Justin mengeratkan pegangan tangan nya pada stir mobil. Rahang nya mengeras, tatapan nya berubah tajam. Menyaksikan gadis yang ia cintai dipeluk mesra oleh lelaki lain membuat hati nya kian panas, terlebih lelaki itu adalah Shawn, adik nya. Shawn benar-benar sialan.
Namun, tak ada lagi yang dapat dilakukan nya selain hanya memandang mereka dari balik jendela mobil Range Rover nya yang terparkir rapi di pinggir jalan tepat bersebrangan dengan gedung Riverdale Country School.
Amarah nya semakin mencuat ke permukaan ketika dilihat nya wajah Shawn dan Amanda yang hampir tak berjarak dengan pandangan intens yang diberikan oleh Shawn. Tak ada yang boleh memandang gadis nya seperti itu. Ia memaki pelan dan tergesa mengambil ponsel disaku jeans nya kemudian membuat panggilan pada nomor Amanda lalu mematikan sambungan nya beberapa detik kemudian.
Dia tersenyum miring penuh kelicikan ketika dari jauh ia dapat melihat Shawn dan Amanda yang mulai menjauhkan diri mereka masing-masing, sudah pasti akibat dari panggilan mendadak yang di buat nya pada Amanda.
Selang beberapa saat, ia pun memutuskan untuk mengirimkan pesan pada gadis itu mengabarkan bahwa diri nya sudah berada di seberang gedung sekolah. Senyuman nya semakin mengembang saat dilihat nya Amanda tampak hendak menyebrangi jalan lalu menghampiri mobil nya.
Ia berusaha mengembalikan sikap normal nya sesaat setelah Amanda masuk ke dalam mobil lalu mulai menyapa nya.
"Hey, Justin. Maaf membuat mu menunggu lama."
Pria itu tersenyum manis, "No problem, aku juga baru sampai. Kita harus segera berangkat karena Zayn dan Margo sudah menunggu." Justin mulai melajukan mobil nya dalam kecepatan rata - rata
"Kita akan akan makan siang dimana? tanya Amanda
"Apartemen Margo, dia akan memasak untuk kita." ujar Justin sambil menoleh sebentar pada Amanda
Gadis itu menaikkan kedua alis nya tak percaya, "Margo bisa memasak?"
Justin tertawa kecil, "Oh, dia sangat pandai untuk soal itu."
Amanda hanya tersenyum mendengar itu lalu mengalihkan pandangan nya pada jendela mobil.
Sementara, Justin sesekali mencuri pandang pada gadis itu sambil tersenyum. Ia tak dapat menyingkirkan rasa iri nya yang kian menggunung pada Shawn. Sama hal nya dengan Shawn, Ia juga ingin merasakan bagaimana jika dirinya memeluk gadis itu, mengelus rambut dan pipi cantik nya, serta dengan leluasa menggoda gadis itu. Justin berharap akan segera memiliki kesempatan untuk melakukan semua itu nanti.
Pria itu memarkirkan mobil nya di parking lot sebuah apartemen tempat Margo menetap. Mereka keluar bersamaan dari dalam mobil dan berjalan beriringan menuju ruang apartemen Margo.
Margo langsung membukakan pintu begitu Justin menekan tombol interkom beberapa kali. Gadis itu terlihat sangat lucu dengan celemek yang dikenakan nya.
"Hey Amanda! Akhir nya kau datang." Sapa Margo hangat pada Amanda
Amanda tersenyum dan langsung memeluk Margo singkat, "Hey Margo, I came as soon as i could."
"Masuk lah Amanda, aku masih akan menyelesaikan masakan ku dulu." Ucap nya
"Biarkan aku membantu mu, Margo." Amanda berkata dengan antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (Justin Bieber)
Fanfic(ON GOING & ON REVISION) Beberapa part akan di PRIVATE secara acak untuk menghindari plagiat yang sedang marak terjadi, so i suggest you to follow me from now if you like this story Also, please show your appreciation by leaving vote and comment :...