Chapter 3 [REVISI✓]

545 69 20
                                    

"Dasar Sungjae bodoh. Bukankah itu menunjukkan dia lemah? Memang hanya aku yang paling pintar disini" gumam Changsub yang masih bisa didengar oleh teman-temannya, yang ditanggapi dengan putaran bola mata malas.

○○○○○

"Menurutmu, apa Melody akan menertawakannya?" gumam Peniel yang hanya dibalas dengan gumaman oleh Hyunsik.

"Ayo, biar ku bantu" ucap Melody dengan lembut sembari mengulurkan tangannya. Tentu saja diterima dengan senang hati oleh Sungjae.

Setelah bersidiri dengan sempurna, Sungjae menggaruk kepala belakangnya yang tidak terasa gatal, "Terimakasih," ucapnya.

"Mau ku antarkan ke UKS?" tawar Melody dengan tatapan mata polos.

"Tidak, tidak separah itu. Cukup duduk saja aku sudah lebih baik" Sungjae menggeser kursi salah seorang siswa yang tidak ditempati agar dapat duduk berdekatan dengan melody.

Melody pun hanya mengangguk, "Baiklah," lalu duduk di kursinya kembali.

"Oh ya, kita belum berkenalan. Yook Sungjae kelas 11-C" kata sungjae sambil mengulurkan tangannya. Tentu saja Melody menyambut uluran tangan itu dengan ramah.

"Park Melody" balasnya dengan senyuman simpul tetapi masih menjadi akibat untuk jantung Sungjae yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Aku baru melihatmu, apa kau anak baru disini?" tanya Sungjae basa basi.

"Ehm.. Sungjae-ssi.. tanganmu.." ucap Melody sambil melirik jabatan tangan Sungjae.

"Ah? Maaf" ucap sungjae kikuk sambil melepaskan dan menggenggam tangannya sendiri.

"Tidak apa, ah ya apa pertanyaanmu tadi?"

"Eum.. apa kau anak baru disini?" tanya Sungjae untuk yang kedua kalinya.

"Ya, aku baru pindah dua minggu yang lalu" jawab Melody.

Mereka mengobrol kurang-lebih lima belas menit dengan penuh tatapan tajam dari semua orang yang berada dikelas. Iri, mungkin? Entah iri dengan Sungjae atau bahkan Melody kkk~

"Melody, apa aku boleh, meminta ID line mu?"

"Untuk apa?"

"Aku wakil ketua Osis, jadi aku bisa mengabarimu tentang pengumuman-pengumuman disekolah. Atau kau boleh bertanya apapun padaku tentang sekolah" Alasan Sungjae. Ya, diluar sekolah pun juga tidak apa hehe, lanjut batin Sungjae.

"Oh baiklah, ID ku melodypark" jawab Melody. Kurasa dia orang baik, batin melody

Sungjae mengeluarkan hp dan membuka aplikasi line untuk menambahkan kontak Melody.

"Sudah ku add. Jangan lupa untuk add back. Terimakasih, aku akan pergi ke tempat teman-temankuku dulu" Sungjae berdiri dan menampilkan senyum paling menawan lalu hanya diangguki setuju oleh Melody.

Sungjae berjalan ke tempat hyung-hyungnya dengan perasaan senang serta menunjukkan hp nya ke mereka sambil berbicara tanpa suara "Aku mendapatkannyaaa" dan ternyata semua gerak-gerik Sungjae masih tertangkap oleh mata Melody.

Melody menggelengkan kepalanya pelan dan tak sadar kedua sudut bibirnya terangkat keatas.

"Dia orang yang lucu" batin melody masih sambil tersenyum. Lalu dia memasangkan headset ke telinganya dan kembali membaca buku yang belum selesai ia baca tadi.

Tak sadarkah Melody? Dengan senyum tipis ia tadi mampu membuat jantung seseorang berdetak dengan sangat cepat, membuat orang itu gugup, dan membuat darahnya berdesir. Ia belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Laki-laki itu.. bukan Sungjae, melainkan seseorang yang duduk di bangku nomer tiga dari depan. Lelaki yang sama.

-----------

Sepulang sekolah Melody berjalan melewati koridor kelas untuk menuju taman sekolah.

Entah kenapa, ia sangat menyukai taman ini. Taman yang tak begitu disukai oleh siswa-siswi karena memang mereka lebih menyukai kantin untuk sekedar nongkrong atau belajar, walaupun semua itu tetap berakhir dengan kata 'makan'.

Saat Melody dengan langkah ringan menuju taman, ia melewati ruang musik.

Melody mendengar suara dentingan piano disana. Nada yang sangat menenangkan hati, membuat siapapun nyaman mendengar nada itu. Entah kenapa, kaki Melody membawanya mendekati ruang musik itu dan membukanya perlahan.

Ia melihat seorang lelaki sedang duduk dibalik piano sambil mnekan tuts-tuts piano dihadapannya. Karena merasa ada seseorang yang masuk, lelaki itu menolehkan kepalanya ke arah pintu kemudian Melody tersadar dari lamunannya saat tatapan mata mereka mengunci satu sama lain.

"Ah maaf, aku hanya penasaran siapa yang sedang bermain piano dengan saat indah" ucap melody dengan gugup

"Tidak apa, ruangan ini memang untuk semua murid disekolah ini" ucap seseorang itu

"permainan pianomu sangat indah" ucap Melody kedua kalinya dan entah mendapat keberanian apa Melody berjalan mendekati lelaki itu.

Lelaki itu terkekeh, "Terimakasih, tapi pujianmu terlalu berlebihan" ucapnya.


"Apa kau juga anggota ekskul musik hyunsik-ssi?" tanya melody

"Ya, aku ketua ekskul musik" jawab hyunsik.

Melody mengangguk paham, "Oh begitu".


Mereka pun mengobrol tentang musik. Mereka merasa topik pembahasannya memang sejalan. Maka dari itu ada banyak hal yang mereka bicarakan. Sampai suara seseorang membuat mereka terdiam

"Hyung, ayo pulang" ucap seseorang di ambang pintu.

"Oh, okay Ilhoon-ah. Melody, aku pulang dahulu. Kapan-kapan kita lanjutkan obrolan kita" ucap Hyunsik sembari mengambil tas ranselnya.

"Ya, tentu" ucap Melody dengan senyuman manis dia. Dan itu dapat membuat Hyunsik terpaku menatap senyuman itu untuk beberapa saat.

"EKHEM" deheman itu berasal dari ambang pintu- Ilhoon. Dan sukses membuat pikiran Hyunsik kembali ke dunia nyata yang sebelumnya sudah melayang karena senyuman simpul yang dimiliki Melody.

Setelah berpamitan dengan Melody, Hyunsik langsung pergi dan meninggalkan Ilhoon yang sedang menunggunya di ambang pintu. Guna hanya untuk meredakan debaran hatinya.

Ilhoon menatap Melody yang ternyata juga sedang menatapnya. Dia pun pergi meninggalkan Melody tanpa sapaan, tanpa senyuman, dan tanpa ekspresi. Melody pun juga ikut keluar berjalan pulang.

●●●

#TBC
Typo bertebaran~
Maaf kalau ada ejaan yang salah😊
Kritik saran voment ditunggu~

Remember That | BTOB✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang