Eren meringis saat luka di kaki kirinya di siram Alcohol kemudian di tutupi kain berwarna putih , Mikasa melilitkan kain tersebut dengan raut datar tanpa ekspresi sedangkan Armin mengomel dan Sasha mengunyah Jagung rebusnya .
" jika saja kau tidak datang ke sana , smeuanya tidak akan seprti ini " Armin menatap eren jengah . Eren hanya memutar bola matanya mendengar Ocehan Armin
Kemudian detik berikutnya Kepala Eren jadi sasaran Pukulan Mikasa karena Eren yang tidak mau mendengar Nasihat Armin .
" sekarang yang jadi masalah , bagaimana kita beri tahu perihal Eren yang ternyata adalah seorang Omega "
Eren menundukan kepalanya , Mikasa merangkul Eren memberi semangat . Armin terdiam tidak tahu ingin bicara apa
" menjijikan. "
Mikasa menatap Eren di sampingnya .
" Dari sekian banyak manusia di bumi ini . kenapa Harus aku yang menjadi Omega "
Eren menutup wajahnya yang memerah antara kesal dan sedih bercampur . Armin berjongkok di hadapan Eren dan berusaha menenangkannya .
" err.. o-omega tidak buruk Eren ,, b-baga-"
" TIDAK BURUK KATAMU ! "
Eren bangkit dari duduknya , menatap Armin tidak percaya dengan wajah memerahnya yang kini basah oleh peluh dan air mata .
" Coba jika kau yang berada di posisiku ! apa kau bisa mengatak Menjadi omega itu tidak buruk ! hiks "
Eren mulai terisak . sasha menghentiak acara makannya saat melihat Kondisi Eren yang kacau
" menjijikan . "
" apa yang akan Ayah lakukan jika mengetahui ternyata anak laki-lakinya adaah seorang Omega sepertiku . hiks,,, Menjijikan "
" apa yang harus ku lakukan !! "
Eren mulai menjadi , ia menarik rambutnya kesal dan frustasi . Mikasa yang khawatir kemudian memeluk Eren berusaha menenangkannya namun gagal karena Eren menghempaskan pelukannya .
Hari semakin Sore , Matahari sudah mulai tenggelam . Eren memberanikan diri untuk berjalan menuju Rumah di tuntun oleh mikasa .
" jangan khawatir Eren . aku akan selalu berada di sampingmu apapun yang terjadi "
Eren hanya diam walau tak dapat di pungkiri hatinya sedikit lega mendengar kalimat Mikasa yang terdengar dingin namun menenangkan baginya , di genggamnya Erat jemari mikasa yang mengait di jemari Eren.
" terima kasih ."
CKLEK
Pintu terbuka , menampilkan Sang ibu yang tengah mengaduk Teh di dalam gelas untuk sang ayah yang baru saja pulang dari tempat kerjanya . Eren menelan ludah gugup
" kami pulang " Mikasa memberi salam , Eren masih Terdiam takut-takut
" selamat datang Eren , Mikasa " Sang Ayah menatap kedua putra putrinya tegas tanpa senyum . Sang ayah menatap Eren curiga karena melihat matanya yang sembab .
" Ayah,, a-ada y-yang ingin aku bicarakan " Eren berucap tanpa memandang mata sang ayah
" Apa itu ? katakan saja " Carla duduk di samping Grisha setelah sebelumnya menaruh segelas teh hangat di hadapan grisha .
".......A-..um..e-eren,,,uh,,"
Kalimat Eren yang tersendat membuat Mikasa Gemas sendiri
" Eren seorang Omega "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Beast Prince [5] √
Fanfic[COMPLETE] Beauty And The Beast RivaEre By : Ryuu Dante kebanyakan Orang mengatakan Ceritaku ini adalah C...