penentuan

28 3 0
                                    

2 hari sudah berlalu, Dan hari ini adalah hari penentuan akankah aku masuk di universitas itu atau tidak. 

Tanganku gemetaran menunjuk satu persatu nama peserta didik itu,  mataku langsung melebar saat melihat namaku berada di urutan ke 7.

Aku berusaha keluar dari kerumunan itu dengan wajah melongo akibat terkejut,  dari kejauhan aku melihat bibiku sedang bersama  seorang wanita dengan koper dan buket di tangannya sambil terus tersenyum padaku.

Dengan cepat aku langsung mendekati bibi,  dan ternyata orang itu adalah eommaku.

" eomma " panggilku sambil  memeluknya

" hai sayang "

" eomma imo aku berada di urutan ke 7 " ucapku kegirangan.

" wahhh selamat sayang,  hal ini harus di beritau ke ajoessimu. " ucap bibi yang terkekeh mengambil ponselnya.

" selamat,  ini bunga untukmu.  Ohh iya eomma tak bisa lama lama disini. Eomma akan kembali melakukan perjalanan menyusul appamu keluar negri.  Maafkan eomma " ucapnya  dengan raut wajah sedih.

" eomma, apaa eomma tak bisa bersama denganku sebentar lagi?"

" tidak bisa sayang,  waktu eomma sudah sangat mepet. Eomma akan pergi  dulu. Jaga dirimu baik baik"  mengecup keningku

" eomma aku menyanyangimu" ucapku dari kejauhan sambil melambaikan tangannku padanya.

" setelah pertemuan ini selesai kita akan langsung menemui ajoessimu, tapi dimana eommamu? " tanya bibi melirik sekitarku

" eomma sudah pergi, untuk melanjutkan perjalanannya " ucapku sambil mencium buket yang di berikan oleh eommaku

" harap semua peserta didik baru yang sudah diterima untuk memasuki kelas,  dikarenakan ada info penting! " ucap seseorang melalui speaker

" imo aku akan pergi dulu,  tolong bawakan bunga ini " memberikan buket yang ada di tanganku

" figthing sayang! " teriak imo

Aku hanya membalikkan tubuh sambil tersenyum kecil dan kembali melanjutkan perjalanan, wajahku masih terpaut sedih karna pertemuan ku yang singkat dengan  eommaku tadi.

Saat diruangan kelas,  semua peserta didik mengisi formulis kejurusan,  kebetulan aku mengambil jurusan ekonomi.  Setelah mengisi formulir satu persatu nama mahasiswa dipanggil untuk di absen.

Tak lama kemudian namaku di panggil,  semua  mahasiswa langsung menatap kearahku sambil berbisik bisik, aku hanya menatap sekilas dan langsung menutup wajahku menggunakan buku.

Tatapan tajam yang di berikan padaku  membuatku hampir tersedak oleh ludahku sendiri. Tiba tiba seseorang datang dari belakang dan menepuk pundakku sambil berusaha duduk di sampingku.

" anyeong,  apa kau raeyun?  Ucapnya  menyondorkan tangannya

" ah nde " ucapku sedikit  menyipitkan mata

" senang bertemu denganmu" menatap tangannya yang sedari tadi ingin menjabat tanganku

" senang bertemu dengan mu juga " menjabat tangannya

" wahh wajahmu terlihat asing apa kau berasal dari luar negri?  Dan darimana bts bisa mengenalmu dan mengirimimu karangan bunga?  " tanyanya panjang  lebar

Pertanyaan yang dia lontarkan padaku membuatku terdiam sejenak sambil memikirkan kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaan  itu.

" aku berasal dari indonesia,  dan karangan bunga itu hyung ku yang meminta  agar mereka membawakan karangan bunga untukku.  Kebetulan hyungku adalah fanboy dari BTS "   cetusku sedikit ragu

for whom my heart ? (Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang