PART 10 - ACCIDENT

118 18 35
                                    

Troye Sivan - Fools 🎶

I saw you when all the pasts break throught my mind

***

Candice baru saja keluar dari kamar nya seraya menguap lebar dan hendak berjalan ke ruang kerja ayah nya untuk mendapatkan beberapa stepless, guna merekatkan tumpukkan kertas tugas laporan penelitian yang membuat nya semalam terpaksa harus pulang dari Empire State dan melewatkan audisi Shawn, dan dengan pasrah merelakan waktu nya sepanjang malam untuk mengerjakan tugas itu. Semua itu tidak akan terjadi apabila teman bodoh nya tak menelfon nya secara mendadak dan mengatakan bahwa ia menghilangkan data file yang telah Candice susun susah payah, sehingga mau tidak mau Candice harus kembali membuat nya jika tidak ingin terkena semburan Mr. Robertson si dosen killer dikampus hari ini.

Kaki mulus nya yang masih berbalut sendal tidur baru akan menginjak undakan tangga pertama menuju lantai bawah, tatkala tiba - tiba suara berisik menahan langkahnya. Membuatnya mengurungkan niat untuk pergi ka lantai bawah, dan memilih mengikuti kemana arah sumber suara itu berasal. Candice melangkah beberapa meter dari pijakan terakhir nya dan merasakan telinga nya semakin jelas menangkap suara berisik yang tadi didengarnya, dan ia lebih terkejut lagi saat mendapati suara itu mengarah dari kamar Amanda.

Candice yakin bahwa ia tak salah dengar, karena begitu ia sampai di depan pintu kamar Amanda suara itu semakin terdengar jelas. Sehingga tanpa berfikir lebih lama, Candice mengulurkan tangan nya untuk membuka pintu tersebut, namun tiba - tiba gerakan nya terhenti saat ia mendengar sesuatu yang seketika langsung membuat nya naik darah.

"Justin! ayo cepat!"

"Baiklah princess, kau terlihat menyedihkan"

Hell! Justin? jadi pria itu ada disini? berdua dengan adiknya didalam kamar? benar - benar sialan! Amanda sangat niat mencari masalah dengan nya, Candice bahkan hampir berfikir untuk meminta maaf untuk kejadian tempo hari, namun kini niat itu sudah hilang entah kemana.

Dengan emosi yang telah mengumpul di ubun - ubun, Candice segera menguak pintu kamar Amanda dengan sangat keras dan akibatnya menimbulkan bunyi bantingan yang langsung mengejutkan si penghuni kamar.

"Wow! what a surprise!!" Seru Candice sarkastik begitu menangkap basah Justin dan Amanda yang tengah berdiri berdekatan dengan posisi berpelukan-Justin memeluk erat Amanda yang hanya mematung diam disebelah nya.

Amanda mengerjab panik, melihat raut ekspresi menakutkan Candice dengan mata nya yang berkilat marah membuat nya merasa ingin hilang saja dari dunia untuk sementara. Dia sungguh tidak siap menghadapi kemarahan Candice, tidak sekarang. Dengan gemetar ia memegang erat lengan Justin dan menyembunyikan separuh tubuh nya dibalik punggung pria itu.

Berbeda dengan Amanda, Justin justru masih terdiam dengan tenang sambil menahan tangan kanan Amanda yang berada di pergelangan tangan nya, berusaha menenangkan gadis nya itu. Justin menatap Candice yang tampak menahan emosi sambil terus melayangkan tatapan tajam pada mereka-tepatnya pada Amanda.

"Cand-" Justin baru hendak menjelaskan namun terhenti saat gerakan tak terduga Candice memotong ucapan nya. Candice menarik paksa lengan Amanda hingga gadis itu terhuyung beberapa langkah dari balik punggung nya sambil meringis kesakitan.

Amanda menggerang tertahan, pergelangan tangan kiri nya terasa begitu perih akibat gelang pemberian Justin yang menancap di permukaan kulit nya karena cengkraman Candice yang begitu kuat.

"Candice! lepaskan Amanda, kau menyakiti nya." Justin berusaha meraih bahu Amanda, tetapi langsung ditepis oleh Candice dengan kasar.

"Aku? menyakitinya? dia lah yang menyakiti ku. Pengkhianat ini merebutmu dari ku, Justin!" Candice mengangkat pergelangan tangan kiri Amanda, hingga ia dapat dengan jelas melihat gelang pemberian Justin.

Loving You (Justin Bieber) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang