My Life ▪Kth▪✔[re-publish]

E.m.p.a.t.b.e.l.a.s

Disini, di apartmenku aku sedang disidang oleh Jungkook

Berbagai pertanyaan dia tanyakan, dan aku harus menjawab jujur.

Taehyung?

Dia sudah pergi 1 jam yang lalu dikarenakan Orangtuanya menelpon, sepertinya mereka sudah datang.

"Aku tidak habis pikir dengan mereka." ucap Jungkook setelah Aku menjelaskan semuanya.

Aku hanya tersenyum tipis.

Lalu tiba-tiba Jungkook memegang kedua tanganku.

"Kau bisa tinggal disini, tidak usah memikirkan tagihan. Aku tidak jadi menyewakannya." ucapnya dengan mimik wajah serius.

Mendengar perkataan itu Aku melotot kecil lalu segera menggeleng.

Jungkook membiarkan aku tinggal disini tanpa membayar sepeser pun?

Jujur aku tidak enak sekali jika seperti ini.

"Mianhae, tapi Aku tidak bisa." ucapku sambil menunduk, tak mau menatapnya.

"Jungkook-ah, bagaimana pun awalnya kau menyewakannya, jadi aku sebagai penyewa harus membayar tagihannya." lanjutku.

Bisa kudengar Jungkook menghela nafasnya, Aku pun mendongkak melihatnya.

"Baiklah. Begini saja, kau hanya membayar setengahnya saja, dan sisanya tidak usah. Aku tidak menerima penolakan, atau aku tidak jadi menyewakannya padamu."

Baru saja aku ingin memprotes, Jungkook sudah lebih dulu menahannya.

"Jangan menolak bantuan dariku." ucapnya dengan tegas membuatku kembali mengantupkan mulutku, terdiam.

Dan akhirnya aku mengangguk

"Gomawo Jungkook-ah."

Mataku terpejam saat tangannya menyentuh kepalaku dan memberantakan rambutku dengan gerakan lembut.

"Cheonmaneyo.. Aku pulang dulu."

Astaga, Aku hampir sesak nafas.

Jungkook

Aku

Berdua

Di dalam Apartment.

Aish!

***

Aku hari ini sangat sibuk.

Cafe sangat ramai, membuat kami semua kewalahan. Bahkan Taehyung juga ikut turun tangan di dapur, dibagian barista.

Taehyung memang tidak bisa memasak, tapi jika urusan membuat kopi dia ahlinya.

Aku yang hari ini kebagian jadwal membuat kopi juga, jadi bisa mengobrol dengannya sembari membuat pesanan.

"Sepertinya kau harus mencari pekerja baru Taehyung-ssi. " ucapku

Taehyung mengangguk membenarkan.
"Kau carikan ya?"

Aku mengernyit, "Kenapa aku?"

"Kau kan calon nyonya pemilik cafe ini." ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Aku mendesis, "Sungguh, sedikit lagi akan lucu." ujarku, kemudian dia tertawa.

"Ngomong-ngomong, orangtuamu kembali kemarin?"