“Apa yang kau lakukan?” tanya Myungsoo “Kenapa kau melakukan ini lagi padaku? Apa kau selalu seperti ini pada semua namja? Murahan sekali kau,” lanjut Myungsoo sambil mendorong bahu Suzy sedikit kasar.
Suzy diam. Tak menjawab ucapan Myungsoo. Baginya ucapan Myungsoo kali ini sangatlah keterlaluan dan merendahkan dirinya. Wanita manapun pasti akan terluka jika dikatai hal itu. Termasuk dia dan keadaannya sekarang yang sangatlah sensitif karena datang bulannya.
“Jika kau bukan pria ingin sekali aku menonjok mulut sialanmu itu Oppa, baiklah mulai besok aku tak akan merepotkanmu lagi,” ucap Suzy sambil mengepalkan tangannya di depan wajah Myungsoo.
Myungsoo hanya menganga dan meneguk ludahnya. Nafasnya rasanya tercekat. Ternyata wanita di depannya ini jika marah sangat mengerikan. Dia baru pertama kali melihat seorang wanita selain ibunya ketika marah terlihat seperti monster seperti sekarang.
“Apa kau takut?” tanya Suzy “Baiklah aku akan memberimu pelajaran agar kau tak merendahkanku lagi,” sambung Suzy kemudian kembali mendekatkan wajahnya ke arah Myungsoo.
“Aaarrgh,” teriak Myungsoo setelah mendapat gigitan di lehernya. “Lepaskan wanita sialan!” kata Myungsoo sambil mendorong Suzy dengan kuat hingga membuat wanita itu hampir terjatuh jika tidak ada yang menopang tubuhnya.
“Kau benar-benar menyebalkan! Aku sangat sangat membencimu!” Suzy kemudian membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Myungsoo begitu saja.
“Terserah apa yang kau katakan, aku tidak peduli!”
“Myung, kau berani sekali melakukannya di kampus?”
Kim Myungsoo menatap Sungkyu yang sudah berada di sampingnya.
“Maksudmu melakukan apa Hyung?”
“Ciuman panas seperti barusan,” jawab Sungkyu sambil mengerlingkan kedua matanya dengan genit.
Pasti seorang Kim Sungkyu sedang salah paham. Myungsoo bisa tau dari jawaban Sungkyu yang tidak sesuai dengan realita.
“Kami tidak berciuman. Lihatlah leherku yang digigitnya ini,” terang Myungsoo sambil memperlihatkan leher bagian kirinya.
“Kukira kau berciuman dengannya, jika itu benar aku akan mentraktirmu karena kau ada peningkatan. Oh ya, kenapa kau masih disini?”
Sialan! Kim Sungkyu berani sekali meremehkan seorang Kim Myungsoo!
Myungsoo kemudian mengambil ponsel yang berada dalam genggaman Sungkyu untuk melihat jam yang berada di layar.
“Aish! Sialan! Aku telat lagi!”
Myungsoo mengusap kasar rambutnya kemudian berlari menuju ruangan kelasnya.
Sungkyu menghela nafas sambil mengepalkan kedua tangannya. Myungsoo pergi tanpa permisi dan ponselnya terbawa olehnya.
“Dasar Myungsoo bodoh!”
@@@
“Tumben sekali kau sudah pulang?” tanya Mi Ran pada putra sulungnya.
“Memang biasanya aku pulang selarut apa Eomma?”
“Sebenarnya tidak terlalu larut juga sih, karena kau masih bisa ikut makan malam juga,” Mi Ran mengambilkan gelas kemudian menuangkan air putih dan memberikannya pada putranya yang sedang duduk di kursi pantry.
“Terima kasih Eomma,” ucap Kim Bum lalu meneguk habis dalam sekejap.
Mi Ran mengamati anak sulungnya yang terlilat pucat.
“Kau sakit? Wajahmu tampak pucat sayang,” Mi Ran meninggalkan sebentar acara memasaknya dan mendekati putranya. “Kau demam,” lanjut Mi Ran setelah meletakkan tangannya di dahi Kim Bum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate 1 (Completed)
FanfictionBae Suzy? Dia wanita gila yang tidak punya aturan!! -Kim Myungsoo Ini hidupku, semua yang aku lakukan adalah hakku. -Bae Suzy Maafkan aku. -Kim So Eun Semua telah berlalu, jadi lupakan saja. -Kim Sang Bum