Chapter 1

860 40 6
                                    

"Bundaa!!!".teriakan seorang gadis remaja itu menggema dari lantai 2 hingga ke dapur lantai 1.

"Astaghfirullah,,Zhizi ada apa kamu ini kebiasaan teriak begitu.Kenapa kenapa coba bilang" Bunda Zhizi langsung menghampirinya yang terduduk dikasur dengan wajah cemberut.

"Zaura eonni ambil tas kesayangan aku lagi..terus ngak minta izin bunda😢aku ngak mau sekamar lagi sama Zaura eonni."Zhizi marah besar karena tas hijau kesayangannya dipinjam Zaura.

"Sayang sesama saudara kita harus saling sayang dan berbagi,kita ngak boleh marah marah dan jauhin saudara kita.Zhizi tau kan Allah membencinya." Tutur bahasa bunda yang lembut dapat menenangkan hati Zhizi.

Yah..inilah keseharian keluarga Tuan Lukas,pertengkaran kecil dan senda gurauan yang terkenang selalu di memori.Zhizi saat ini berusia 14 tahun, dan masih sangat manja. Tapi tak selalu, ia hanya kesal sesaat tapi namanya juga remaja labil ya gitu deh.

"Anyeong,,naerin kamu udah selesai tugas Astrologi belum?" Zhizi sangat antusias kalau sudah mengenai pelajaran ini.

"Nde..belum Mey aku tidak ingat.."
Jawaban yang sangat lesu dari naerin teman sekelas Zhizi. Ia memanggil Zhizi dengan 'mey' saja biar ngak repot katanya.

"Ya udah ini aku kasih bukuku,tapi kamu harus menemaniku mencari bahan ringkasan kimia di perpustakaan ya.!" Zhizi sangat antusias bila berkenaan dengan 'butuh bantuan' dengan cara beri contekan.

💫💝💫

"Zhizi..hatinya ayah,ayah dan bunda sudah memutuskan bulan depan kamu harus pindah ke Indonesia." Ayah mulai memberikan perintah halusnya pada Zhizi.

"Kenapa ayah?,,
Zhizi udah seneng di sini dan apa cuma Zhi yang pergi kesana?" Zhizi kurang suka dengan keinginan ayahnya ini.

"Zhi kamu harus belajar di Pesantren salafi disana dan raih beasiswa 'the middle east study'. Ayah berharap kamu bisa memiliki ilmu agama yang mendalam dan disana adalah tempat yang tepat." Ayah memberi nasehat dan pandangan pada Zhizi.

Zhizi mengerti dengan maksud ayahnya,ia tak terlalu bodoh memahami alasan agar ia harus memiliki ilmu agama yang kental. Tapi apa? Ponpes salafi?.

"Ayah bukannya salafi artinya tidak ada sekolah?" Zhizi mulai panik karena itu artinya ia harus berpisah dengan ilmu astrologinya.

"Benar sayang tapi itu yang terbaik untuk masa depan kamu,ayah mohon mengertilah,sayang tolong wujudkan keinginan ayah kali ini saja" Ayah Zhizi memohon padanya,ia sebenarnya ragu,tapi melihat ini. Apa ini? ayahnya tak pernah memohon padanya.

"Ayah jangan bilang gitu,baiklah meski mungkin Zhizi masih ragu apa Zhizi sanggup.Dengan basmallah Zhizi terima tawaran Ayah" Zhizi menerima ini dengan keyakinan akan harapan ayahnya yang harus ia kabulkan.

💫💝💫

🌹1 bulan kemudian🌹

"Apa ini Ponpes Rahmat Al-Fitrah yang dimaksud ayah?".batin Zhizi

"Assalamu'alaikum..Apa anti yang bernama Nameyza?" Seorang gadis seusiaku bertanya padaku.

"Wa'alaikumsalam Iya..maaf apa benar in-" belum selesai aku berbicara telah dipotong olehnya.

"Alhamdulillah kamu sudah sampai..sudah ayo langsung masuk ke ndalem." Ia antusias dan langsung mengambil alih koperku dan mengajakku ke rumah yang sederhana.

Cinta Bernaung TaqwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang