Melipir dari kenyataan, dupa masih mengepulkan asap kemenyan yang menguak ke angkasa kamar
Aku merajuk di pojokan, menggenapi resah yang salah
Ranjang diam seribu basa, menyembunyikan rahasia kamar yang sering dustaSprei mengerut menampakkan wajahnya yang kusut
Kemesraan kita tertinggal di balik-baliknya yang imut
Menghempaskan seluruh nadi yang luputTak ada dusta katamu kemudian, padahal dia menyembul di balik kemejamu yang lusuh di lantai
Padamu jua aku kembali
Menerima dusta dan khianat semesta
Aku menista dalam kebenaran
Sungguh tidak ada
Padamu aku menerima
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemari Hidup
PoesíaCerita tentang apapun, ketika terbersit dalam pikiran langsung ditulis. Boleh jadi yg terjadi pada diri sendiri atau melihat dari orang lain. Mencoba belajar untuk tidak lupa sehingga berharap jadi pelajaran berharga, itupun kadang sulit.