih tugasnya yang ingin mengantarkan minuman pada Taehyung dan tamunya yang ada di depan karena kebetulan juga aku ingin berangkat kerja dan pastinya melalui mereka yang berada diruang tamu, jadi sekalian saja daripada Ahjumma harus bolak balik.

Aku melangkah dengan nampan berisi minuman kepada Taehyung dan juga tamunya yang bisa dilihat mereka tengah asik berbincang.

Tapi kemudian langkahku terhenti bersamaan dengan mata kami bertemu.

Park SooShin, adalah tamunya.




A/n

Maaf bgt lelet nya pake bgt:(((

Mls ngapus author note yang dulu ah wkwkwkw pas ultah uri Taehyungie><

[30 Desember 2016]

Jeng.. Jeng.. Jeng..

Btw Happy Taehyung Day🎉🎂
Ciee yang udah 22 tahun
Sukses terus buat Taehyung^^

Dan jangan lupa. Budayakanlah Vote dan Coment guys^^

My Life ▪Kth▪✔[re-publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang