maafkan aku jim

127 2 0
                                    

" ohh imo kau akan pergi?. " tanyaku melihat imo berjalan keluar rumah.

" hem,  imo akan pergi dengan ajoessimu setelah mengantar jimin.  Ohh ya nanti imo akan menyuruh seseorang untuk mengantarmu. " lanjutnya lalu pergi  menuju mobil.

Kepalaku menegok ke arah mobil itu berjalan hingga tak terlihat lagi di hadapanku, aku hanya mengambil nafas panjang lalu masuk untuk beriap siap.

" takada yang mengantarku,  harusnya aku ikut saja!. " omelku dalam hati dengan mengigit jariku berkali kali.

Sekian lama berbicara sendiri akhirnya datanglah seorang alien tampan dengan mobil hitam yang di kendarainya diam tetap di depanku.

" heyy ayo masuklah,  tuan wook menyuruhku untuk mengantarmu." ucap taeyung menurunkan kaca nata hitam yang dikenakannya.

" eoh!?. Kenapa harus kau!." ujarku malas menaiki mobil dan memilih untuk melihat ke arah kaca mobil dan bukan padanya.

" hey sudahlah terima saja,  besok kalau tak ada jam aku igin mengajakmu." lanjut taehyung

" sepertinya tak ada,  ahh tapi aku ada urusan penting esok.  Dan jangan mengangguku!." ucapku sinis

" urusan oenting?  Sepenting itukah  hingga kau menolak ajakanku?."

" entahlah tapi aku tak bisa janji. "

" tak apa, aku tau kau pasti tak akan menolak ajakan pria tampan sepertiku." ujarnya  melepas kacamata dan mengedipkan matanya berusaha membuat wajah yang terlihat begitu imut.

" ihhh,  terserah mu saja!." ujarku memutar mata

***

Hari pertama  masuk kuliah menurutku hari yang oaling menyenangkan, namun pelajaran hanya berlangsung selama 2 jam setelah itu aku tak punya  urusan lagi disini.

Berulang kali aku melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 16.45 dan artinya sebentar lagi kelas akan berakhir. Sejumlah kalimat penjelasan yang di terangkan oleh dosen membuat kepalaku sedikit bingung mengingat saat aku sma dulu jurusanku tak ada kaitannya dengan ekonomi.

" baiklah kita sudahi,  sampai jumpa  esok lusa." ucap dosen meninggalkan ruangan itu.

Setelah dosen dan siswa lain keluar, aku masih terdiam di dalam kelas dan mencoba menghubungi taehyung mengingat dia akan menjemput ku. Namun hasilnya nihil tak ada jawaban sama sekali darinya.

" dasar alien!." batinku kesal lalu pergi  dengan wajah murung.

Hampir  15 menit aku di buat menunggu di kampus, berlajan kesana kemari dengan rasa takut yang kini menjadi temanku.  Suanasa kampus  yang terasa sepi akibat mahasiswa sudah meninggalkan kampus ditambah lagi dengan hujan yang kini sudah turun dan membasahi wilayah seol.

Berulang kali aku menggosokkan kedua telapak tanganku meniup udahra hangat dari mulutku dan mengelus lenganku berulang kali agar tubuhku terasa hangat.  Tiba tiba seorang datang dengan mantel tebal dan kacamata serta masker menutuli sekujur wajahnya.

" tanganmu. " ucap orang itu berusaha memakaikan mantel tebal seperti yang sedang di pakainya.  " apa masih dingin?. " tanyanya lalu memelukku.

" ka-kau siapa.?." tanyaku kaku " kau bukan pembunuh bayaran kan?." tanyaku lagi dengan suara polos yang membuatnya tertawa.

" apa pembunuh bayaran akan setampan ini?. " jawab orang itu membuka pengahalng wajahnya dan memancarkan senyum manis. " chim chim mu. " lanjutnya lagi mencubit pipiki gemas. 

for whom my heart ? (Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang