□□□
Mohon bantuan vote nya.
■■■
Alvin membulatkan matanya."serius? Cuman bentar lagian.""Gak papa. Gue bosen di rumah." Ucap Alexa menurunkan raut wajahnya.
"Oke." Alvin tersenyum.
■■■
Tak lama setelah mereka menghabiskan waktu disekolah, sekarang waktunya mereka pulang. Alexa diam termenung didepan lobby itu dengan tatapan kosong. Ia masih memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya nanti. Selanjutnya nanti? Alexa menepuk jidatnya.
Oh ya, hari ini gue belum ketemu windy. Waduh besok gimana? Batin Alexa khawatir. Panjang umurlah Alexa itu, Windy langsung menyiku tangannya dibahu Alexa. Sontak Alexa langsung mendongkak dengan kecepatan kilat.
"Kemana aja lo tadi istirahat?" Tanya Windy menatapnya. Alexa menggeleng dan menghadap kedepan. Sebenarnya ia menunggu Alvin.
"Gue di kelas, gue gak makan." Ucap Alexa. Windy sirik menatapnya, ia mengibaskan rambut Alexa sehingga beberapa helaian rambutnya berpindah tempat ke belakang bahu Alexa. Alexa menatapnya tajam.
"Tumben hari ini cakep." Usil Windy.
"Cih. Emang kenapa? Irih?" Tanya Alexa memutar bola matanya malas. Windy melepaskan tangannya itu dari bahu Alexa.
"Siapa yang irih. Geli gue."
"Alexa." Panggil seseorang yang tiba-tiba berada disebelah Alexa. Alexa mendongkak dan tersenyum. Windy membulatkan bibirnya tak menyangka. Siapa lagi kalau bukan pujaannya Aldo.
"Ya?" Tanya Alexa.
"Tumben...-"
"Uhuk.." batuk keras dari seseorang yang berada dibelakang Alexa. Aldo, Alexa, dan Windy mendongkak.
"Uhukk uhukk uhukk.. gila polusinya." Sindir Alvin mengibaskan tangannya berlawanan arah. Aldo memutar kepalanya menghadap seperti tadi dan juga Alexa, dan Windy. Mereka tidak ingin menghiraukan.
"Alexa. Besok temenin i ke setiap kelas ya." Alexa menganguk tersenyum.
"Bye." sapa Aldo berjalan meninggalkannya. Alexa melambaikkan tangannya dan menatap jauh Aldo. Aldo membalas lambaiannya.
"Eh lo. Ngepain lo caper sama dia? Lo gak tau gue ada disini?"
Sekali lagi Alexa kesal melihat Windy."Gue gak caper." Ucap Alexa santai dan melipat tangannya.
"Tadi apaan?" Tanya Windy meninggikan suaranya.
"Apaan sih! Sirik lo! Yang tadi diomongin dia itu tugas osis. Jadi gak usah cemburu banget gitu deh." Ucap Alexa kesal menatapnya.
"Tapi Aldo tadi-"
"Ekm." Alvin berpura-pura batuk dan langsung berjalan tepat disebelah kiri Alexa. Windy kaget menatapnya. Alexa memutar kepalanya.
"Kenapa?" Tanya Alexa langsung.
"Gak. Panas. Gue mau pulang." Ucap Alvin dengan gayanya yang sok itu dan menatap kearah pantulan sinar matahari yang mencahayakan mata coklatnya.
"Oh." Ucap Alexa memutar kepalanya menghadap Windy.
"Eh lo nerd idiot. Ngepain lo deketin kita. Alexa gak selevel sama lo." Alvin memutar bola matanya malas dan menatap Windy.
"Terus?" Tanya Alvin ketus. Alexa menghela napasnya berat. Ia masih percaya kepada Windy karena Windy juga teman dekatnya.
"Ya lo kalau mau pergi, pergi sono. Gak usah kasih tau kita."
"Gue satu rumah sama dia." Alexa membulatkan matanya menatap Alvin. Ingin sekali ia mencincang lelaki itu.
Ia langsung menginjak sepatu Alvin dengan amarahnya. Sedangkan Windy menutup mulutnya syok.
KAMU SEDANG MEMBACA
POPULARITAS Vs CINTA
Teen Fiction[SLOW UPDATE]Hukumannya adalah....... lo harus cium anak nerd baru itu diruang yang gelap dan sepi." Ucap Windy dengan kedua temannya serempak. Alexa yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan menghentakkan meja makan kantin itu dengan suar...