Broken

Ketigabelas

Song - So Far Away By Jin, Suga & Jungkook

-

"Duduk, Taehyung-ah."

Sore itu, banyak anak-anak bermain, namun sore itu juga Taehyung kembali merasa asing, tak ingin lagi mendekat pada Jungkook, pemuda yang saat ini menatapnya, lembut sekali ketika mengusap puncak kepalanya.

"Taehyung-ah, takut kah ?"

'Ya'

"Tak apa.", dengan ragu, Taehyung menepis usapan tangannya, tersenyum kikuk meski Jungkook bersikap lembut, "Jungkook, ayo pulang."

"Pulang ?"

"Iya."

"Tidak mau mengobrol denganku?"

Taehyung, diam membisu.

Takut jika kali ini akan salah bicara lagi.

"Aku, pernah melihat Taehyung dengan seseorang, lho."

"Didepan gerbang sekolah saat jam pulang."

"Ada Yoongi sunbae juga disana."

"Kemudian, aku juga melihat saat seseorang itu menarik Taehyung paksa, aku juga melihat saat itu Taehyung-ah menangis, kan?"

Diakhir kalimatnya Jungkook tersenyum, mengusap lembut bahu Taehyung yang masih terdiam, pemuda itu mengerling, berpikir bahwa kali ini ia yang salah bicara.

Jungkook tak pernah ingin melihat Taehyung menangis, jujur. Sedih rasanya jika membayangkan hidup Taehyung yang mungkin saja terasa miris, anak itu, mungkin saja tidak punya siapa-siapa, mungkin saja ia juga bekerja setiap hari agar dapat sekolah lagi, Jungkook tidak tahu.

Tidak pernah tahu bagaimana hidup Taehyung yang sebenarnya, tidak pernah tahu bagaimana sedihnya menjadi anak 'seperti' dia, dan tidak pernah tahu juga didunia ini siapa saja yang Taehyung punya.

Untuk saat ini, yang Jungkook ketahui hanyalah fakta bahwa Taehyung itu mempunyai banyak rahasia.

Entah rahasia tentang siapa orang tuanya, siapa diri Taehyung sebenarnya, atau rahasia tentang hidupnya yang selama ini terlihat baik-baik saja.

"Mau bercerita ?"

Taehyung, menggeleng ragu. Ingin sekali segera pulang dan tak mendekat pada Jungkook lagi. Pemuda itu bicara tenang, bercerita pelan-pelan tentang bagaimana ia melihat Taehyung didepan gerbang sekolah bersama Yoongi dan seseorang lainnya.

"Jungkook .."

Sedetik,

"Tahu sesuatu ?"

Pada detik kedua, Taehyung menyapu mata dengan punggung tangannya.

Anak itu, menangis.

Merasa miris dengan dirinya sendiri.

Memikirkan bagaimana banyaknya beban yang Taehyun beban selama ini.

Taehyung tidak pernah mengerti mengapa kakaknya itu bisa sangat kuat sekali. Taehyung tak pernah mendengarnya mengeluh, terkadang, ia hanya mendengar helaan nafas berat, mendengar isakan samar yang pada akhirnya akan berubah menjadi senyum hangat.

Taehyun berarti, amat berarti untuk Taehyung. Tak pernah terbayangkan bagaimana jadinya jika selama ini Taehyun juga meninggalkan nya.

Taehyun, satu-satunya yang Taehyung miliki.