PART 57

3.3K 89 0
                                        

Gak berasa waktu berjalan terus, gue udah masuk semester 5, semester dimana mata kuliah mulai tidak terlalu banyak akan tetapi beban semakin berat, banyak tugas tugas yang harus gue selesain
Sedangkan fitri, dia udah mulai nyusun skirpsi, hal ini bikin dia lebih gampang naik darah, mungkin bawaan stress kali.

"dasar dosen gila" teriak dia tiba tiba didalem loker room, sontak buat gue kaget
"kenapa sih lo tiba tiba ngomel ngomel" kata gue heran
"Gue stress den ngadepin nih dosen, mau nya apa sih" kata dia
"mau nikahin lo kali" jawab gue seadanya, setengah kesel sama dia
"lo ngomong suka asal den" kata fitri masih sewot
"lagian lo gak ada angin gak ada hujan tiba tiba ngomel ngomel" kata gue, dia narik nafas panjang
"lo kali jadi gue juga pasti bakal ngomel den" kata dia sudah mulai tenang
"emang ada apa sih" kata gue
"gini den, gue ada janji sama pembimbing gue buat ketemu bimbingan hari ini, dia nyuruh ke rumahnya, lah pas gue dateng kerumahnya dia gak ada, gue telpon gak diangkat, hampir sejam gue nungguin dia gak muncul muncul, terakhir dia sms gue pake nanya "maaf ini siapa?" kesel gak lo kalo digituin" ceritanya
"yaa terus, lo tinggal jawab aja siapa lo, kan mudah" jawab gue
"udah, gue langsung telpon dia, terus gue ingetin soal janji bimbingannya, eh malah dia bilang emang sudah buat janji, kapan, dimana, jam berapa" cerita fitri "sakit gak tuh dose" lanjut fitri

"yaah, lumayan sakit sih" kata gue "terus gimana lanjutannya" kata gue
"yah terpaksa buat janji lagi, itupun masih lama 2 minggu lagi, dia mau keluar kota" katanya
"buset lama bener" kata gue
"yah mau gimana lagi, mana gue belum apa apa skripsinya" kata fitri
"yaudah, sambil nunggu dia lo kumpulin bahan bahan aja dulu, jadi pas dia dateng lo tinggal konsul doang" kata gue
"boro boro bahan deniii, judul gue aja belum di acc, gila gak lo, waktu makin mepet" kata fitri
"ooo, yaudah santai aja, lo wisuda bareng gue aja" kata gue nyengir
"sialan lo, males banget gue bareng lo" katanya
"udah ah, kerja dulu bentar lagi rame" kata gue , dan gue langsung pergi
Skripsi memang bisa buat orang berubah drastis, fitri yang biasanya ceria berubah menjadi lebih sensitif, gampang tersinggung dan gak bisa di ganggu.

2 Minggu setelah itu fitri minta tolong gue buat nganterin dia ke rumah dosen pembimbingnya, syukur saat itu dia ada, gue nunggu diluar, lumayan lama gue nunggu dan akhirnya fitri keluar
"gimana, selesai" kata gue
"Gue udah dapet judul, dia minta gue ngebut, biar bisa wisuda semester ini" kata fitri
"oooh bagus deh" jawab gue dan kita pulang.

Waktu terus berjalan, gak berasa sudah mau akhir semester,
"Deniiiii, gue bisa wisuda semester ini" teriak fitri
"Wiiii, selamet ya" kata gue
"emang sidang skripsi lo gimana?" lanjut gue
"sukses, gue dikasih B, lumayan lah, banyak temen gue gak lulus malah" kata fitri
"selamet kalo gitu, makan makan ya" kata gue nyengir
"siap, tenang aja, lo kan suka nganterin gue kemana - mana, pasti lo gue traktir yang spesial" kata fitri
"aseeek" kata gue
"Ok, nanti malem ya" kata fitri
Malemnya sepulang kerja bener dia nraktir gue, kita makan berdua dia tempat biasa dulu gue ngamen.

sambil makan kita ngobrol ngobrol,
"den lo dulu cerita suka ngamen disini ya" kata fitri
"iya, dulu" kata gue
"ooo, artinya lo kenal dong sama orang orang sini" tanya nya lagi
"yaah, sekarang sih udah banyak yang baru" kata gue
"ooo, den gue nanti punya cita cita buka restoran sendiri, gue pengen ngelola sendiri" katanya
"emang nguntungin?" tanya gue
"ya iyalah deni, lo pikir, makan itu kebutuhan primer, jadi mau terjadi apapun orang pasti butuh makan, makanya gue pikir bisnis kuliner sangat nguntungin" kata fitri
"ooo" jawab gue singkat
"kalo lo, nanti mau gimana, lo mau kayak gini terus" kata fitri
"ya nggak lah fit, kalo mau kayak gini terus ngapain gue capek capek kuliah" kata gue "tapi gue masih belom tau habis kuliah mau kemana" lanjut gue
"lo harus pikirin dari sekarang den" katanya
"Iya, nanti gue pikirin" kata gue singkat
"eh den, kabar cewek lo yang dulu kesini gimana" tanya fitri tentang oca
"baik" jawab gue singkat 
"oooh, gue udah lama gak liat, kemana dia" kata fitri
"dia kuliah diluar, baliknya belom pasti, kadang orang tuanya yang kesana, makanya dia jarang balik kesini" kata gue
"ooo, lo gak pernah cerita ke gue tentang cewek lo" kata fitri
"gak ada yang mesti diceritain fit, lagian dia bukan pacar gue kok" kata gue
"halah, dasar cowok, memang gak ada yang mau ngaku kalo udah punya cewek" kata fitri
"lah serius fit, hubungan gue gak jelas sama dia" kata gue
"gak jelas gimana" tanya fitri
"yah gak jelas aja" kata gue , udah ah gak usah dibahas" kata gue
"ooo, iyadeh" kata fitri

Gak lama dari itu, fitri wisuda, dia keliatan seneng banget hari itu, hari yang gak akan dilupain siapa saja.
Hari ini gue kembali inget apa yang dikatakan fitri malam itu, apa yang mesti gue buat setelah ini. 
Gue harus mulai rancang hidup gue kedepan.

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang