PART 8 - UNFORGETTABLE

116 21 21
                                    

Someone you love the most until the end is the truest friend who ever exist in your life
- Author

***


Amanda's Point of View

Home, 05.00 pm

"Terima kasih Chloe, karena kau sudah mau menemani Amanda dirumah." Mom menatap ramah sambil mengelus pelan bahu Chloe, yang dibalas Chloe dengan sebuah anggukan.

"No problem, Mrs. Collins."

Mom kembali tersenyum lalu mengalihkan tatapan nya padaku, namun senyumnya sama sekali tidak kontras dengan tatapan nya karena aku dapat melihat dengan jelas ada pendar kecemasan disana, "I hope you enjoy your prom, sweetheart." Tangan nya tergerak mengelus rambut ku sebelum ia kembali berucap, "Nina bermalam disini untuk menemani mu karena audisi Shawn akan berlangsung hingga tengah malam, maka kami mungkin akan menginap di hotel dan baru kembali pulang besok. Jangan lupakan makan malam mu, juga vitamin mu. Dan jangan pulang terlalu larut."

Well, ya. Hari ini adalah tanggal 19 dimana sekaligus menjadi hari penting bagiku dan Shawn. Shawn akan menjalani audisi nya malam ini sedangkan aku akan menghadiri acara prom sekolah dengan Justin. Ah, jantung ku berdebar kencang membayangkan akan bagaimana indah nya malam ini untuk ku dan juga Justin. Terlebih kami adalah sepasang kekasih sekarang.

"Okey mom, be carefull. Dan jangan lupa untuk merekam penampilan Shawn nanti, i got to see it."

"Don't worry, sweetheart. Kami akan merekamkan nya untuk mu." Sahut dad, ia melangkah mendekat lalu mengecup kilat kening ku sebelum melangkah menuju mobil bersama mom dan Candice,
"Take care."

"Bye Amanda." Candice mengekori orang tua kami sambil berujar kaku yang tidak ku tanggapi sama sekali selain sebuah anggukan kecil yang nyaris tak terlihat. Kami belum berbaikan sejak di malam kami berdebat, aku masih marah pada nya dan dia bahkan belum meminta maaf pada ku. Dan lagi melihat wajah nya kembali mengingatkan ku pada mimpi buruk yang kualami kemarin. Mimpi buruk yang masih belum ku pahami maksud nya.

Aku berdiri di ambang pintu rumah seraya melambaikan - lambai kan tangan ku, ketika mobil yang mereka tumpangi mulai melaju menjauh dan hilang dari balik gerbang. Lantas aku segera kembali masuk ke dalam rumah bersama Chloe.

"Hufffttt. Kau benar - benar jahat, Mands. Menyeret ku dari airport ke rumah mu hanya demi membantu mu berdandan untuk prom." Chloe menggerang lesu untuk ke sekian kali nya, sebenarnya aku tidak enak hati karena sudah memaksa nya datang ke rumah ku tapi sungguh aku butuh bantuan nya untuk mempersiapkan penampilan ku demi acara prom nanti.

Aku hanya dapat menyengir lebar sambil memasang tatapan menyesal, "Sorry. Aku tidak mungkin meminta bantuan Candice bukan? Nanti ia akan curiga pada ku."

Chloe tiba - tiba menghentikan langkah nya saat kami sudah sampai di undakan tangga terakhir, "Yah, maka dari itu kau harus menceritakan apa yang terjadi dengan mu dan Justin secara detail. Aku akan anggap itu sebagai imbalan ku." Aku memutar mata ku mendapati Chloe menatap ku dengan tatapan menuntut, baiklah dia memang sudah tahu perihal hubungan ku dengan Justin karena aku memberitahu nya. Hanya pada Chloe. Biarpun Chloe adalah gadis yang sangat cerewet, namun dia benar - benar pendengar yang baik sehingga aku selalu bercerita mengenai apapun pada nya dan yang paling penting adalah ia tidak akan pernah membocorkan nya pada siapapun termasuk Edward.

"Ya, ya. Aku akan menjelaskan nya secara detail. Asalkan kau membuat ku tampil cantik hari ini."

Chloe terperangah lalu mengerjabkan mata lentik nya beberapa kali, "Apa roh Marilyn Monroe telah merasuki tubuh mu? Amanda yang ku kenal tidak pernah sedemikian excited nya dengan acara prom. Oh-Aku tahu! pasti karena ini pertama kali nya kau pergi dengan orang yang spesial kan?-tidak usah menjawab nya karena aku sudah tahu jawaban mu. Oh God! Setelah sekian lama aku menjadi saksi kejombloan mu, akhirnya kini kau........."

Loving You (Justin Bieber) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang