Hari ini adalah hari pertama ku bekerja. Ini bukanlah pengalaman pertamaku, saat kuliah dulu, aku sudah pernah bekerja part time
di sebuah cafe. Setelah lulus SMU aku memang sudah mulai mandiri karena tuntutan kehidupan. Kedua orang tuaku bukanlah orang berada. Mereka hanya pegawai negri biasa dan memiliki perkebunan teh di kota asalku.Dan orang tuaku sudah meninggal sesaat setelah aku lulus kuliah.
Untungnya adikku yang umurnya 3 tahun dibawahku, sudah bekerja juga saat itu.Agung, adikku bekerja di sebuah bengkel mobil yang cukup punya nama di ibukota.
Karena dia mendapat mess dari kantornya, akhirnya kami jarang bertemu. Bahkan aku tinggal disebuah rumah kos di daerah yang tidak begitu jauh dari kantor. Jadi jarak antara aku dan Agung cukup jauh.======
Aku berjalan dengan langkah yang percaya diri saat memasuki kantor baruku ini.
Kantornya cukup besar, ada 10 lantai disini.Aku segera menuju lantai 3. Di sanalah aku akan memulai pekerjaan baruku.
Aku diterima sebagai reporter acara outdoor disini.
Ini bukanlah pekerjaan yang sulit. Karena aku sudah terbiasa berbicara di depan umum. Bahkan saat aku SMU, aku pernah menjadi penyiar radio di kotaku dulu.Saat memasuki lift, kulihat hanya ada 2 orang di dalamnya.
Seorang pria muda, kutaksir umurnya 30 tahunan, dia berpenampilan rapi sekali, menggunakan setelan jas dan dasi berwarna hitam. Penampilannya berkelas. Aku yakin, dia orang kaya.Lalu 1 orang lagi adalah seorang wanita paruh baya, dari kostum yang dia pakai, sepertinya dia salah 1 karyawan OB di sini juga, karena dia memakai seragam yang sama seperti beberapa orang yang tadi kutemui di Lobby.
Lift pun ditutup.
Hening.
Mungkin karena kami tidak saling mengenal, sehingga tidak ada obrolan apapun yang keluar.
"Mbaa nya lantai berapa?" tanya ibu itu pelan, sambil masih menunduk ke bawah."Saya lantai 3 bu. Ibu ke lantai berapa?" tanyaku sambil menoleh ke arahnya.
"Saya lantai 5, mba. Karyawan baru, ya?" tanyanya lagi.
"Iya, baru hari pertama ini, Bu," sahutku mencoba ramah kepadanya.
Tapi pria yang satunya malah menatapku bingung sambil mengernyitkan keningnya, sesekali dia menengok ke ibu yang mengajakku ngobrol.
"Maaf, anda bicara dengan siapa, ya?" tanya pria itu tiba tiba.
Maksud dia apa yah? Masa dia tidak melihat ibu yang ada di sebelahnya sih?
"Lho sama ibu yang itu kok mas. Yang di sebelah nya mas. Kenapa, sih?" tanyaku heran.
"Ibu? Ibu yang mana? Kita di sini hanya berdua saja. Kamu ngaco, ya?" katanya membuatku kaget.
Apa? kami cuma berdua aja?
Terus siapa ibu itu?
Aku menoleh ke arah ibu yang ada di samping pria tadi. Dia masih ada disana. Dengan posisi yang sama, menunduk kebawah.
Keperhatikan kembali dengan seksama, sekeliling ibu itu berjatuhan tanah.Astaga.. Jangan jangan dia makhluk halus. Kenapa aku tidak menyadarinya?Gumamku.
Kakiku lemas, aku bersandar pada dinding lift sambil beristigfar.
Ibu tadi menengok ke arahku dan kulihat wajahnya rusak parah, remuk bahkan mata dan hidungnya tidak berbentuk lagi.
Wajahnya mengeluarkan belatung belatung kecil dan cairan yang menjijikkan.Aku makin lemas, bahkan sudah tidak sanggup lagi berdiri. Aku akhirnya terduduk di pojok lift ini.
Pria tadi melihatku bingung.
Lalu tiba tiba lift mati.
Ya ampun lengkap sudah penderitaanku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilove You My Boss(TAMAT)
HorrorDILARANG COPAS DAN SHARE TANPA IZIN (versi lengkap ada di dreame) berawal dari diterimanya lamaran kerjaku disebuah perusahaan televisi swasta terkenal dikotaku. menjadi pembawa acara untuk kegiatan outdoor membuatku banyak menemukan hal ganjil,baik...