Gak berasa sebulan sudah sebulan gue kerja sama pak tofik, dan saat yang dinanti nanti tiba Gajiaaaan
Kebetulan gajian gue dikasih cash, karena gue belum punya account bank manapun yang gue terima lumayan, lebih dari cukup untuk ukuran bujangan. Gue udah rencanain buat kirim sebagian ke emak, lagian gue juga gak terlalu butuh duit disini, makan tidur udah ditanggung, sekaliagus mau jelasin keadaan gue disini.
Setelah makan siang santi dateng, dia senyum ke gue,
"inget janji lo ya den" kata santi
Gue manggut, gue memang janji mau nraktir dia.
"tapi jangan yang mahal ya" kata gue
dia cuma senyum.
Setelah semua kerjaan selesai, dan gue udah tutup toko, gue samperin santi.
"mau makan dimana" tanya gue
"terserah lo, tapi tar malem aja, sekarang gue mesti balik ke kampus ada yang mau dikerjain lagi" katanya
"ok, jemput ya" kata gue nyengir
"sip" katanya
Gue balik ke gudang, terus istirahat sebentar sambil ngobrol sama cecep dan meilan. Gue perhatiin kalo cecep ngobrol bareng meilan selalu matanya jelalatan, maklum body do'i memang yahut, biasanya dia kerja pake rok yang rada ketat, terkadang pahanya kemana mana, putih banget. maklum keturunan.
Gue milih naik keatas daripada nerusin ngobrol, bisa jebol pertahanan gue ngeliatin yang montok montok mulu. Gue baringan sambil nyusun kata kata buat ngobrol sama emak. tanpa sadar gue ketiduran.
Gak tau berapa lama gue ketiduran, tiba tiba ada yang goyang goyangin badan gue.
"woiii,kebooo, banguuuun" suara cewek teriak.
Gue kaget, gue perhatiin ternyata santi yang bangunin gue , gue bengong aja.
"katanya mau nraktir gue, lo malah ngorok si" kata santi
"sorry gue ketiduran, emang jam berapa sekarang" tanya gue
"jam 7 kurang" katanya
"yaudah tunggu bentar ya, mau maghriban dulu" kata gue, dia cuma manggut.
Selesai maghrib gue berangkat sama santi,
"jalan kaki aja ya, kita makan pecel lele didepan, hemat, murah meriah" kata gue
"iyaa, gue ngikut, terserah bandar" katanya
setelah sampai dilokasi, kita pesen makanan, sambil nunggu makanan gue perhatiin santi kebanyakan melamun.
"kenapa lo san, kok melamun mulu" kata gue
"ooh, gapapa den" jawab santi sambil kaget
"serius lo, atau gara gara makan ditempat ginian" kata gue
"nggak den, beneran, lagian gue juga sering makan disini" kata santi
"terus, lo kok bengong mulu, ada masalah, cerita aja kalo ada masalah" kata gue
Dia diem aja, seperti lagi menimbang nimbang sesuatu.
"tapi lo janji gak bakal ngomong kesiapa siapa ya" kata santi
"iya, emang apaan" kata gue
"gini den, mantan gue ngajak balikan" katanya
"terus, masalah nya" kata gue masalahnya gue bingung, terima atau nggak" kata santi
"kenapa mesti bingung, simple aja san. Lo masih sayang lo terima, lo udah gak sayang lo tinggal" kata gue
"itulah cowok, semua persoalan dibuat simple" katanya
"lah, kalo memang simple kenapa harus susah" kata gue
