Bagian - Delapan

7K 767 134
                                    

Tungkai kaki Kecil tanpa Alas kaki berlari memasuki Hutan . Peluh membasahi wajah dan sekujur Tubuh , Angin dingin menusuk tubhnya namun tak ada waktu untuk sekedar mengigil . ia terus Berlari tanpa menoleh ke belakang sedikitpun .

DRAPP..

DRAPP..

DRAP...

DRAPPP..

Langkah Dari Arah belakang terdengar semakin dekat dan mendekat , Eren tidak bisa menyembunyikan ketakutannya . Eren menoleh ke belakang , seekor Pendulum yang menatapnya di dalam kastil tengah berlari mengejar Eren dengan keempat kaki Lincahnya . Eren baru tersadar ternyata hewan tersebut yang dilihatnya saat sore hari .

Semak belukar dengan ranting mencuat mengoyak kain sutra yang melekat di tubuh Eren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semak belukar dengan ranting mencuat mengoyak kain sutra yang melekat di tubuh Eren . Eren terjatuh setelahnya , Wajahnya mencium tanah membuat dahinya tergores batu di bawahnya kemudian mengalirkan darah segar .

Eren merangkak dan Berusaha bangkit dan berlari namun sebuah tangan berbulu lebat dengan cakar mencuat menarik sebelah kaki Eren , Kuku tersebut menggores Kulit Betis Eren hingga kembali mengucurkan darah .

" AARGHHH!!!!! "

Diambilnya batu besar yang berada dekat Dengannya Dan dipukulkan batu tersebut mengenai kepala sang Pendulum .

ROAAAAAAAARRRGGHHHHH !!!!!

Eren bangkit mengabaikan Rasa sakit di dahi , kaki dan sekujur tubuhnya kemudian kembali berlari secepat yang ia bisa .

Geraman Terdengar dari Arah belakang . Tubuh Eren kembali mengigil . langkhanya terhenti

Di hadapanya kini adalah Jurang yang curam , di samping kirinya sungai yang mengalir deras dan di kanannya Tebing tinggi yang menjulang ke atas . Buntu . Eren tidak bisa melarikan Diri

GRRRHHH...

Seekor pendulum berdiri dihadapannya . kalung berbentuk bulan sabit miliknya terlihat mengilat di timpa sinar Bulan di atasnya . Dan Eren sadar Ternyata sudah masuk musim kawin , namun Eren belum merasakan Heat .

Srigala di hadapanya menggeram buas sambil menatap Eren . Eren hanya bisa meringkuk karena punggungnya sudah terantuk Tebing .

Srigala tersebut mendekat . perlahan nafas sang Srigala yang awalnya memburu perlahan kembali stabil , Dada bidang hewan tersebut bergerak naik turun .

Eren dapat melihat dengan jelas sebuah tatto melingkar di lengan kiri hewan tersebut .

Dialah Ketua Pendulum .. Dialah yang terbuas , dialah yang terkuat , dialah penguasa Hutan selatan . Eren baru menyadarinya . beberapa hari lalu Hanji menceritakan tentang Koloni Pendulum yang di mana di dalamnya terdapat ketua pendulum yang sangat buas dan mengerikan .

hanji menceritakan hal tersebut pada Eren karena hanji sering melihat Kumpulan pendulum melewati kawasan kastil beberapa hari terakhir .

dan kini Eren berhadapan langsung dengan sang ketua dari hewan yang selama ini di takutinya . tubuh Eren mengigil ketakutan . kepalanya mulai pening dan lemah saking ketakutanya .

The Legend Of Beast Prince [5] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang