Happy reading
(kecuali sider 😞)“Sampai kapan kau terus begini?” Sung Gyun melihat istrinya yang belum memejamkan matanya.
Mi Ran menjawab, “Sampai Myeong Myeongi pulang.”
“Apa? Myeong Myeong? Siapa itu?” tanya Sung Gyun.
“Anak kita. Si Myungsoo,” sahut Mi Ran ringan.
“Oh, namanya Myungsoo bukan Myeong apa itu.” Ada-ada saja istrinya itu. Sembarangan memanggil Myungsoo dengan sebutan Myeong. Memang anaknya itu kucing?
“Myeong Myeongi.”
“Iya Myeong terserah katamu.” Sung Gyun mengalah. Dia tidak ingin berdebat dengan istrinya. Matanya berat dan dia ingin segera tidur.
“Aku ingin tidur.”
“Tapi aku tidak,” Mi Ran menjawab dengan cepat.
Menatap sekilas Sung Gyun yang sudah memejamkan matanya.“Sudah malam sayang. Jika kau ingin awet muda, jangan tidur terlalu larut,” kata Sung Gyun sambil terpejam. Tidak kuat untuk membuka matanya. Dia sangat lelah. Olahraga pagi membuatnya di malam hari sangat mengantuk. Badannya terasa remuk. Padahal dia hanya berjalan saja. Tapi berjalan jauh juga sama dengan olahraga.
“Tidur duluan sana. Aku mengkhawatirkan anak bungsu kita. Kalau Suzy menculiknya, awas saja. Dia bahkan menipuku. Mengatakan Myungsoo menghamilinya.” Mi Ran tau dari Myungsoo. Kemarin malam putranya itu memberitahukan jika Suzy tidak serius mengatakan perihal kehamilan lalu keguguran.
“Dan kau percaya?” Sung Gyun membuka mata. Mengubah posisi tidur, menyamping, menatap istrinya.
Mi Ran mengangguk.
“Itu bukan salahnya. Kau saja yang kurang pintar dan kena tipu daya gadis muda itu. Faktor usia.”
“Hei, sadar. Usiamu lebih banyak dariku. Kau hampir kepala enam. Jangan mengejek umurku.”
“Usia boleh tua, tapi aku terlihat lebih muda dibanding dirimu.”
Suaminya selalu saja membanggakan wajah tuanya itu. Sudah tua tapi tidak tahu diri. Hei, Kim Sung Gyun, aku akan membelikanmu cermin besar besok agar kau tidak bisa menyombongkan diri lagi.
@@@
“Nah, ganti kau yang diam. Bagaimana? Suka atau tidak? Kalau tidak, maka aku akan meninggalkanmu.”
Suzy mendapat ancaman sebelum menjawab. Dia mengangkat bahu. “Aku tidak tau.”
Helaan nafas panjang Myungsoo membuat senyum Suzy melebar. Dia mencoba mengulur waktu. Jujur, dia juga menyukai Myungsoo. Harga dirinya terlalu tinggi. Mana mungkin dia langsung menjawabnya. Oho, tentu tidak. Tidak semudah itu Kim Myungsoo.
Melihat Myungsoo memanyunkan bibir, membuatnya ingin mencium bibir pria itu. Masker yang menutupi wajah tampan Myungsoo tadi pagi sudah tidak ada semenjak mereka pulang. Sepertinya Myungsoo telah melepasnya. Dari dekat Suzy tau, bagian hidung Myungsoo sedikit keungunan. Dampak terjatuh kemarin malam. Salah sendiri tidak berhati-hati. Siapapun yang berada di dekatnya harus waspada jika tidak ingin terluka.
“Kau memintaku menjawab cepat sementara kau sendiri malah tidak tahu. Apa itu adil? Tentu tidak bagiku Bae Suzy.”
“Aku tahu,” kata Suzy malas.
“Apa? Kau tahu dan melakukannya padaku? Astaga, sungguh aku sudah lelah bertengkar denganmu. Bisa tidak mulai sekarang kita tidak bertengkar?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate 1 (Completed)
FanfictionBae Suzy? Dia wanita gila yang tidak punya aturan!! -Kim Myungsoo Ini hidupku, semua yang aku lakukan adalah hakku. -Bae Suzy Maafkan aku. -Kim So Eun Semua telah berlalu, jadi lupakan saja. -Kim Sang Bum