6. ♡KEBINGUNGAN♡

122 48 36
                                    

□□□
Mohon bantuan votenya. 😁

■■■
Mau baikin malah dapet pukulan. Gak ngerti gue. Batin alvin berjalan menuju pengemudi mobil itu.

■■■

Blam!

Suara itu terdengar jelas ditelinga Alexa. Ia berjalan cepat dengan penuh amarahnya sambil merebahkan dirinya di kasur, berusaha menetralisir air matanya agar ia tidak menangis kembali, seseorang yang Alexa benci itu mengetuk pintu dan bersuara.

"Alexa. Kenapa?" Suara Alvin sedikit berteriak, ia melanjutkan ketukan pintunya.

Dalam hati Alexa ia menyumpahi pria itu yang membuatnya kesal tadi, bagaimana tidak?

Flashback on

"Mau kemana?" Tanya Alvin menatapnya sekilas. Alexa menaikkan bahunya dan menyederkan tubuhnya miring menghadap kaca jendela.

"Ke moll? Nonton? Main?" Lanjut Alvin. Alexa mendengus kesal menatapnya. Sorot matanya tajam kepada lelaki itu yang dibantu dengan raut alisnya.

"Udalah. Pulang!" Bentak Alexa kesal. Entah mengapa tiba-tiba saja perasaannya berubah. Rasanya ia ingin sekali marah-marah dengan lelaki yang berada disampingnya.

Karena perintah Alexa, akhirnya Alvin pasrah dan ia tidak mau menjadikan hari Alexa ini menjadi suram karena peraturan yang akan dibuatnya besok. Sebenarnya bukan besok sih, tapi hari ini. Cuman hari inikan kepergian Andre, jadi mau tidak mau ia bersabar sedikit.

Disisi lain tiba-tiba saja amarah Alexa meningkat. Sebenarnya ia tidak ingin pulang, tetapi ia ingin bermain di Dufan. Tetapi egonya yang tinggi membuatnya bungkam dan mengambek kepada pria itu.
sebenarnya itu juga bukan salah Alvin, karena Alvin tidak tau isi dalam hati Alexa.

Flashback off

"Udah lu sana pergi," Teriak Alexa mulai memeluk bantalnya, kali ini ia akan benar-benar merasa kesepian. Keinginannya ke Dufan malah berganti menjadi amarahnya, biasanya Andre akan mengetahui jika sikapnya yang tiba-tiba dingin. Pertanda bahwa ia ingin pergi ke suatu tempat untuk bermain. Tetapi apakah Andre tidak memberi tahu Alvin kalau ini sudah menjadi kebiasaannya? Mungkin tidak. Alvin saja sibuk memegang jidatnya dan berjalan bolak balik didepan kamar Alexa. Ia bingung mengapa sikap Alexa yang tiba-tiba aneh ini.

Apa salah gue? Apa gue salah mengucapkan kata-kata? Hari pertama sama dia aja udah buat gue frustasi. Bagaimana dengan hari-hari selanjutnya? Apa gue akan terbiasa dengan sikapnya? Tapi kan harus gue rubah. Pikir Alvin didalam hatinya.

Alexa termenung sendiri dan menatap kaca jendela itu yang terbuka, ia menghampirinya dan membuka balkon itu agar ia dapat menghirup udara segar.
Setelah ia menghirupnya, ia berjalan keluar balkon itu dan menatap pemandangan di luar kamarnya.

Mension Alexa terletak dipinggir laut yang dihiasi gedung-gedung yang bertempatan di ujung pulau. Ia dapat melihat semua kapal dan juga nelayan yang berlalu lalang diatas air mencari ikan. Ia juga dapat melihat orang-orang bermain air dan ada juga yang syuting.

Aroma ini sudah ia biasakan dari kecil bersama Andre, ia sering mencium aroma khas laut yang sangat ia rindukan, bukan ia rindu tentang aromanya. Tetapi tentang Andre, padahal baru pergi beberapa menit. Tetapi rasanya menit itu seperti abad.

Tiba-tiba ada seseorang yang berada disampingnya. Alexa tau siapa lelaki itu, siapa lagi kalau bukan Alvin yang sekarang menjadi tuan rumah disini.

"Lo kenapa? Marah?"
Alexa mulai kembali kedalam dunianya sendiri, yaitu jantungnya yang berbunga-bunga. Entah mengapa ia menjadi gugup walaupun ego menutupinya. Ia mendongak ke arah Alvin, setelah ia melihat wajahnya, rasanya amarahnya mulai hilang. Dan bergantikan menjadi perasaan nyaman disampingnya.
Tetapi Alexa selalu menutupinya dengan perasaan egonya.

POPULARITAS Vs CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang