“Siapa dia? Sialan! Dia mengacungkan jari tengahnya padaku!”
“Bukankah itu Myungsoo Oppa?”
========= ====== =======
Myungsoo terkikik di balik helmnya. Mengerjai Suzy dan teman prianya sangatlah menyenangkan. Sekali saja membuat Bae Suzy merasa kesal bukan kah menyenangkan?
Sejak pertengkaran mereka kemarin, Kim Myungsoo dan Bae Suzy tidak menatap satu sama lain hingga pagi ini ketika sarapan Myungsoo melihat wanita itu melintas di depannya begitu saja. Melewatkan sarapannya di rumah karena beralasan sudah di jemput temannya. Dan ternyata adalah seorang pria. Myungsoo tak heran jika Suzy memiliki banyak teman pria karena kelakuan wanita itu sudah mencerminkan semuanya.
Tawa Myungsoo meledak ketika melihat dari spion jika mobil dibelakangnya tidak bisa menyalip karenanya.“Ini sangat menyenangkan!” teriaknya sambil terbahak-bahak.
@@@
“Hei Myung! Apa yang membuatmu sebahagia ini?”
Myungsoo mengalihkan perhatiannya dari ponsel, memandang sekilas Chanyeol yang baru saja duduk di sampingnya kemudian kembali fokus ke arah ponselnya “Naik level.”
“Mwo?” Chanyeol melirik ponsel Myungsoo. Teman manjanya ini sifatnya benar-benar tidak sesuai umur. Dia berani bertaruh jika Myungsoo dan Hani berkelahi pasti Myungsoo yang pertama kali menangisi kekalahannya.
“Kau gila Myung.” Chanyeol geleng-geleng. Hanya karena naik level apakah bisa menimbulkan perasaan sesenang itu. Dia mencium gelagat yang mencurigakan.
Myungsoo tertawa keras. Untunglah dosen mereka belum hadir, jika sudah mereka sudah disikat habis dan diusir dari ruang kelas itu. Beberapa teman mereka menoleh, terlihat terganggu dengan suara Myungsoo.
Myungsoo menghentikan tawanya ketika sebuah telapak tangan mendarat di tengkuknya. Melirik sengit Chanyeol. “Kau tak waras ya!”
“Kau yang tak waras, pelankan suara tawamu yang seperti bebek betina itu!” kata Chanyeol.
“Aish. Dimana Hani? Dia belum datang?” tanya Myungsoo setelah meletakkan ponselnya. Dia sudah tak tertarik dengan permainan itu lagi setelah diejek mirip bebek betina. Temannya yang satu ini memang memiliki mulut yang menyebalkan, apa dia tak sadar jika telinganya itu mirip milik Stitch ?
“Mungkin sedang bersama kekasihnya,” kata Chanyeol sambil memasang headphone di telinganya kemudian membaca komik kesukaannya.
Myungsoo terdiam. Sejak kapan gadis semacam Hani memiliki kekasih? Kenapa dia baru mengetahui sekarang?
“Tak kusangka jika kalian berdua tega menyembunyikan kebenaran itu dariku,” ucap Myungsoo sambil menopang dagu. “Jangan katakan jika kau juga sudah memiliki kekasih. Teman macam apa kalian, jika itu benar. Keterlaluan sekali membiarkanku dalam kesendirian, sepertinya menyenangkan juga memiliki satu. Ah atau aku mencoba menjadi seorang bad boy dengan satu kekasih tetap tapi dengan beberapa wanita lain juga yang bisa diajak keluar-” Myungsoo menghentikan ucapannya. Menatap nyalang Chanyeol yang ternyata tak mendengarkan keluh kesahnya tapi dengan seenak kentut memasang dua bantalan sialan itu ditelinganya.
Lihat saja, hari ini Kim Myungsoo tak akan berbicara padanya. Dia akan mengunci rapat-rapat mulutnya untuk seorang Park Chanyeol.
@@@
Kim So Eun memandangi pria yang kini berbaring dan belum juga membuka matanya. Sorot mata tajam itu tak terlihat sekarang, hanya wajah lelah dan pucat yang tampak. Sudah hampir dua jam jika So Eun tak salah kira. Karena ketika pria itu yang tak lain Kim Bum mengatakan dia akan pingsan masih menunjukkan pukul dua dini hari. Dan sekarang sudah hampir pukul empat. So Eun tak menampik jika dia sekarang sangat mengantuk, tapi membiarkan Kim Bum tersadar ketika dia tertidur bukanlah pilihan yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate 1 (Completed)
FanfictionBae Suzy? Dia wanita gila yang tidak punya aturan!! -Kim Myungsoo Ini hidupku, semua yang aku lakukan adalah hakku. -Bae Suzy Maafkan aku. -Kim So Eun Semua telah berlalu, jadi lupakan saja. -Kim Sang Bum