part 4 (surat panggilan orang tua) revisi

19.7K 601 0
                                    

Suasana di ruang BK begitu sangat tegang, karena tiba-tiba saja Arga dan keempat sahabatnya dipanggil ke ruang BK.

"Kalian semua tahu, mengapa saya panggil kalian ke sini?"

Keempatnya menggeleng pelan,

"Nih, surat untuk kalian semua."

"Ini apaan, Pak?" Tanya Arga

"Itu surat pemanggilan orang tua kalian, ayo kalian tanda tangan diatas materai ini, ayo cepat tanda tangan!!"

"Maksud Bapak apa sih? Saya gak ngerti, Pak saya buat kesalahan apa lagi memangnya Pak?"

"Masih tanya lagi buat salah apa, kalian itu sudah membuat malu sekolah!!! Kemarin kalian tawuran kan?!"

"Engga koq, Pak. Kita-" Ryan berusaha menjelaskan.

"Bapak tidak ingin mendengar apa-apa lagi! Cepat tanda tangan itu! Lalu kalian kembali ke kelas kalian."

"Iya, Pak."

"Pak, tapi kan saya gak ngapa-ngapain. Saya cuma membantu aja." Sahut Vano

"Sudah jangan banyak bicara kamu, cepat kalian tanda tangan suratnya!!! Dan, besok bawa orang tua kalian menghadap ke Bapak. Karena kalau tidak, kalian terancam di skors selama satu minggu. Paham?"

"Pak, aduh.. orang tua saya di luar negeri kan Pak, mana mungkin pulang hanya cuma mau ke ruang BK Pak." Ujar Vano

"Iya betul Pak, Mama Papa saya juga sekarang sibuk banget kerja pak, kayanya besok gak bisa datang deh, Pak." Sambung Dave

"Apalagi Mama sama Papa saya, kan bapak tahu sendiri- mereka sudah tiada Pak, kasihani lah saya." Sahut Damar

Sementara Arga hanya terdiam memikirkan bagaimana caranya untuk berbicara mengenai surat pemanggilan orangtua, sedangkan Mama dan Papanya telah bercerai dan entah ada di mana mereka sekarang berada.

"Yasudah, sekarang kalian boleh kembali ke kelas kalian!"

"Aduh gue ngomong apaan ya sama nyokap bokap gue?" gerutu Dave

"Lo gimana mar, siapa yang bakalan menghadap BK?" Tanya Ryan

"Om gue paling, siapa lagi.."

"Elo van?" Tanya Ryan

"Ya kakak gue paling, orang tua gue kan di luar negeri, gak mungkin dia ke Indonesia cuma menghadap BK. Bisa-bisa gue dipindahin dah tuh ke luar negeri sekalian."

"Bos, lo gak kenapa-napa kan?" Tanya Vano

"Eh, engga koq. Gue gak kenapa-napa."

"Besok siapa yang bakal datang ke sekolah?" Sambung Ryan

Arga mengangkat bahu, lalu ia pergi.

"Woyy bos, lo mau ke mana? Yeu dia malah pergi."

"Yaudah yok, kita ke kelas duluan?"

"Iya. Sebentar lagi juga, bel."

***

Kayla dan Ayu membawa masing-masing dua tumpukan buku dari ruang guru. Mereka berjalan menuju kelas kembali.

"Eh kay, sebentar deh- itu bukannya Arga ya?" Ayu menunjuk ke arah lapangan basket.

"Hah? Arga??"

"Iya Kay, itu dia yang lagi main basket sendirian. Jam segini koq dia main basket ya? Memangnya, dia gak ada jadwal pelajaran apa?"

"Hmm, udah gitu- dia kaya lagi sedih gak sih, kay?"

"Gak tahu tuh, tanya sendiri aja sama dia sana!"

KAYLA & BAD BOY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang