Bagian Satu

8.8K 987 81
                                    

Eren meringis saat luka di kaki kirinya di siram Alcohol kemudian di tutupi kain berwarna putih , Mikasa melilitkan kain tersebut dengan raut datar tanpa ekspresi sedangkan Armin mengomel dan Sasha mengunyah Jagung rebusnya .

" jika saja kau tidak datang ke sana , smeuanya tidak akan seprti ini " Armin menatap eren jengah . Eren hanya memutar bola matanya mendengar Ocehan Armin

Kemudian detik berikutnya Kepala Eren jadi sasaran Pukulan Mikasa karena Eren yang tidak mau mendengar Nasihat Armin .

" sekarang yang jadi masalah , bagaimana kita beri tahu perihal Eren yang ternyata adalah seorang Omega "

Eren menundukan kepalanya , Mikasa merangkul Eren memberi semangat . Armin terdiam tidak tahu ingin bicara apa

" menjijikan. "

Mikasa menatap Eren di sampingnya .

" Dari sekian banyak manusia di bumi ini . kenapa Harus aku yang menjadi Omega "

Eren menutup wajahnya yang memerah antara kesal dan sedih bercampur . Armin berjongkok di hadapan Eren dan berusaha menenangkannya .

" err.. o-omega tidak buruk Eren ,, b-baga-"

" TIDAK BURUK KATAMU ! "

Eren bangkit dari duduknya , menatap Armin tidak percaya dengan wajah memerahnya yang kini basah oleh peluh dan air mata .

" Coba jika kau yang berada di posisiku ! apa kau bisa mengatak Menjadi omega itu tidak buruk ! hiks "

Eren mulai terisak . sasha menghentiak acara makannya saat melihat Kondisi Eren yang kacau

" menjijikan . "

" apa yang akan Ayah lakukan jika mengetahui ternyata anak laki-lakinya adaah seorang Omega sepertiku . hiks,,, Menjijikan "

" apa yang harus ku lakukan !! "

Eren mulai menjadi , ia menarik rambutnya kesal dan frustasi . Mikasa yang khawatir kemudian memeluk Eren berusaha menenangkannya namun gagal karena Eren menghempaskan pelukannya .

Hari semakin Sore , Matahari sudah mulai tenggelam . Eren memberanikan diri untuk berjalan menuju Rumah di tuntun oleh mikasa .

" jangan khawatir Eren . aku akan selalu berada di sampingmu apapun yang terjadi "

Eren hanya diam walau tak dapat di pungkiri hatinya sedikit lega mendengar kalimat Mikasa yang terdengar dingin namun menenangkan baginya , di genggamnya Erat jemari mikasa yang mengait di jemari Eren.

" terima kasih ."

CKLEK

Pintu terbuka , menampilkan Sang ibu yang tengah mengaduk Teh di dalam gelas untuk sang ayah yang baru saja pulang dari tempat kerjanya . Eren menelan ludah gugup

" kami pulang " Mikasa memberi salam , Eren masih Terdiam takut-takut

" selamat datang Eren , Mikasa " Sang Ayah menatap kedua putra putrinya tegas tanpa senyum . Sang ayah menatap Eren curiga karena melihat matanya yang sembab .

" Ayah,, a-ada y-yang ingin aku bicarakan " Eren berucap tanpa memandang mata sang ayah

" Apa itu ? katakan saja " Carla duduk di samping Grisha setelah sebelumnya menaruh segelas teh hangat di hadapan grisha .

".......A-..um..e-eren,,,uh,,"

Kalimat Eren yang tersendat membuat Mikasa Gemas sendiri

" Eren seorang Omega "

The Legend Of Beast Prince [5] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang