Last Chapter + EPILOG

634 68 25
                                    

adik sunbae? Melody?” Ucap Peniel

○○○○○○○○

“M-melody... mati? Melody.. Melody meninggal?” lirih Sungjae yang masih bisa didengar oleh member lain.

Dan disana, Ilhoon menatap kosong ke arah mobil Bobby terparkir tadi. Dia tidak bisa mencerna apa yang dikatakan teman-temannya. Pikirannya terlalu kalut sampai suatu tarikan ditangannya menyeret tubuhnya untuk masuk ke dalam mobil.

Didalam mobil tersebut hening, mereka mengikuti jejak mobil Bobby menggunakan GPS.

Sampai tiba di salah satu rumah sakit terbesar. Mereka masih melacak nomor ponsel Bobby dan berhenti didepan ruang ICU, yang didalamnya sudah ada Bobby yang sedang memeluk seseorang yang terbujur kaku diatas ranjang tersebut.

Ilhoon tanpa sadar mendekati dan masuk ke ruangan tersebut. Ia terpaku dengan wajar seseorang yang berada di atas ranjang rumah sakit itu.

Mata seseorang itu terpejam dan sudah tak bernafas. Perlahan dia mendekat dan disambut tatapan tajam dari Bobby. Bobby akan menghampiri Ilhoon untuk mengusirnya, tetapi tangannya ditahan oleh kekasihnya, dr. Kim

“biarkan saja, dia yang ditunggu Melody sejak tadi sore” ucap dr. Kim

“tetapi karna dia Melody—“ Bobby belum sampai selesai berucap dan dr. Kim pun menyela “tak apa, toh dia sudah tak bisa berbicara dengan Melody. Dia tak akan menyakiti Melody lagi” ucap dr. Kim dengan tenang.

Dr. Kim menggenggam tangan kekasihnya “lebih baik kita urus surat kematian Melody” dan diangguki lemas oleh Bobby. sebelum Bobby dan dr. Kim keluar dari ruangan, dr. Kim memberikan sebuah kotak kepada Ilhoon dan ia tau betul itu kotak apa.

“dia memberi amanat 15 menit sebelum dia pergi agar aku memberikanmu ini” ucap dr. Kim dambil memberikan kotak itu kepada Ilhoon. Ilhoon pun menerimanya lalu Bobby melepaskan kaitan tangannya dan kekasihnya untuk memukul Ilhoon kembali.

Hanya satu kali.

Ya, hanya satu kali karena dr. Kim segera menggeret Bobby untuk keluar dari sana.

Akibat pukulan itu, Ilhoon tersungkur tepat di kaki ranjang Melody. Ilhoon pun perlahan mendekati Melody dan memeluk sebuah raga yang sudah tidak bernyawa itu.

Dia menangis sejadi-jadi nya menyesali perbuatannya. Menyesali ego nya, dan menyesali bahkan dia masih melukai Melody pada saat-saat terakhir nafas perempuan yang dicintainya itu berhembus.

Apapun yang dilakukan Ilhoon didalam sana masih tertangkap jelas di mata 6 member lainnya. Mereka sama, sama-sama merasa kehilangan, sama-sama merasakan kesedihan, dan sama-sama menyesal bahkan belum sempat mengucapkan sebuah kata-kata perpisahan.

Tidak.

Sejujurnya mereka tak pernah berharap adanya perpisahan.

Tetapi tetap saja, ini kehidupan.

Sebuah pertemuan, ada perpisahan di akhir nya.

Walaupun beragam cara dibalik kata 'perpisahan'.

Ilhoon mencoba berdiri tegak dan membuka kotak itu. Terdapat sebuah kalung berliontin cincin yang dulu ia berikan kepada Melody.

Begitu juga sebuah kertas putih yang didalamnya terdapat sebuah tulisan.

Ilhoon-ah..

Mianhae aku tak bisa datang waktu itu.
Mianhae aku tak bisa mengabarimu.
Mianhae aku tak menjelaskan apapun

Jung Ilhoon...

Jika kau membaca surat ini. Itu berarti aku tidak bisa menjaga janjiku. Janji untuk selalu menjaga kalung pemberianmu.

Maafkan aku...

Ku kembalikan lagi kalung ini kepadamu. Karena aku yakin kau pasti bisa menjaganya dengan baik.

Ilhoon-ah, kau satu-satu nya lelaki yang ku cintai. Kau satu-satu nya seseorang yang selalu ku ucapkan sebelum aku terlelap untuk tidur. Karena aku takut, aku takut tidak bisa bangun kembali.

Ilhoon-ah, kau tau apa doa yang ku minta pada saat hari ulang tahunku? Aku hanya ingin bersama kalian lebih lama lagi. Dan aku tak bosan selalu berdoa seperti itu setiap harinya.

Aku ingin tetap bertahan, tetapi ragaku lelah untuk bertahan. Aku masih ingin menunggu pendonor jantung yang berbaik hati mendonorkan jantungnya untukku, tetapi ragaku pun telah lelah menunggu.

Maafkan aku karena tak bercerita jika selama ini jika aku sakit. Seharusnya aku yang bisa menahan diriku untuk tak dekat dengan kalian terutama denganmu.

Maafkan aku yang tak bisa menahan perasaanku padamu sehingga perasaan ini selalu tumbuh,

Tetapi, terimakasih karena kau mengajari ku apa itu bahagia karena cinta. Kau cinta pertamaku dan juga terakhirku Ilhoon-ah.

Ijinkan aku membawa cinta ini sampai kapanpun. Lanjutkan kehidupanmu, kau akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku yang selalu bisa berada disampingmu.

Selamat tinggal Jung Ilhoon..
Aku... mencintaimu.

-Park Melody-

Tangan Ilhoon bergetar dan air mata terus menetes saat membaca surat itu. Kali ini dia bukan hanya kehilangan wanita yang ia cintai, tetapi dia juga kehilangan mimpi yang sudah ia susun dengan rapi bersama wanita yang ia cintai, Park Melody.


END

#

Epilog

“SAMPAI BERTEMU KEMBALI MELODIES” teriak member BTOB kepada semua orang yang ada dihadapannya dan disambut dengan teriakan semangat dari mereka walaupun ini sudah larut malam. Lalu mereka pun masuk ke back stage.

Malam ini BTOB sudah selesai merayakan anniversarry mereka yang ke-5. Dengan merayakan konser selama 2 hari berturut-turut dan dihadiri oleh ribuan Melody itu.

Melody? Yap Melody adalah nama fandom dari BTOB atau Born To Beat yang dinaungi oleh agensi Circle Entertainment. Salah satu agensi terbesar di Korea.

Mereka selalu mencintai fans nya- Melody.

Beribu Melody yang ada dihadapan mereka, dan satu Melody yang berada jauh disana.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡



Setelah kata END itu udah epilog ya😊
Sengaja di jadiin satu😂
Maafkan kalau masih banyak kesalahan karena ini story pertama ku yg berani aku publish di watty😂 Maaf juga kalau feel nya ga dapet😂

Fast update ya? Huehehehe😂
Emang sengaja mau cepet nuntasin ff ini. Tapi semoga aja ga ada yg males/bosen baca ya😂

TERIMAKASIH YANG SELAMA INI UDAH MAU BACA APALAGI VOMENT❤~

Typo bertebaran~
Maaf kalau ada ejaan yang salah😊
Kritik saran voment ditunggu~
Fighting!!

Remember That | BTOB✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang