Kau tau apa yang paling indah dalam hidup? Ya, jawabannya adalah kau.
Dan kau tau apa yang paling menyakitkan dalam hidup? Salah, jawabannya adalah kau.
Kau tahu mengapa pernyataan diatas begitu membingungkan? Aku kira kau tak tau, jawabannya adalah karena selalu kamu yang menjadi topik dalam tiap obrolanku.
Cinta itu adalah energi, energi yang kuat dan positif. Energi ini umumnya menarik siapapun tanpa terkecuali.
Banyak energi positif yang dapat dihasilkan oleh sebuah cinta, membuatku bergairah dan tak kenal lelah. Entah bagaimana cara cinta membuatnya semudah itu, aku tak pandai menafsirkannya.
Akan ada saat dimana cinta itu melemah, seperti kita bahas sebelumnya karna cinta hanyalah sebuah energi.
Itu hanyalah dasar pemikiran ku tentang cinta, aku membuatnya sederhana agar kau dapat membacanya dengan mudah, jika tidak, kau akan kehilangan hari-harimu tentang itu.
Bak roda, kau putar pusaran itu dengan kuat dan hasilnya kau menghasilkan energi yang kuat dan menyambarku, aku merasakannya, energi yang dengan cepat merambat ke setiap reseptor dalam sarafku.
Aku terseret arusmu lagi, ya kau pandai melakukan itu, seakan kau punya ratusan agen rahasia yang membocorkan titik lemahku secara detail, hingga kau dapat dengan mudah melakukan itu.
Aku menyadari kelemahanku, kepekaanku terhadap energi membuat aku mudah menerima alurmu. Dan sekarang kau tahu, aku mencintaimu.
Cinta tak butuh cara, namun membutuhkan medium untuk mengalirinya, itulah yang selama ini aku lakukan dengan harapan kau menyadari hadirnya.
Apakah cinta tak bersyarat? Aku rasa tidak. Cinta memiliki ribuan syarat, dan itu alasan mengapa aku membenci caraku merasakannya.
Sebagai refleksi, aku mempunyai sebuah pakaian pemberian terakhir nenekku yang aku cintai, aku mendapatkannya 7 tahun silam, saat ini kondisinya baik, ku gantung rapih di suatu tempat teduh untuk kupandangi, ya karna itu satu-satunya medium, pakaian itu sudah tak dapat kugunakan seperti tujuannya.
Dari satu refleksi tadi, kau bisa banyak menemukan pelajaran tentang cinta, tentang apa yang menjadi sebuah keharusan dan aku berkonotasi negatif dengan kata tersebut.
Aku mencintaimu seperti elang, aku menjelajah dengan sayapku sendiri, memperhatikan dengan mataku sendiri, aku tak bergantung, aku kuat, aku makan apa yang aku dapat, entah tikus, ular, ataupun katak, aku tak membedakannya karna itu hasil tangkapanku sendiri.
Kurasa semua ilmuwan sepakat, energi bersifat KEKAL, karena energi tak dapat dimusnahkan. Satu-satunya jalan melenyapkan energi hanyalah dengan mengkonfersikannya.
Banyak cara mengkonfersi energi, dan berdasarkan cara kau akan membedakan hasil konfersi dari energi tersebut.
Dan ketika kau mendapatkan hasil dari konfersi tersebut, tentu sesuai dengan cara konfersi yang kau tentukan, kau tak dapat merubahnya kembali seperti sedia kala.
Maka hasil konfersi tersebutlah yang akan kau rasakan, sebuah energi baru yang sifatnya berbeda, entah kearah utara ataupun ke arah selatan.
Inilah pelajaranku tentang cinta, ketika kau merasakannya maka lestarikanlah, karna kau takkan dapat melenyapkannya, kau hanya dapat merubahnya, maka tentukan cara terbaik untuk merubahnya, karna ketika itu terjadi kau takkan merasakan yang sama.