Resensi Cerita Mereka [DITUTUP]

Beneath The Sapphire Eyes

Judul        : Beneath The Sapphire Eyes

Penulis     : koalamerah

Genre       : Fantasy

Status       : Tamat

Jumlah bab : 58

Rating       : 4,00/5,00

Sinopsis

Olivia Maiara tak tahu bahwa sejak ia pindah ke kota Pineswood, ia adalah seorang Puteri dari dimensi lain. Dimensi semua orang di sana yang mempunyai kekuatan dari mata unik mereka. Dengan mata unik mereka itu, mempunyai kekuatan seperti bisa berubah menjadi hewan, memiliki sayap ataupun mempunyai sihir. Tergantung dari warna iris mata yang mereka miliki.

Olivia mulai mencari jati dirinya yang disembunyikan oleh seseorang dan menemukan bahwa ia harus mengorbankan apa yang ia punya untuk menyelamatkan rakyat serta dimensinya. Bahkan nyawanya sekalipun.

UNSUR EKSTRINSIK

Judul :

Meskipun bertajuk lebih dari dua kata dan cukup panjang, judul ini membuatku jadi penasaran. Mendapat poin plus untuk menarik perhatian pembaca.

Sampul:

Penggunaan figur perempuan untuk sampul sangat sesuai dengan imaji tokoh utama dalam cerita Koalamerah, Olivia Maiara, dengan latar berwarna hitam ditambah figur seorang gadis dengan mata beriris biru. Penyajian ini menarik dan memancingku untuk membaca kisah di baliknya.

Blurb :

Pertama waktu baca blurbnya, penulisannya langsung tertuju pada Olivia Maiara yakni tokoh utama yang berperan dicerita ini dan tertuju langsung pada pokok atau inti permasalahannya. Memang ini sangat singkat dan jelas, juga tidak bertele-tele. Kalimat terakhirnya pun berhasil mengaitku dan menimbulkan rasa penasaran pada kisah ini.

UNSUR INTRINSIK

Secara garis besar, Beneath The Sapphire Eyes berhasil membuahkan banyak sekali teka-teki dan juga misteri yang membuatku ingin terus membaca kelanjutannya. Pertama, ide yang penulis salurkan dalam kisah inicukup melawan arus besar kisah-kisah fantasi yang pernah kubaca. Konflik yangdibangun menumbuhkan teka-teki. Munculnya konflik-konflik kecil pada cerita pun seringkali mengejutkan parapembaca.

Penggunaan alur maju-mundur pun membuat alur cerita semakin seru. Di setiap babnya terdapat teka-teki yang menumbuhkan rasa penasaran bagi para pembaca. Bagiku pribadi, alur yang disajikan mampu membuatku membaca hingga bagian terakhir (tamat). Kejutan-kejutan yang diberikan di setiap bab juga membangun keinginan pembaca untuk menguak arti dari terminologi yang ditulis dalam kisah, seperti Alkleins, orang-orang bertudung juga orang bertudung merah.

Rangkaian kata yang dituangkan si penulis dalam gaya bahasanya mungkin cenderung sederhana, tetapi langsung ke intinya. Majas yang tidak terlalu banyak digunakan, memudahkanku untuk memahami konten. Meskipun begitu, penggunaan majas sangat dianjurkan untuk memperkaya narasi yang telah ditulis.  Hal ini tentu saja bisa mengoptimalkan penggambaran latar dan ekspresi pun menurutku sudah baik, memudahkanku untuk membayangkan cerita tersebut dalam adegan seperti di film-film. Bahkan ada suatu adegan di mana penggambaran ketegangannya begitu maksimal. Di sisi lain, penulis sudah cukup mahir menggunakan rangkaian kata untuk menguntai narasinya, seperti dialog tag  yang sudah variatif yang membuat saya tidak bosan untuk membacanya.

Penokohan :

Olivia:  Waktu membaca untuk pertama kali, kukira Olivia masih kecil, tetapi ternyata dia sudah berusia delapan belas tahun. Menurutku, anak ini bukanlah gadis yang terlalu pendiam ataupun terlalu heboh jadi just perfect. Aku dapat melihat perkembangan karater yang baik mengenai Olivia yang terlihat di cara berpikir gadis itu yang masih wajar di awal cerita hingga suatu kejadian yang sangat miris menimpanya. Hal ini menimbulkan sebuah turning point bagi dia.

Emiliy:  Menurutku Emily memiliki sifa yang lebih dewasa dibandingkan Olivia meskipun fisiknya kecil, ia tampak lebih keibuan.

Isabella dan Liam:  Kedua orang tua Olivia ini sangat baik hati dan bijak dan juga saling mencintai satu sama lain. Tak heran mereka mempunyai titel yang penting dalam cerita. Hal ini tergambarkan dengan baik ketika membaca kisahnya saat mereka muncul.

Sofia, Natali dan Haldis: Mereka bertiga merupakan orang-orang yang setia kawan. Demi salah satu kawannya mereka rela walau harus mati. Ada satu adegan mengenai Natali dan Olivia yang menurutku sangat besar pengorbanannya. Tentu saja hal ini bikin aku iba dan baper!

Jonathan dan Abir: Meskipun belum terlalu banyak narasi tentang Jonathan, tapi dilihat dari dialognya dia mempunyai sifat yang rela berkorban rela mati demi untuk menyelamatkan putri Olivia. Sedangkan Abir mempunyai rasa loyal yang tinggi terhadap tuan putrinya sampai-sampai dia turun ke dimensi Kleins hanya untuk mencari putri Olivia hingga sang putri pun dapat menemukan jati dirinya.

Nathan dan Sin: Keduanya sangat kejam, pas banget berperan sebagai antagonis!

KEKURANGAN

• Terdapat kalimat-kalimat yang kurang efektif  seperti penggunaan kata 'aku' yang terlalu berulang. Mungkin ada baiknya diperbaiki untuk mencegah munculnya rasa bosan pada para pembaca.

• Masih ditemukan beberapa kesahalan pengetikan dan juga penggunaan tanda baca yang kurang tepat. Seperti penggunaan koma dalam dialog juga kesalahan ketik yang tidak sesuai dengan padanan Kamus Bahasa Indonesia (berembus, napas, dsb.) Mudah-mudahan bisa diperhatikan seiring dengan revisinya.

• Porsi narasi dan dialog yang kurang seimbang. Mungkin sekiranya bisa ditambah lagi bagian dialognya biar pembaca semakin larut.

catatan personal:  Jumlah kata pada setiap bab mungkin bagi beberapa orang terlalu sedikit, tetapi hal ini membuatku bisa menyelesaikan seluruh babnya selama tujuh jam! Secara personal, aku sangat menyukai cerita 'Beneath The Sapphire Eyes', penantian untuk membaca buku berikutnya rasanya akan worth it.  Sambil menunggu, aku siap untuk membaca ulang kisah ini.

PERESENSI liafebriana13

Kutipan Favorit:

"Karena aku akan selalu hidup di dalam memori serta kenanganmu"