1 Minggu telah berlalu,
Arga duduk di teras rumahnya, ia melamun memikirkan sesuatu. Dan, pastinya ia memikirkan Kayla.
Sejujurnya, Arga belum sanggup akan menjalani hari-harinya tanpa Kayla mulai dari sekarang. Padahal, dahulu juga Arga tidak bersama dengan siapa-siapa. Tapi, kali ini sangat berbeda. Ibarat kopi tanpa gula, yang rasanya sangat pahit sekali.
Ia melihat-lihat galeri di ponselnya, di mana ada banyak foto Kayla dan saat Arga sedang bersama dengan Kayla.
"Kamu lagi ngapain sekarang, kay? Baru seminggu kita putus, aku sudah kangen banget sama kamu. Aku benar-benar tidak sanggup menjalani hari ke depannya tanpa kamu."
"Tapi, apa kamu kangen juga sama aku? Apa kamu, justru merasa baik-baik saja setelah kita putus?"
Tanpa disadari, air mata Arga jatuh ke tangannya.
"Astaga, apa-apaan sih gue ini! Kenapa gue malah cengeng kaya gini, lagipula ini kan keputusan dari gue sendiri."
"Mas Arga?"
"Eh, ada apa Mbo' Inah?"
"Ada telepon untuk Mas Arga."
"Dari siapa?"
"Di gak mau kasih tahu, Mas. Katanya, Mas Arga pasti tahu dia siapa."
"Ohh gitu, cowok?"
"Bukan, Mas. Tapi, dia ini cewek."
"Hah? Cewek?!"
Arga beranjak dari kursinya, bergegas mengangkat telepon tersebut.
"Halo, dengan siapa ini?"
"Gue, Kayla."
Degggg
"Ternyata lo, ada apa lo telepon gue?"
"Gue masih berhutang sama lo."
"Berhutang?"
"Gue lupa kasih hadiah ulang tahun lo, ga."
"Ohh, yaudah. Gak usah."
"Gak bisa. Ini memang gue siapin buat lo."
"Kayla, tapi kita kan udah-"
"Gue tahu koq, tapi gue mau kasih hadiah ini ke lo."
"Yaudah, lo ke rumah gue aja."
"Okey, gue ke sana sekarang."
"Iya"
Arga langsung menutup teleponnya,
"Huhh, Kayla mau ke sini??? Apa gue gak bermimpi nih?!"
"Astaga, kenapa gue jadi deg-degan kaya gini ya?"
***
Kayla turun dari taksi,
Ia mengetuk pintu rumah Arga, dan yang membuka pintunya adalah Arga sendiri.
"Hai?" Sapa Kayla
"Hai juga."
"Oh ya, ayok masuk!"
"Okey."
"Silahkan duduk, kay! Gue bikinin lo minum dulu ya?"
Kayla hanya mengangguk sambil tersenyum,
Tak lama kemudian, Arga kembali dengan membawa segelas sirup orange.
"Nih, diminum dulu!"
"Iya, makasih."
"Arga, maafin gue ya karena udah ganggu waktu lo hari ini? Tapi, gue benar-benar harus kasih ini. Karena memang ini milik lo yang udah gue siapin waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA & BAD BOY (COMPLETED)
Teen FictionKehidupan bunga edelweis adalah bunga yang sebaiknya patut di contoh. Karena dia adalah bunga yang tulus menerima keadaan, katanya dalam hidup itu tidak selamanya bahagia dan senang. Terkadang kita juga diselipkan dengan perasaan sedih, susah bahkan...