Keempat

558 75 8
                                    

Yeon bersikap berlebihan, bahkan saat dirumah nampak benar-benar frustasi, mondar mandir dikamarnya sendiri dengan bibir yang tak berhenti menggerutu, sampai beberapa kali mengusak rambut nya gemas,

"Aduh, Yugyeom. Balas pesan ku, dong."

Yeon menggenggam ponsel nya erat, harap-harap jika benda persegi itu segera bergetar atau berdering sebagai tanda seseorang menelpon atau paling tidak ya membalas salah satu pesan nya,

"Apa Yugyeom suka Taehyung, ya?"

Yeon berhenti, memutuskan untuk bergerak lesu kesisi ranjang nya kemudian duduk, sampai beberapa saat kemudian ia mendengus kesal,

"Kenapa kau marah, Gyeom? Aku kan tadi hanya ingin nomor ponsel si Taehyung itu!"

Sekali lagi, Yeon kembali mengecek ponsel nya, berharap ada balasan namun ternyata nihil; mengecewakan, ia berdecak sebal sebelum menghempaskan tubuh nya kasar diatas ranjang,

"Argh ... Taehyung, ini semua karna kau!"

Yeon bergerak gelisah, tak henti-henti nya mengusak rambut nya gemas, mencoba melampiaskan kekesalan nya pada Taehyung melalui rambut nya sendiri,

"Lihat saja! Rahasia mu itu pasti ku bongkar, Nam."

#

"Heh, hari ini aku bekerja shift malam. Jadi setelah sekolah, langsung pulang kerumah saja, ya?"

"Kunci pintu nya hyung, bagaimana?"

"Kau kan punya satu."

"Nanti aku ke cafe saja, deh."

"Untuk apa?"

"Minta coklat dari Mino hyung, hehe .."

Taehyun mengernyit mendengarnya, apa itu benar? Adik nya, Taehyung, mau meminta coklat pada Mino? Tumben sekali.

"Aduh, bicara dengan Mino saja jarang."

Taehyung berdecak menanggapi apa yang Taehyun sahutkan, beralih membuka tas dan menyiapkan peralatan sekolah nya dengan mulut menggerutu tak jelas, tak menyadari atensi Taehyun yang kini sudah berada disebelah nya dengan membawa segelas susu,

"Kamu bicara apa baca mantra?"

"Heh?"

Taehyung berjengit, beralih menatap Taehyun yang kini sedang berekspresi bingung, namun tak melupakan niat nya untuk memberikan segelas susu pada Taehyung,

"Apa, sih."

Lagi-lagi, Taehyung berdecak, namun tetap dengan senang hati menerima segelas susu yang Taehyun siapkan untuk nya walau dengan wajah merengut, kemudian menenggak nya dengan tidak sabaran,

"Jika ke cafe nanti kau akan lama menunggu .. Lebih baik pulang saja, mengerti?"

Taehyung berhenti, menjauhkan gelas susu dari mulut nya, sedikit terengah, ia menatap Taehyun dengan gesture berpikir,

"Iya saja, deh."

Jawaban nya terdengar pasrah, sukses membuat Taehyun seketika tertawa yang kemudian malah mengundang dengusan nafas kesal dari Taehyung, merasa ingin sekali menjitak kepala kakak nya itu ribuan kali,

"Pakai sepatu mu, sana."

"Hyung tidak lihat? Aku sedang menyiapkan buku!"

Taehyung berucap dengan nada ketus, namun lagi-lagi tetap saja kembali membuat Taehyun tertawa, yang secara tidak langsung juga kembali membuat Taehyung merasa kesal,

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang