Hampir sekitar 2 bulan gue gak dpet kabar apapun tentang oca, gue udah coba main kerumahnya tapi terkadang rumahnya gak ada orang.
Saat itu gue bener bener bingung, sebenarnya ada masalah apa, lalu gue berinisiatif buat ngehubungin andi.
"hallo ndi, apa kabar lo" kata gue
"baik bro, lo gimana" tanya dia
"Gue lagi ada masalah ndi" kata gue
"masalah apaan?" kata andi
"nanti lah gue cerita, lo kapan balik ke palembang?" tanya gue
"belum tau den, tapi kayaknya deket deket ini, kebetulan dari kantor dapet dinas ke palembang" kata andi , andi udah kerja di Jakarta, diperusahaan pengembang yang cukup ternama.
"nanti kalo lo di palembang kabari ya, bayak yang pengen gue ceritain" kata gue
"sekarang aja kali den, gapapa kok gue gak sibuk" kata andi
"nanti ajalah, pas ketemu aja lebih enak ngobrolnya" kata gue
"oou yaudah, kalo lo maksa" kata andi
"yaudah, gue balik kerja lagi ya, banyak kerjaan nih" kata gue
"iya, salam buat emak" kata andi
"sip" jawab gue lalu koneksi terputus.Sekitar 2 minggu kemudian gue dapet sms dari andi,
"bro, gue udah dipalembang, ketemuan dimana" katanya
"Gue ke rumah lo aja, sore ini ge berangkat" bales gue
"jangan bro, gue gak ngomong kalo balik, gue nginep di Horizon, lo kesini aja" kata andi
"oke, nanti malem ya" bales gue.
"sip" jawabnyaSorenya setelah pulang kerja, gue langsung kebut motor gue , perjalanan yang biasanya 2 jam lebih gak berasa, sesampainya disana gue langsung telpon andi
"Bro, gue sudah di lobby, lo turun" kata gue
"siap" jawabnya
Gak terlalu lama gue nunggu dia sudah dateng.
"gila lo nyet, dinas dipalembang aja pake acara gak balik ke rumah" kata gue
"sayang den, udah dipesenin ngapain disia siain" katanya
"lo gak ngomong kalo balik" kata gue
"Gue ngomong sama mama tapi gue bilang langsung balik lagi ke jakarta gak nginep" kata andi "lo mau cerita apa" katanya
"Gue mau tau, lo masih kontak kontak oca nggak?" tanya gue
"Gue emang gak pernah kontak oca den, siska biasanya yang ngobrol sama dia" kata andi "emang kenapa" tanya andi
"udah berbulan bulan gue gak ada kabar tentang dari oca" kata gue , lalu gue ceritain tentang kontak gue terakhir
"aneh ya, biasanya dia paling seneng kalo dapat kabar tentang lo, apalagi kalo bisa ngomong sama lo" kata andi
"itulah yang gue bingung ndi, sebenernya kenapa sama dia" kata gue
"hmmm, kayaknya kita harus ketemu siska den, dia temen deket oca" kata andi"emang dia disini ndi" kata gue "kata lo dia kerja di Jakarta juga" lanjut gue
"dia dipindahin ke cabang sini den" kata andi
"lo udah ketemu dia" kata gue
"belom, dia gak tau gue balik" kata andi
"kenapa, lo lagi ribut" kata gue
"ada masalah dikit lah, dia maksain buat buru buru nikah, jadi gue males kalo ketemu, pasti nanya itu itu lagi" kata andi
"yaudah, kalian kan sama sama sudah wajib nikah, nikah sana" kata gue
"Gue masih belum siap den, secara materi sih cukup, tetapi secara mental gue masih belum siap" kata andi
"ooo gitu, terus gimana kita mau ketemu siska kalo lo aja gak ngomong kalo balik" kata gue
"Tenang aja, gue bilang aja baru sampe tadi" jawab andi
"sip kalo gitu, kapan kita berangkat" tanya gue
"bentar gue telepon dia dulu ada nggak" kata andi
Andi langsung nelpon oca,
"sayang, kamu dirumah ya" kata andi
"oke, aku main kerumah ya, sama deni" kata andi
"gapapa, mau main aja" kata andi
"oke sayang, dadah" tutup andi
"yuk berangkat, dia ada dirumah" kata andiGue langsung kebut motor gue boncengan sama andi.
Sekitar 20 menit kita sampe ke rumah siska
Andi ketok rumahnya, pembantunya yang buka, gue sama andi nunggu diteras rumahnya, sekitar 5 menit siska keluar.
"lama nunggunya" kata siska
"gak kok, baru" jawab andi
"kamu jahat, balik gak ngomong ngomong" kata siska
"yang pentingkan aku datang, daripada gak datang" jawab andi, dasar pembohong pikir gue dalem hati
"hai den, pak kabar" kata siska
"baik sis, lo kerja disini ya" kata gue
"iya, udah 2 bulan ini, gue dipindahin di bank cabang sini" katanya
"wah enak ,bisa deket keluarga" kata gue
"yah ada enaknya ada nggaknya, gak enaknya gue jauh dari andi" kata siska manjaGue liat muka andi senyum penuh arti kearah gue
"eh, katanya lo mau ngobrol sama gue den, kenapa" kata dia "pasti mau nanyain oca" lanjut siska seperti udah bisa menebak kedatangan gue
"kalo lo mau nanyain oca, sorry den, gue juga sudah lost kontak sama dia" kata siska
"iya ca, gue mau tau dia kenapa, gue bener bener khawatir sis" kata gue
"iya den, gue juga khawatir, terakhir kontak dia 3 bulan yang lalu den, setelah itu gue gak bisa hubungi dia lagi" kata siska
"dia masih di Australia?" kata gue
"sepertinya" kata siska
Lalu gue cerita sama siska tentang kontak gue terakhir sama oca, siska merhatiin dengan seksama.
"jadi dia pernah janji sama lo kalo lo udab siap buat lamar dia, dia bakal siap nerima lo den" tanya siska
"iya ca, janji itu yang selalu kasih gue semangat buat kuliah" kata gue
"Itu biar lo semangat den, biar lo gak sia siain hidup lo" kata siska, gue agak kaget denger perkataan siska, kok bisa dia nyimpulin seperti itu
"lo kok bisa ngomong gitu sis, emang oca pernah ngomong gitu sama lo tentang gue" kata gue, siska kaget, seperti ada yang kelepasan ngomong
"plis sis, kalo lo tau dimana oca, kasih tau gue" kata gue
"beneran den, gue cuma nebak nebak doang" katanya
"plis sis, kita udah lama temenan kan, lo tau gimana gue" kata gue, siska seperti merenung, cukup lama dia merenung
"sayang, kalo kamu tau sesuatu kamu cerita sama deni, ayolah, kesian liat deni, dia jauh jauh dari tempat kerja buat kesini cuma buat nanya kabar oca doang" kata andi,
"tapi lo yakin den, gak bakal tinggalin dia" kata siska
"maksud lo apa sis, kenapa dengan oca" paksa gue "oca kenapa sis" gue udah mulai gak sabar, gue bener bener panik saat itu.
"oke oke, gue cerita, lo jangan marah sama gue dong, tapi lo janji lo gak akan tinggalin dia" kata siska
"lo tau gue sis, gue gak pernah langgar janji" kata gue
Siska narik nafas panjang, dia menatap keatas, matanya mulai berkejap, air matanya netes, ngeliat ekspresi siska gue tau ada hal yang gak bagus terjadi sama oca.
