Love In Japan

168 20 2
                                    

BAB5

'Cinta dan rindu menjadi satu didalam lubuk hati ku. Saat ini rindu itu menjadi candu, jauh lebih baik dari pada sabu.'
                
                         *****

Bisa kan menghargai karya orang? Hanya dengan klik vote dan komentar saja!!! Apa sih susahnya? Hanya follow dan vomment yang saya minta, hanya itu!!!
       

                        *****

"Putusin kamu? Ngga, aku ngga mau!!" Ujar Rizky dengan pasti.

"Kalau kamu ngga mau putusin aku, ya putusin Hanna, begitu pun sebaliknya. Kamu jadi cowo harus punya pilihan, kamu harus berani dong ngambil keputusan. Baik aku mau pun Hanna, ngga akan mau di duain kaya gini Ki. Kamu ngga tau? Atau pura pura ngga tau? Kalau di duain itu sakit Ki." Anin menatap netra milik Rizky, begitu pun sebaliknya.

"Aku tau, tapi kasih aku waktu Nin, aku sayang kamu." Rizky memeluk Anin dengan erat, menghirup wangi stroberi dari rambut Anin yang menyeruak di rongga pernafasannya.

Anin yang terkejut atas perlakuan Rizky hanya diam. Tidak membalas, tetapi membiarkan ini terjadi cukup lama.

Sejujurnya dia nyaman seperti ini, didalam dekapan orang yang dia cintai. Namun apa daya, hatinya merasa sakit atas perlakuan plin plan yang Rizky tunjukan.

Di lain sisi, Gavin yang berdiri di dekat kursi yang tadi Anin duduki. Gavin menatap kedepan, tepat di saat moment Rizky dan Anin sedang berpelukan.

'Ternyata gue salah. Anin masih tetep cinta sama Rizky, walaupun udah di sakitin kaya gini. Apa masih mungkin, buat gue bisa sama dia?' Batin Gavin.

Gavin berbalik arah, sebelum itu dia berinisiatif untuk mengirim Line kepada Anin terlebih dahulu.

Gavin Nalendra
11.23 a.m

Nin, gue duluan ya? Lo mau pulang ngga? Gue udah selesai nih.

'tring'

Bunyi notifikasi itu membuat Anin segera melepaskan pelukan Rizky yang teramat keras. "Lepas Ki!!!" Anin mendorong dada bidang Rizky dengan pelan.

Ia merogoh slingbag-nya mengambil handphonenya. Melihat notifikasi dari Line.  "Gavin?" Anin langsung membuka chat yang Gavin tuliskan padanya.

Aninda Zahira
11.24 a.m

Iya vin, sebentar. Aku mau ketempat tadi, kamu tunggu ya?!.

Terkirim. "Siapa? Pasti si Gavin Gavin itu ya?" Rizky memperhatikan handphone Anin.

"Bukan urusan kamu, aku pergi dulu." Anin pergi meninggalkan Rizky.

"KAMU ITU URUSAN AKU!!! KAMU MASIH PACAR AKU, NIN," Teriak Rizky. Anin memberhentikan langkahnya sejenak dan melanjutkan berjalan kembali, tanpa menengok ke arah belakang.

Kembali pada Gavin yang hanya me-read saja tanpa berniat membalas. Ternyata harapan yang pupus ditengah jalan lebih menyakitkan dari pada, hanya di beri kepalsuan.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang